Kembalikan papah !

5.7K 376 43
                                    

"Papah sayang zico" ucap ayahnya lirih.

"Zico juga sayang sama papah" balas zico

"Zico gak boleh nakal lagi ya"

"Zico harus jadi anak yang rajin"

"Harus nurut sama bang riandy dan mamah lusi.

Zico terdiam sejenak, dadanya terasa sakit akibat menahan tangisan nya.

"Iya pah, zico janji bakalan berubah"

"Dan zico janji ngga akan nakal lagi"

"Tapi papah harus sembuh ya" ucap zico menggenggam erat tangan ayahnya.

Ayahnya menatap lekat kedua bola mata putra tunggalnya itu.

"Papah ngga bisa janji, sayang" ucap ayahnya dengan suara serak.

"Kenapa pah? Tanya zico

"Papah udah ngga kuat lagi"

"Papah boleh pergi kan? Ucap ayahnya menatap zico, lalu ia tersenyum.

Kedua tangan zico terkepal dengan kuat, air matanya pun mulai bercucuran. Dengan susah payah zico menggerakan bibirnya menjawab pertanyaan ayahnya.

"Pa---pah mau pergi ninggalin zico?

"Papah udah ngga sayang lagi ya sama zico?

Ayahnya menghela nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskan nya lalu ia menatap putra nya sendu.

"Papah sayang zico"

"Tapi mamah udah nunggu papah disana" ucap ayahnya dengan isakan tangisan nya.

Zico menggigit bibirnya sendiri, mendengar perkataan ayahnya membuat hatinya semakin sakit, dadanya sesak akibat menahan tangisan nya.

Ayahnya menatap zico yang kini sedang menundukan kepalanya, menahan tangisan nya.

Ayahnya pun tersenyum, tangan nya bergerak, lalu menghelus lembut punggung putranya.

"Papah janji, papah akan sampaikan salam rindu kamu kepada mamah"

"Papah janji, papah akan jagain mamah disana"

"Zico disini jaga diri yah"

Bibir zico bergetar, ia mencoba menahan isakan tangisnya.

"Co? Panggil ayahnya dengan suara pelan, dengan kedua matanya yang mulai terlihat berat.

"Iya pah? Jawab zico di tengah-tengah isakan tangisnya.

"Papah sayang sama zico" ucap ayahnya lirih.

"Zico juga sayang sama papah" balas zico.

"Papah ngantuk"

"Papah tidur ya" lirih ayahnya lemah.

"I--iya pah" sahut zico bergetar.

Ayahnya pun mulai menutup matanya rapat-rapat, zico menundukan kepalanya. Isakan nya mulai terdengar keras, air matanya pun mulai mengalir dengan derasnya.

"Pah? Panggil zico serak.

"Bangun pah?

"Papah?

Tak ada jawaban dari ayah nya yang kini sudah terbaring lemah di atas kasur yang penuh dengan infusan yang menempel di tangan ayahnya.

Ayahnya sudah benar-benar tidur dengan pulas.

Yaaa!
Tertidur untuk selamanya.

Zico mengepalkan kedua tangan nya kuat, lalu ia meninju-ninju dinding rumah sakit. Ia meluapkan semua rasa sesal, rasa sedih dan rasa sakitnya ditinggal oleh orang-orang yang ia cintai.

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now