Monster

10.3K 511 5
                                    

Zico menghembuskan nafas nya lega. Akhirnya hukuman dari pak Aziz telah usai. Bel pertanda istirahat pun sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu,
Namun Zico dan teman-temanya masih tergulai lemas di pinggir lapangan basket.

"Gue mau ke kantin ada yg mau ikut gue gak.?" Tanya Amanar pada keempat temanya itu.

"Ogah ah, lo aja sendirian." Tolak Brylian.

"Oke kalau gitu, gue ke kantin duluan yaa" Pamitnya lalu berjalan pergi meninggalkan teman-temanya yang masih duduk di pinggir lapangan.

Drt!

Ponsel yang berada di saku celana Zico bergetar. Diraihnya ponsel itu dan tertera sebuah nama David,sang pengirim pesan. Lama dia berfikir akhirnya dia membuka pesan itu.

Lo apain Nando sama Yudha kemaren sampe mereka babak belur? Temuin gue sekarang di gudang belakang, kita selesain masalah ini secara jantan.

Membaca pesan singkat dari David, cowok itu tersenyum singkat. "Lo nantangin gue," batinya dalam hati seraya memasukan ponselnya kembali ke dalam saku celana. Dia bangkit dan berpamitan pada teman-temanya, "gue duluan ya,Bre."

"Mau kemana lo, buru-buru amat," tanya Rendy dan di timpali oleh Brylian," iyanih mau kemana lo?"

"Ada deh," jawabnya seadanya lalu dia berbalik badan dan jalan meninggalkan teman-temanya.

"Woi co, pulang sekolah kita tunggu di Base Camp!" Teriak Andre kala melihat tubuh Zico mulai beranjak pergi.

*

Zico terus menghantamkan pukulan tepat di wajah David, dia tersungkur di atas tanah dengan luka lebam di seluruh wajahnya. Zico tidak peduli jika pada akhirnya ini akan berurusan dengan pihak sekolah atau pun pihak kepolisian,
Zico menarik kerah baju sekolah milik David yang kotor akibat terkena tanah, satu pukulan lagi mendarat tepat di perut David membuat dia terpental kembali terjerembab di tanah.

Zico mengatur tempo nafasnya mata cowok itu menatap David dengan tatapan penuh amarah. Kali ini seluruh dendam yang di pendam selama bertahun-tahun akan di lampiaskan pada David.

"Lo mau tahu kenapa kemaren gue buat Nando dan Yudha babak belur?," David mengerjapkan kedua matanya, dia berusaha untuk sadar kala mendengar pertanyaan Zico.

"Itu semua karna lo Vid, karna lo udah sok jago buat nantangin gue." Dengan susah payah David bangkit, dia menatap nanar Zico, "kenapa lo buat Nando dan Yudha babak belur? Mereka gak tahu apa-apa tentang masalah kita."

Zico tersenyum kecut,"Bukanya mereka berdua sahabat lo,kan?"

David terdiam sambil meringis menahan rasa sakit. Pukulan demi pukulan sudah Zico berikan padanya, David hanya tergolek lemah di atas tanah membuat baju seragam putih abu-abu miliknya kotor. Samar-samar ada siluette bayangan pantulan panasnya sinar matahari dari tubuh Zico datang menghampiri David yang masih terkulai lemah, "Mo-Monster!," David menggerakan bibirnya kala melihat Zico di atasnya, Zico tersenyum penuh kemenangan.

"Yaa Vid, gue memang Monster. Semua bisa gue kalahin, termasuk lo." Ucapnya seraya jongkok dan menepuk pipi David, "Gue tunggu perlawanan lo besok," katanya sebelum beranjak pergi, "Oia jangan lupa bawa Nando dan Yudha, gue masih penasaran sama mereka berdua," lanjutnya, sebelum dia beranjak pergi. Cowok itu masih sempat menendang perut David sampai membuat cowok itu teriak kesakitan, "Akhhhhhh!"

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now