Gevanio Adinendra

3.2K 105 4
                                    

~Happy Reading~

~Happy Reading~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.*

Siapa yang tidak mengenal pria bernama lengkap Gevanio Adinendra?

Pria blasteran Indo-Spanyol yang kerap disapa Geva itu berperawakan tinggi semampai, berkulit putih, berhidung mancung serta bertubuh atletis. Jujur saja banyak anak-anak perempuan yang naksir sama Geva, namun mereka mengurungkan niatnya karena sifatnya yang cuek, dingin, sering berkelahi, serta sering bermasalah dengan guru BK.

Geva terkesiap dan sadar bahwa sekarang dia berada di koridor belakang sekolah. Ia menatap pria berkaca mata itu dengan tatapan tajam. Geva mencengkeram kerah baju laki-laki itu. Kesal.

Bugh...

Tinjunya melayang langsung mengenai wajah laki-laki yang diketahui bernama Jeki itu. Tubuh Jeki terjungkal ke belakang. Punggungnya membentur tembok. Ia meringis. Kaca matanya terlempar jauh. Membuat beberapa anak yang menyaksikan hal itu bersorak riuh.

Pria malang itu tersungkur tak berdaya, ia tidak berani membalas. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk membalas kelakuan Geva. Badannya sudah remuk sekarang. Dilihatnya dua orang dibelakang Geva yang dengan cepat menahan pukulan yang hendak Geva layangkan lagi padanya.

"Udah Gev tenang," Alejandro Fernandez atau yang kerap di sapa Ale memegang lengan Geva erat-erat. Emosi Geva masih menyulut. Terlihat urat-urat di wajahnya keluar.

Kenneth Aldiano atau Ken yang juga sahabat Geva berusaha menenangkan Geva.

Geva menggerutu dalam hati. Laki-laki itu yang membuat perasaannya kacau seperti sekarang. Diketahui bahwa pria itu telah menerima suap dan juga melakukan sabotase dalam pertandingan basket dua hari yang lalu, sehingga Geva dan tim basketnya harus gigit jari dan menerima kekalahan.

"Bangsat lo! Cuih!" Geva membuang ludahnya ke depan Jeki. Anak-anak yang menyaksikan berteriak histeris.

Tak lama seorang guru berjalan tergesa-gesa membelah kerumunan.

"Ada apa ini?!" tanya Bu Mery dengan nada kesal. Beliau adalah guru BK di SMA ini. Semuanya hanya saling menatap. Tidak ada jawaban atas pernyataan yang dilontarkannya tadi.

Bu Mery menggelengkan kepalanya. Lagi- lagi siswa bernama Geva ini melakukan keributan.

"Geva! Kamu berantem lagi?"

"Bukan saya yang mulai bu, tapi dia!" Seru Geva. Jari telunjuknya menunjuk ke arah pria yang masih setia tersungkur di lantai.

"Bu, Geva tiba-tiba mukulin saya, saya tidak tahu apa-apa," ujar Jeki dengan pura-pura memasang wajah memelas dan merintih kesakitan.

"Jago akting ya lo! Bu, jangan percaya sama muka melasnya dia!" elak Geva.

"Sudah-sudah! Geva dan Jeki ikut ibu ke ruang BK sekarang!"

GEVARIEL [ON GOING]Where stories live. Discover now