SIDRA IV : Spend Time With You

16.4K 2.3K 512
                                    

"CANOPUS..
Aku meminta pada mu malam ini..
Bahagiakan lah kedua orang tua ku dimana pun mereka berada..
Dunia atau surga, limpahkan kebahagiaan yang tak terkira untuk mereka..
Karena sesungguhnya mereka lah yang lebih pantas.."

( Canopus (α Car / α Carinae / Alpha Carinae) adalah bintang paling terang di rasi Carina, dan merupakan bintang paling terang kedua di langit malam, setelah Sirius, dengan magnitudo tampak −0.72. )

Sore berganti malam, Wonwoo sedang menatap sang bintang yang ada di langit gelap gulita diatasnya dengan tatapan yang sangat dalam. Tidak hanya kerajaan saja, rakyat pun memiliki tempat suci yang sama persis seperti tempat yang dibangun didalam kerajaan, ruangan bersih dan rapih dengan atap yang terbuka agar bisa menatap dan bermunajat kepada bintang-bintang di langit.

Wonwoo tidak melepaskan kepalanya tangannya sebagai tanda permohonan di dadanya, ia menarik nafasnya dalam-dalam dan memejamkan matanya.

Bayang-bayang Pangeran Sidra itu tidak luput dari pikirannya, Wonwoo sudah berusaha mengusirnya namun bayangan itu terlalu kuat. Ia kembali membuka matanya perlahan dan manik indahnya menatap bintang di langit dengan tatapan dalam.

"Canopus..
Apa maksud kedatangan Pangeran Sidra pada ku?
Apakah dirinya hanya datang karena aku adalah rakyatnya?
Tanggung jawabnya?
Dan salah satu dari ratusan bahkan ribuan rakyat yang baru ia perhatikan selama ini?
Jika iya, aku akan menerimanya.
Dan aku tidak akan berpikir lebih.
Selamat malam Canopus, terima kasih sudah mendengarkan ku."

Wonwoo pun menundukkan kepalanya hormat lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan suci itu, menutup pintu ruangan rapat dan berjalan menuju kamar kecilnya.

Ia membaringkan tubuh kecilnya di atas ranjang berukuran sedang dan maniknya mendapatkan kotak hitam beludru yang ada di atas laci samping ranjangnya, ia menyampingkan tubuhnya dan meraih kotak hitam tersebut, tangan rapuhnya membuka kotak itu dan manik rubahnya menatap berlian berwarna royal blue yang indah. Diusapnya berlian itu lembut di iringi dengan senyuman yang manis di bibirnya, Wonwoo membawa berlian itu kedalam pelukan hangatnya.

"Semoga istri pangeran nanti akan secantik berlian ini."

Wonwoo pun kembali menutup kotak hitam beludru tersebut lalu menyimpannya rapih didalam laci, setelahnya ia meniup lilin disisinya sehingga kamar kecil itu menjadi gelap gulita dan ia pun memejamkan matanya dengan senyuman manis yang indah.

"Selamat malam, Pangeran Sidra."

•••

Mingyu menatap langit gelap diatasnya dengan tatapan dalam sambil menghela nafasnya, malam ini ia sedang berdiri di balkon kamarnya, ia tidak bisa tidur. Senyuman, tawa, serta berbagai macam ragam keindahan yang ada pada rupa cantik Delmora Wonwoo terus mengusik pikirannya.

"Kau keterlaluan Delmora, kau masuk ke dalam pikiran ku dimalam yang selarut ini. Bagaimana bisa aku tidur jika kau belum kunjung pergi?"

Gerutu Mingyu yang kini sudah menyilangkan kedua tangannya di dada dan menghembuskan nafasnya kasar, ia mengulum senyumnya dan kembali menatap bintang-bintang di langit.

"Sebentar lagi aku akan dinobatkan menjadi Raja Sidra yang selanjutnya karena ayahanda akan menurunkan tahtanya kepada ku. Dahulu aku sangat mengharapkan bisa menjadi raja yang baik seperti ayahanda, namun kini aku mendadak cemas."

Mingyu menghela nafasnya dan menatap bintang-bintang di langit dalam.

"Aku cemas, karena aku takut tidak bisa menemui mu lagi, Delmora. Raja bukan lah pangeran. Dia pasti akan sangat sibuk dan akan sulit sekali keluar kerajaan jika bukan untuk sebuah kepentingan."

[✔] SIDRA (GOD LUCERNE)Where stories live. Discover now