1. Sepertinya Pernah Melihat

111K 5.1K 31
                                    

Jangan lupa vote sebelum lanjut baca!!

Happy Reading

•••

"Al, gimana?? Ada kabar dari kepsek gak soal proposal?" Tanya David pada Alfa yang tengah meminum jus jeruknya.

"Gak tau. Gue belum dapet konfirmasi lagi." balas Alfa cuek.

"Yaudah kalo gitu abis ini kita langsung ke ruang kepsek aja buat tanya kabar proposal." Saran Fary yang langsung diangguki oleh mereka semua.

Saat keheningan muncul di meja mereka, tiba-tiba Ian bersuara.

"Ehh katanya syarat wajib kita ikut lomba harus ada dampingan nya." Celetuk Ian membuat semua yang ada disana langsung menatap kearahnya dengan pandangan heran, termasuk Alfa si kapten yang sepertinya tak tau apa apa.

"Maksud lo?" Tanya Bagas tak paham.

"Yee.... Emang lo nggak baca tuh di grup apa-apa aja persyaratan wajib selain dapet izin dari pihak sekolah?" Ian balik bertanya. Sedangkan yang ditanya hanya menggidikkan bahunya tanda tidak tahu.


"Maksud gue, basket lomba kan??" tanya Ian memastikan.

"Gak usah berbelit-belit, Jumadin." kesal Fary membuat Ian terkekeh.

"Ngegas nih bocah!"
"Jadi tiap tim basket itu harus punya tim dance atau tim cheers sebagai tim pendamping, itu syarat wajib kedua. Nahh, tim pendamping itu juga bakal mereka lomba-in. Katanya! selain basket ikut lomba, cheers atau dance juga ikut lomba. Kalo basket menang, otomatis tim pendamping juga ikut maju ke babak selanjutnya. Tapi, kalo tim basket kalah, mau sebagus apapun gerakan yang tim pendamping tampilin, tetep nggak berpengaruh. Yaa, paling dikasih duit sebagai tim pendamping paling keren." Lanjut Ian panjang lebar membuat semua mengangguk paham.

"Ohh" sahut mereka secara bersamaan.

"Ohh doang? Super duper anjim emang. Gue udah panjang kali lebar jelasin sampe keluar busa, ehhh malah dapet ohh doang? Abang-abang laknat lo semua!" Ucap Ian mendramatisir kata-katanya. Tak lupa, kedua tangannya dia lipat di depan dada sebagai bentuk jika dia benar benar kesal.

"Najis, lebay lo!!" Timpal Fary sambil menoyor kepala Ian.

Tak lama bel masuk berbunyi, menandakan acara kumpul kelima most wanted itu harus berpisah dikarenakan mereka yang berbeda kelas, apalagi Ian. Bukan hanya kelas, Ian bahkan beda angkatan dengan keempat lainnya, dia adalah salah satu tim inti termuda di antara yang lain.

Kelima nya segera bergegas ke kelas masing-masing. Alfa dan David ke kelasnya yaitu ke kelas XII IPA 4. Bagas dan Fary ke kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Alfa dan juga David, yaitu kelas XII IPA 3.

•••

"Ehh, Ca?!" Panggil Bella dari arah depan, dimana tempatnya duduk ada di depan meja Shalsa.

"Kenapa?" Balas Shalsa malas, lalu setelahnya Bella memutar tubuh menjadi menghadap ke belakang, lebih tepatnya ke arah Shalsa dan Tania.

"Gue denger-denger, ekskul basket mau ikutan lomba." Ujar Bella

"Terus? Masalahnya sama Caca apa?" Tania ikut menimpali.

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang