Chapter 2 : library

94 10 0
                                    

~Happy Reading~

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.*

Kelas itu berisik sejak tadi. Dikarenakan guru pengajarnya, Bu Kimberly sedang sakit jadi jam pelajaran kimia kosong dan hanya diberi tugas, dan tugas itu dikumpulkan masih minggu depan, jadi para murid memilih tidak mengerjakan dan malah asik sendiri.

Ada yang nonton film, mabar game online, ketawa ketiwi, main bola dalam kelas, nyanyi-nyanyi gajelas dan masih banyak lagi penghuni lainnya.

Titania, Bianca dan Chealsea yang juga berada di kelas ini, mereka sedang asik mewarnai bibir mereka dengan berbagai macam lipstik berbagai warna.

"Ih Chelsea diem dong, tuh kan!" Bianca berdecak sebal kala lipstik itu meleset dari bibirnya sehingga membuat lipstik di bibirnya itu belepotan.

"Hahaha."

"Ya Sorry Bi, gue nggak sengaja."

"Eh sumpah ini lipstik nya warnanya cantik banget gak sih girls?" Ujar Titania kegirangan.

"Ihh iya, apalagi kalau di ombre-ombre gitu pasti bagus banget!" Celetuk Chelsea.

"Aaa suka banget dehh."

Bel istirahat kedua berbunyi nyaring. Anak-anak kelas 12-IPA.1 bergegas keluar kelas untuk menghirup udara segar dan mengisi perut kosong mereka. Titania, Bianca dan juga Chelsea segera merapikan lipstik-lipstik itu kemudian bergegas keluar kelas.

Aaron yang juga penghuni kelas ini segera merapikan buku-bukunya kedalam laci.

Bersamaan dengan itu, seorang guru memasuki kelas ini lengkap dengan beberapa buku dan laptop ditangannya.

"Aaron bapak mau bicara sebentar." ujar Pak Gandung.

"Eh, Iya Pak, ada apa ya?" Aaron memberhentikan aktivitasnya kemudian memperhatikan Pak Gandung yang berada di depannya.

"Ada murid baru di kelas 11.IPA.6 seperti biasa ya, kamu ajak keliling sekolah kasih tahu tempat dan juga fasilitas sekolah ini." Jelas Pak Gandung.

"Ohhh baik, Pak."

"Yasudah saya tinggal dulu."

Sesuai dengan arahan Pak Gandung tadi, Aaron akan membawa si anak baru itu alias Ariel keliling sekolah. Ia berjalan dengan malas menuju kelas 11.IPA.6

Sebenarnya Aaron malas sekali jika harus bertemu dengan adiknya itu. Rasa sakit di hatinya masih membekas. Luka lama yang terasa perih. Dadanya terasa nyeri setiap kali mengingat tentang keluarga dan masa lalunya. Rasanya ia ingin melenyapkan Ariel saat itu juga.

Banyak pasang mata melirik padanya kala ia masuk ke dalam kelas 11-IPA.6 a.k.a kelas Ariel, beberapa dari mereka menghentikan kegiatannya untuk sekedar menatap Aaron.

GEVARIEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang