SIDRA IX : Holy Love for My Goddess

13.7K 2K 306
                                    

"Aku mencintai mu Delmora, bagi ku ini terasa seperti bernafas.. Jadi aku tidak akan pernah bisa berhenti terkecuali jika aku mati."

WONWOO menatap pria dihadapannya dengan tatapan tak menyangka, jantungnya layaknya seekor kuda yang berpacu sangat kencang, tubuhnya mematung dan ia pun meneguk salivanya dalam-dalam. Pangeran Sidra mencintainya? Mencintai dirinya yang hanya berstatus rakyat biasa? Tidak, Mingyu Sidra pasti bercanda.

Wonwoo pun menarik nafasnya dalam-dalam lalu tertawa kecil, ia menjauhkan wajah mereka sehingga membuat sang pangeran yang sedang menatapnya dalam mengerjapkan matanya terkejut.

"Delmora—"

Belum selesai Mingyu berbicara Wonwoo sudah memungut busur panah yang tadi sempat terjatuh ke tanah lalu membungkuk sopan dihadapan Pangeran Sidra itu.

"Maaf sudah menjatuhkan busur panah kerajaan yang agung ini pangeran, aku akan menaruhnya ketempat semula."

Senyuman tipis pun muncul dibibir merah mudanya yang manis lalu ia pergi meninggalkan Mingyu yang masih terpaku melihat respon dirinya barusan, Pangeran Sidra itu menatap kepergian si manis dengan tatapan yang sendu, hatinya mencelos kala pengakuannya tidak mendapatkan respon yang diharapkannya.

"Delmora, apakah ini artinya kau menolak cinta ku?"

Wonwoo yang belum jauh melangkah pun menghentikan langkah kakinya dan mematung tanpa berbalik ke belakang, Mingyu meneguk salivanya dan menatap tubuh ringkih pria manis yang membelakanginya dalam. Yang diberi pertanyaan hanya bisa diam seribu bahasa dengan kepala yang ditundukkan dan tangan yang mengepal sekuat mungkin.

"Jawab lah Delmora, apa yang harus aku lalukan agar aku bisa memiliki dirimu?"

Wonwoo masih terdiam dengan mata yang kini sudah terpejamkan, Mingyu pun melangkahkan kakinya perlahan mendekati Wonwoo dan berniat mencengkram bahu kecil dihadapannya namun dirinya terkesiap kala pria manis itu beranjak pergi dengan langkah yang besar dan hampir terlihat seperti berlari.

Dari sini Mingyu bisa menyimpulkan bahwa Wonwoo masih belum bisa menerima dirinya dihatinya, Wonwoo belum mencintainya dan hanya menganggap hubungan mereka sebatas pertemanan antara Sang Pangeran dengan Rakyatnya. Mingyu paham, sangat paham. Ia tidak mau egois untuk hal ini, ia sadar dirinya tidak di inginkan oleh Wonwoo dan ia berusaha menerima itu.

Mingyu menghela nafasnya dan menatap kepergian Wonwoo yang kini sudah hilang entah kemana dengan tatapan sendu, sepertinya pria manis itu kembali ke desa. Rasa bersalah pun mulai merasuki hatinya, seharusnya Wonwoo pulang diantar olehnya. Mingyu pun menundukkan kepalanya lalu mendongak untuk menatap langit yang cerah diatas sana dengan tatapan sendu.

"Andai aku Dewa Bintang yang sesungguhnya, ingin rasanya aku mengendalikan hati suci mu dan menjadikan mu sebagai Dewi yang selalu ku puja setiap saat Delmora."

•••

BRAK!

Wonwoo menutup pintu kamarnya rapat-rapat dan tubuh kecilnya bersandar dibalik pintu tersebut dengan nafas yang terengah-engah, sore ini ia baru saja sampai kerumah dengan berlari dari kerajaan dengan sekuat tenaga karena takut Mingyu mengejarnya. Wonwoo benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya bisa menghindar untuk memikirkan jawaban yang tepat untuk Pangeran Sidra tersebut.

[✔] SIDRA (GOD LUCERNE)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora