3. Jemput Shalsa

84.7K 3.5K 52
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di pojok kiri bawah!

Happy Reading

•••

"VIN??!!!" teriak laki-laki itu pada Kevin sambil berjalan kearah Shalsa dan Kevin.

"Kenapa, Bang Al? Ada yang penting?" Tanya Kevin lalu mematikkan mesin motor yang sempat tadi dia nyalakan.

Tuh cowok kenal sama Kevin? Tanya Shalsa dalam hati.

"Waktu futsal lomba, ekskul yang dampingin lo cheers apa dance?" Tanya Alfa.


"Dance. Kenapa emangnya?" Kevin balik bertanya dengan penasaran.

"Tadinya kalo dampingan futsal duli tim cheers, gue mau minta data-data mereka."

Kevin mengangguk-anggukan kepalanya paham. Lantas, cowok itu menoleh kearah Shalsa dan teringat sesuatu. "Nah! Kebetulan nih Caca anak cheers. Lo minta data-nya ke dia aja, lebih lengkap." Kaya Kevin sambil menunjuk kearah Shalsa.

Alfa nampak berfikir sembari terus menatap lekat pada seorang gadis yang berdiri di samping motor Kevin. Kalo bukan karena lomba, males banget gue berurusan sama cewek judes.

"Jabatan lo di cheers jadi apa?" Tanya Alfa tiba-tiba. Shalsa yang tak mengira jika cowok itu bertanya pun hanya manautkan alisnya bingung. "Ck, lama. Mana hp lo?" Lanjutnya meminta. Shalsa yang tak paham pun malah semakin memperdalam tautan alisnya. "Pacar lo budek atau gak bisa ngomong, Vin?"

"EH!! Enak aja pacar. Gue bukan pacarnya Kevin, kita temen kelas doang. Lagian gue nggak punya pacar." Sela Shalsa tak terima.

"Emang gue tanya lo punya pacar apa nggak?" Ketus Alfa membuat Shalsa menatapnya tak percaya. "Buruan mana hp lo?" pintanya kembali.

"Buat apa? Pasti lo mau moduskan? Ngaku lo?" tuduh Shalsa menatap nyalang cowok yang tak ia ketahui namanya.

"Gue ada urusan penting sama anak cheers. Gue minta id line lo buat tanya-tanya atau minta id line anak cheers yang lain." Jelas Alfa setelahnya langsung disambut dengan tepukan tangan dari seorang Kevin yang masih duduk diatas motornya.

"Gila, Brooooo! Rekor kakak kulkas gue ngomong panjang lebar."

"Bacot lo." Sungut Alfa sembari menatap tajam Kevin, sedangkan yang ditatap justru terkekeh ditempatnya.

"Mana cepet?! Waktu gue udah kebuang setengah jam." Desak Alfa kembali menoleh kearah Shalsa.

Shalsa yang memang sedang malas berdebat, ia akhirnya pasrah dan langsung memberikan ponselnya kepada cowok pemaksa yanh berdiri di depannya.

"Nanti malem gue chat. Kontak gue namanya Arsen,"

Setelah mengembalikkan ponsel milik Shalsa, Alfa langsung saja pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun meninggalkan Shalsa yang terbengong.

"Serasa disamperin setan gue. Datang nggak jelas perginya juga nggak jelas." Kata Shalsa yang ternyata masih bisa di dengar Alfa.

SHALFA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang