Part 67

2.9K 179 50
                                    

Zico P.O.V

Aku mengikuti langkah orang-orang yang tidak aku kenal sebelumnya. Mereka berjalan cepat menelusuri koridor rumah sakit, aku bingung. Siapakah orang yang akan aku temui di disini. Apakah mereka akan membawaku bertemu Ayahku? Atau ibuku? Atau...Entahlah, mereka tidak menjawab semua pertanyaanku.

Ketika aku bertanya, jawaban mereka hanya "Nanti lo liat sendiri"

Pikiranku menerawang kemana-mana. Dan pikirannku masih tertuju pada Ariska, mengapa ia di bekuk oleh Polisi. Dia melakukan kesalahan apa? Setahu aku, dia adalah orang yang baik. Karna selama ini dia selalu menjagaa dan merawat aku dengan tulus.

Tuhan...
Sebenarnya apa yang telah terjadi padaku saat ini?

Langkah kami terhenti tepat di depan sebuah ruangan. David membuka pintu itu dengan hati-hati. Aku masih bingung dan terdiam, tiba-tiba Amanar menarik tanganku untuk masuk ke dalam ruangan itu.

Tanganku masih di pegang oleh Amanar, aku berjalan pelan ketika aku melihat ada sosok gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur dan penuh infusan di tangannya. Gadis itu terlihat kurus, wajahnya pun pucat melebihi mayat. Aku melirik Amanar dan bertanya "Dia siapa?

Amanar tersenyum dan berkata pelan "Dia Ocha. Dia butuh lo"

"Ocha siapa?" Tanyaku bingung. Aku masih terlalu abu-abu untuk mengenali orang-orang yang baru saja aku lihat.

"Dia adalah orang yang paling lo cinta. Dia adalah orang yang paling lo sayang" Ucap David sambil menahan.

Aku bingung.

"Co. Lo liat keadaan dia sekarang, dia lemah tanpa lo. Dan dia butuh lo sekarang" Aku menoleh ketika Brylian memegang pundaku.

"Dia kenapa?" Tanyaku.

"Dia mengidap kanker. Dokter sudah memvonis waktu dia sudah gak lamaa lagi"

Mendengar kata Kanker, seketika hatiku langsung pilu. Air mataku pun menetes perlahan. Aku melangkahkan kaki mendekati gadis yang bernama Ocha itu. Ku tatap wajahya dalam-dalam, ku coba untuk mengingat semua ingatan yang telah hilang dari otakku.

Flashback on:

Makanya kalo jalan itu make mata, jangan make dengkul" ucap zico sambil menyunggingkan senyuman mengejek pada ocha yang masih berjongkok membereskan buku cetak yang berserakan di lantai.

"Lo bilang apa barusan? Tanya ocha sambil bangun dari jongkok nya.

"Lo yang ngga liat jalan, udah tau salah bukanya minta maaf malah nyalahin balik"

"MAKANYA KALO JALAN ITU SATU-SATU, JANGAN NGUASAIN JALAN. LO KIRA JALAN INI PUNYA NENEK MOYANG LO APA?!! teriak ocha pada zico cs hingga membuat dirinya kini menjadi pusat perhatian dari siswa dan siswi yang sedang melintasi koridor.

Seketika seisi koridor berubah menjadi hening, siswa dan siswi diam menonton aksi ocha dan zico. Mereka sedang berbisik-bisik, seperti sedang membicarakan sesuatu. Antara terkejut,kagum dan khawatir dengan apa yang ocha lakukan saat ini. Apakah ocha tidak sadar bahwa orang yang ia hadapi saat ini adalah ZICO, sosok cowok yang terkenal kejam dalam memperlakukan mangsanya.

"Kenapa diem? Baru sadar kalo lo salah? Tanya ocha pada zico yang saat ini hanya bisa berdiam diri di tempat ia berdiri.

"Cha....

"Ayo kita kekelas, kamu cari mati disini" ucap supriadi yang tiba-tiba datang dan menarik tangan ocha.

Zico melangkah kan kaki nya mendekat dengan ocha. Kini tubuh ocha dan zico hanya di pisahkan 5 jengkal saja.

Zico the perfect BAD BOY✔Där berättelser lever. Upptäck nu