Part 56

3.2K 183 14
                                    

"Alasan gue masih sendiri bukan karna gue terlalu pemilih. Tapi karna memang menumbuhkan segaala sesuatu yang sudah mati gak semudah menyiram bunga mawar yang sudah layu lalu kembali subur. Bukannnya gue mati rasa atau apa, tapi ya memang hati gue udah males ngadepin yang namanya itu Cinta. Menurut gue, bahagia itu kita yang nyiptain bukan mereka atau Dia.

Mendengar perkataan Andre sontak Amanar menepuk-nepuk tangannya menandakan sebuah kebanggaan yang besar pada sahabatnya ini. Memang Andre terkenal sangat anti pada wanita, sampai-sampai sahabat-sahabatnya ini tidak mengerti lagi harus memakai cara apa untuk membuat Andre berubah tidak lagi menjadi laki-laki yang anti-wanita.

"Gue bangga sama lo, Ndre. Lo masih tetep setia sama pendirian lo yang katanya mau gantiin jabatan nya Baik wong sebagai Presiden jomblo seee-indonesia" Kata Amanar sambil tertawa dan tak lupa di sambut gelak tawa oleh Brylian dan juga Rendy.

"Semoga amanah ya" Timpal Brylian sambil menepuk pundak Andre.

"Jelas! Gue ini jomblo yang amanah, jomblo yang bisa jaga kepercayaan. Emangnya Amanar, bilangnya ogah, bilangnya kaga suka ujung-ujungnya di embat juga" Kata Andre sambil menyindir Amanar.

Amanar yang sedang meminum softdrink langsung tersedak "Uhuk...Uhuk.."

Brylian menepuk pundak Amanar "Pelan-pelan Nar"

Amanar mengelap mulutnya yang sedikit basah akibat tersedak minuman tersebut, kemudian pria itu melirik ke arah Andre "Kok ujung-ujungnya ke gue?" Tanya pria itu memasang wajah bingung.

Andre tersenyum singkat "Iyalah, waktu itu lo bilang sama gue, Rendy, Brylian kalo lo kaga suka sama Syifa. Lo bilang kalo Syifa itu bukan tipe-lo. Syifa itu culun, kampungan bla..bla..bla akhirnya lo pacarin kan?

Amanar terdiam, pria itu tidak bisa mengelak lagi.

"Sekarang gue makin yakin, kalo cinta itu memang buta" Ucap Brylian.

"Iyalah kalo gak buta, gak mungkin Amanar mau sama Syifa" Timpal Rendy sambil tertawa.

Amanar pun tertawa tidak enak sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Kali ini ia sudah terjebak, ia mau mengelak pun sudah tidak bisa. Cinta memang terkadang membingungkan, kadang ia hadir dari rumitnya kebencian namun pada akhirnya rasa benci itu berubah menjadi sebuah perasaan yang tidak bisa di bohongi yaitu perasaan-cinta.

***

Keesokan harinya...

SMA WIJAYA

Zico melangkahkan kakinya menelusuri koridor kelas, pagi ini ia sengaja berangkat agak pagi karna ia tidak mau terkena hukuman yang lebih berat dari Pak Aziz karna kemarin ia bersama sahabat-sahabatnya bolos dari sekolah.

Pria itu berjalan melenggang seenaknya dengan kedua tangan di masukan ke dalam saku celana, baju di keluarkan, tidak memakai dasi dan tak lupa wajah nya yang tampan di selimuti tampang tengil. Pria itu berjalan santai sambil melemparkan tatapan sinis pada siswa dan siswi yang kini sedang berbisik-bisik membicarakan dirinya di sepanjang koridor.

Saat ia sedang asyik berjalan, tiba-tiba ada sergapan tangan yang menyeret tubuhnya menuju lapangan futsal.

Orang yang menyeretnya tak lain dan tak bukan siapa lagi kalau bukan DAVID.

Zico mengernyit saat melihat sosok David yang kini berdiri tak jauh dari dirinya. Pria itu menatap Zico dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.

"Kenapa? Tanya Zico santai.

David tersenyum miring saat mendengan pertanyaan Zico, pria itu seolah tidak mengetahui kesalahannya "Gue gak habis pikir sama lo, Ocha baru aja sadar dari koma. Dan lo bawa gebetan baru lo di depan Ocha? Apa lo udah gila?!

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now