21. Benarkan Tertukar

61.2K 2.3K 40
                                    

Happy Reading...

•••

Suara pintu ruang utama yang terbuka terdengar. Membuat orang yang ada di dalam menoleh ke arahnya.

"Ehhh, Abang baru pulang?" tanya Vira saat melihat Alfa berjalan ke arahnya sambil menenteng tas di sebelah bahunya.

"Iya!!" balas Alfa sambil menyalimi tangan Bundanya.

Lalu setelahnya, Alfa mendaratkan bokongnya ke sofa di sebrang Vira.

"Kenapa baru pulang, Bang?? Seharusnya dari tadi kamu udah pulangkan?" tanya Vira heran.

Alfa melirik gadis di sebelah bundanya. Lalu dia berfikir jawaban apa yang pas untuk membuat gadis disamping bundanya untuk tidak mengusik dirinya lagi.

"Anterin temen dulu, Bun!" jawaban itulah yang Alfa berikan sambil melirik gadis yang pernah menjadi pacarnya. Ya dia Amara- mantan pacar Alfa.

Amara melihat Alfa yang tampak letih.

"Anterin temen apa temen nih??" ledek Vira pada Alfa. Iya. Vira sudah tau jika hubungan antara Alfa dan Amara sudah tak spesial seperti dulu lagi. Siapa lagi jika bukan Alfa sendiri yang bercerita?? Tapi, walau bagaimana pun, Vira memahami keputusan anaknya. Jika Alfa tidak bisa bersikap baik maka harus Vira lah yang bersikap baik. Sekalipun itu mantan yang paling dibenci anaknya?

"Temen, Bunda..." balas Alfa malas.

"Yaudah, Bunda masuk dulu ya, Ra?? Gppkan Bunda tinggal??" tanya Vira akan beranjak.

"Iya, Bun. Gpp kok! Maaf ganggu ya hehe!!" balas Amara lembut. Lalu setelah itu Vira masuk kedalam kamarnya.

Kini tinggalah mereka berdua. Alfa dan Amara.

Terjadi suasana canggung di antara mereka berdua. Sebenarnya yang merasa canggung hanya Amara sendiri. Karna Alfa sepertinya terlihat biasa saja.

"Kamu anterin cewek yang waktu itu kamu bonceng ya, Al?" tanya Amara membuka pembicaraan dengan hati-hati.

"Ngapain lo kesini?" tanya Alfa tak menggubris pertayaan dari Amara.

"Al!!"

"Apa sih?" sewot Alfa kesal.

"Iya? Kamu anterin cewek itu?" tanya Amara masih tak mau kalah.

"Emang apa urusannya sama lo?? Toh mau gue deket sama cewek manapun. Bukan urusan lo lagi kan?!" ujar Alfa santai. Tetapi, itu malah membuat hari Amara sakit.

"Itu jadi urusannya lah, sama aku!!"

"Apa sebabnya?" tanya Alfa dingin.

"Sebabnya, karna aku masih sayang sama kamu Alfa!!" balas Amara sendu.

Alfa tertawa renyah. "Sayang? Ngomong lo enak banget ya?? Perasaan ya? Seinget gue. Waktu itu lo deh yang minta pegat duluan! Iyakan?" tanya Alfa menyindir.

"Al!! Bukan gitu, aku itu cuma-"

"Udah lah!! Gue tau alesan apa yang bakal lo kasih. Karna alesan lo itu udah basi!! Mending sekarang lo balik!!" potong Alfa buru-buru.

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang