SIDRA XXI : The Wedding

11.9K 1.5K 86
                                    

"CANOPUS..
Aku kembali lagi pada mu..
Maafkan aku yang datang dengan diri berlumur dosa..
Sebelum aku bermunajat kepada mu, aku ingin meminta pengampunan mu terlebih dahulu..
Ampuni aku karena telah melakukan ikatan terdalam cinta tanpa meminta persetujuan dari mu..
Aku bersumpah, kami melakukan itu semua atas dasar cinta yang besar..
Bukan sekedar hawa nafsu saja..
Raja Mingyu Sidra telah mengambil jalan lain demi masa depan kami..
Aku mohon, maafkan kami sang bintang.."

Wonwoo memejamkan matanya dengan kedua tangan yang mengepal sebagai permohonan, malam ini kekasih Raja Mingyu Sidra itu pergi ke ruangan suci kerajaan dan memakai jubah putihnya untuk berdoa kepada sang bintang.

Tak lama Wonwoo pun kembali membuka mata indahnya perlahan dan menatap langit gelap gulita yang dihiasi puluhan bintang terang dengan tatapan yang sendu.

"Canopus..
Besok adalah hari terpenting didalam hidup ku..
Pria yang selalu ku sebut namanya didalam doa ku pada mu.. Ia akan menikahi ku..
Menjadikan ku teman hidupnya..
Dan menjadikan ku ratu di kerajaan megahnya..
Terima kasih telah mengabulkan doa-doa serta harapan kecil ku..
Aku berjanji akan menjalani kewajiban ku sebagai istri dengan baik.."

Tiba-tiba setetes air mata pun jatuh membasahi pipi halus pria manis itu.

"Aku sangat bahagia sampai tidak bisa berhenti meneteskan air mata..
Tapi, aku akan lebih bahagia jika aku bisa sedikit membantu untuk menyelamatkan sang ratu dan kerajaan tercinta ini.."

Wonwoo memejamkan matanya dan air mata mengalir deras dari mata rubah indahnya.

"Aku ingin membantu..
Membantu kekasih ku sendiri..
Meskipun aku tahu ia akan menolak keras tapi..
Aku tetap pada pendirian ku..
Yaitu menyelamatkan ratu dan Kerajaan Sidra dengan melaksanakan upacara sakral Dakari..
Aku harap kau mengerti dan Raja Mingyu Sidra memaafkan pilihan ku..
Selamat malam, Canopus..
Terima kasih telah memahami isi hati dan pikiran ku.."

Wonwoo pun menundukkan kepalanya lalu pergi meninggalkan ruangan suci tersebut, sesampainya diluar ia membuka jubah putihnya dan memberikannya pada pelayan kerajaan yang sudah menunggunya didepan pintu ruangan.

"Ini, terima kasih pelayan."

Si pelayan hanya membungkuk sopan sambil tersenyum dan Wonwoo pun melangkahkan kakinya menuju anak tangga yang menuntunnya ke kamar, malam semakin larut, Raja Mingyu Sidra pasti sedang dalam perjalanan pulang menuju istana, Wonwoo harus segera masuk ke dalam kamar sebelum sang raja tiba.

Benar saja, diluar kerajaan Raja Mingyu Sidra baru saja memasuki halaman utama bersama beberapa sahabatnya dengan menunggangi kuda mereka masing-masing.

"Hey Keenan, kau pasti lelah. Malam ini istirahat lah yang cukup karena besok kau akan menjadi saksi hari paling bersejarah majikan mu."

Kuda friesian hitam itu hanya memekik sebagai tanda bahwa ia senang bisa menemani majikannya hari ini sedangkan sang majikan, Mingyu Sidra hanya terkekeh sambil mengusap lembut kepala kuda kesayangannya lalu tak lama memberikan tali kuda tersebut pada salah satu pengawal kerajaan untuk dimasukan kedalam istal.

"Aku tidak menyangka, kita menjadi pangeran bersama-sama dan menjadi raja pun bersama-sama tapi kau lah yang lebih dulu menikah, Sidra."

[✔] SIDRA (GOD LUCERNE)Where stories live. Discover now