23. Tuhkan!

57.2K 2.4K 95
                                    

Tinggalkan jejak. Don't forget!

Happy Reading...

•••

Kelas XII IPA 4 baru saja selesai melaksanakan ulangan harian fisika. Hingga membuat jam istirahat mereka terpotong dikarnakan gurunya yang datang terlambat. Jadi mau tidak mau, mereka harus merelakan jam istirahatnya terpotong demi menghadapi ulangan harian tersebut.

Karna jam istirahat yang terpotong. Jadi, saat bel masuk, mereka istirahat.

Alfa dan David berjalan di sepanjang koridor dengan damai. Karna memang, seluruh kelas sedang mengadakan kegiatan belajar. Tapi ada beberapa juga yang berkeliaran. Mungkin ada yang akan pergi ke toilet? Ada yang berolahraga? Ada juga yang mungkin cabut dari kelasnya.

"Si Shalsa nanyain jaket kagak?" tanya David memecah keheningan mereka sedari tadi.

"Tau. Dia gak chat!" kata Alfa menggidikkan bahunya acuh.

"Tapi lo bawa jaket dia?"

"Bawa!"

David manggut-manggut. Lalu tak ada lagi pembicaraan sampai mereka berada di kantin.

"Lo mau apaan? Sekalian gue pesenin!" tawar David saat mereka sudah duduk di bangku kantin, tempat biasa mereka menongkrong.

"Samain aja" kata Alfa malas. David pun segera beranjak untuk memesan makanan.

Saat David pergi, Alfa mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya.

Dia membuka ponselnya dan memainkan game yang ada di dalam ponselnya.

Sekedar info: Alfa sebenarnya bukan anak gamers. Dia hanya memainkan game saat dia sedang bingung untuk melakukan apa. Contohnya seperti sekarang.

Tak sampai 20 menit, David sudah kembali dengan membawa nampan berisikan makanan dirinya dan juga Alfa.

Karna kantin yang sepi. Jadi mereka tak perlu menunggu waktu lama untuk memesan.

Alfa pun segera mengakhiri permainan di dalam ponselnya. Lalu segera menyuap mie ayam yang disodorkan David dengan jus jeruknya.

Di sela-sela makan mereka. Lagi-lagi David memecah keheningan dengan memanggil Alfa.

"Al!" Alfa hanya berdehem sebagai jawaban, karena dia sedang mengunyah mie ayam.

"Lo suka sama Shalsa kan?"

Uhukk... Uhukk...

David yang terkejut, langsung menyodorkan jus jeruknya pada Alfa.

"Mendingan?" tanya David hati-hati saat melihat Alfa sudah beres meneguk jus jeruknya.

Alfa mengangguk sebagai jawaban. Lalu mengambil sehelasi tissue untuk mengelap bibirnya.

"Al, iyakan lo suka sama si Shalsa?" David bertanya dengan soal yang sama.

Alfa yang tadinya menatap ke arah lain langsung menatap ke arah David. Lebih tepatnya mata David.

Alfa menaikkan sebelah alisnya.

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang