Part BONUS!

2.6K 167 22
                                    


KEJUTAN!

SELAMAT MEMBACA :)

**

Zico terbangun dari alam mimpinya. Ia menatap keadaan sekitar dengan penglihatan yang sedikit jelas. Di tatapnya ruangan berdinding putih itu dengan seksama. Kemudian ia malihat ke arah tempat tidur berukuran pas untuk seorang pasien, tiba-tiba ia mengingat akan sesuatu. Ocha!

Dengan tingkat kesadaran yang masih cukup minim, Zico bangkit dari posisi duduk-nya. Sudah cukup lama ia tertidur sehingga tidak menyadari bahwa ia hanya tinggal seorang diri di dalam ruangan itu.

Zico keluar dari dalam ruangan dan mencari keberadaan Ocha. Air matanya kembali menetes saat ia belum juga menemukan keberadaan Ocha, ia tidak mau jika mimpi itu menjadi sebuah kenyataan. Dia belum siap untuk kehilangan!

"Sus, pasien di kamar ini kemana, ya.?"  Zico menghentikan suster yang sedang berjalan melewatinya.

"Oh pasien yang bernama Rossa, ya.?" Tanya Suster itu ramah dan tersenyum "Pasien bernama Rosaa sedang berada di ruang CT-SCAN"

Mendengar perkataan Suster sontak membuat Zico menghela nafasnya lega. Setidaknya ini bisa membuatnya tenang.
"Dimana ruangany,sus.?"

"Ruanganya tak jauh dari sini. Kamu lurus terus ada belok kanan. Pokoknya ada tulisan ruang CT-SCAN" Jelas suster itu memberikan arahan pada Zico.

Zico mengangguk paham "Makasi ya, sus." Ucapnya. Kemudian cowok itu berlari.

Sesampainya disana, Zico melihat semua sedang berkumpul di depan ruangan itu termasuk Tn Budi dan David.

"Om" Panggil Zico membuat Tn Budi menoleh "Gimana keadaan Ocha?"

Tn Budi tersenyum "Alhamdulillah"

Zico mengelus dadanya lega ketika mendengar perktaan Tn Budi.

Kemudian ia menyikut lengan Amanar "Lo kenapa gak bangunin gue?

"Gue gak tega bangunin lo" balas Amanar.

Tak lama kemudian Ocha keluar dari dalam ruangan itu di temani oleh Dokter dan dua orang suster.

"Cha..." Zico berlari memghampiri dan memeluk tubuh mungil itu erat.

"Jangan tinggalin aku" Ucapnya lirih membuat Ocha menangis haru.

"Iya" balas Ocha sambil membalas pelukan cowok itu.

"Ka---mu ke.."

"Cha aku janji aku bakalan jagain kamu. Aku gak bakalan ninggalin kamu" potong cowok itu.

Ocha tersenyum geli "Kamu kenapa, sih?"

"Aku....."

"YA AMPUN ZICO!

Suara keras tiba-tiba terdengar dari arah koridor rumah sakit, sontak membuat seluruh mata tertuju ke arah sumber suara termasuk Zico. Cowok itu menoleh dan membalikan tubuhnya 190°.

Sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik nan anggun berlari ke arahnya bersama seorang pria.

"Mamah lagi gak mimpi kan?" Ucap wanita itu sambil memeluk tubuh Zico.

Zico masih terdiam, syok.

"Kamu masih hidup, sayang?" Ucap wanita itu lagi.

"Mamah kangen banget sama kamu. Kita pulang ya, Sayang."

Perlahan-lahan Zico melepaskan pelukan wanita itu. Di tatapnya lekat-lekat dua sosok di depanya ini.

"Mamah.." Ucap Zico sambil tersenyum.

"Iya ini Mamah Lusi, Sayang"

"Lo masih inget gue gak?" Tanya Riandy pada Zico.

Zico mengernyitkan keningnya sejenak "Anda siapa?"

Hening seketika.

Tiba-tiba Zico langsung tertawa dan di sambut oleh pelukan hangat dari Riandy "Gue kira lo mati beneran. Buruan pulang, rumah sepi gak ada lo"

"Nggak ah" Zico melepaskan pelukan Riandy "Gue mau pulang kerumah Om Budi aja"

Mendengar perkataan Zico sontak Riandy melirik ke arah Tn Budi "Om mau punya menantu kaya dia?" Tanya Riandy sambil becanda.

Tn Budi mengangkat kedua bahunya sambil menoleh ke arah Ocha "Kalau Om terserah Ocha-nya aja"

Ocha mengangguk antusias.

"Jadi..." Ny Lusi terlihat sedang berfikir.

"Jadi apaan, Mah?" Tanya Zico dan Riandy bersamaan.

"Mau nikah sekarang?"

"ZICO MAU!

"Woi kucrut! Sekolah belum kelar dah minta kawin lo!" Riandy menoyor kepala Zico dan di balas oleh gelak tawa dari seluruh orang yang sedang menyaksikan.

Tuhan..
Jangan kau ambil kebahagiaan yang kini sedang aku rasakan :)

**

Untuk menebus rasa penasaran. Mohon maaf🙏

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now