chapter 8 : new friend(?)

45 4 0
                                    

~Happy reading~
.
.
.

Ketika Ariel kembali dari toilet ternyata bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, ia memutuskan untuk ke kelas saja karena entahlah pikirannya sedang kacau kali ini.

Langkah kakinya pelan memasuki kelas yang sepi ini. Di kelas ini hanya ada Rere, teman sebangkunya. Dia tersenyum sekilas pada Ariel. Terlihat raut wajah gadis itu sedikit aneh.

Ariel kemudian duduk di sampingnya. Selama satu menit hanya keheningan yang ada.

"Hey eumm, gue.. Rere." Gadis itu menjulurkan tangannya.

Dengan perasaan kaget Ariel membalas uluran tangan itu dengan perlahan, "Ariel."

"Udah tahu," balas gadis itu singkat. Ariel hanya mengangguk.

"Eumm.. gue... Sorry gue udah ikut-ikutan nge-bully Lo, gue udah buat Lo nggak nyaman sekolah disini," ujar Rere dengan penuh penyesalan. Ariel hanya mengangguk dan tersenyum.

"Iya gapapa, aku udah maafin kok." Akhirnya ada juga yang mau ngobrol dengannya.

"Thank you yaa, lo baik bangett!"
"Btw sekarang kita temenan kan?" Gadis itu kembali bicara pada Ariel.

"Iya," Ariel membalas dengan senyuman terbaiknya.

"Oh iya gue minta WhatsApp Lo dong, biar kita bisa ngobrol-ngobrol."

Ariel dengan sigap merogoh ponselnya dan memberikan nomor WhatsApp itu.

"Ini udah gue chat, Lo jangan lupa save back ya," ujar gadis itu ramah.

Lagi-lagi Ariel hanya mengangguk.

Tak lama Olivia, dan teman-teman genk nya memasuki kelas ini yang membuat Rere tiba-tiba panik.

"Oi Re, Lo ngapain ngobrol sama dia? Jangan-jangan Lo udah temenan lagi sama dia." Curiga Olivia.

"Apaan sih, ya nggak lah mana mungkin gue mau temenan sama dia," Rere segera bangkit dan mengambil buku catatan Ariel diatas meja.

Dirobeknya buku Ariel itu hingga menjadi beberapa bagian, "Gue tuh disini mau nge-bully dia, ya kali gue temenan sama cewek nerd dan biang masalah kayak dia."

Olivia menghampiri meja mereka, ditatapnya manik mata Ariel "Lo denger kan? Nggak ada yang mau temenan sama Lo! Udah Re ayo pergi aja."

Mereka kemudian pergi meninggalkan Ariel yang masih setia duduk ditempatnya. Ariel dibuat bingung dengan perlakuan Rere, tadi dia minta maaf dan mau menjadi temannya. Sekarang? Ia kembali membully nya. Sepertinya Ariel memang ditakdirkan untuk tidak punya teman.

****

Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Suaranya terdengar memekakkan telinga hingga terdengar sampai ke antero sekolah. Ariel segera memasukkan buku-bukunya kedalam tas berwarna merah muda miliknya.

Anak-anak berhamburan keluar dari gerbang besi itu.

Ia sudah berada di halte depan sekolah sekarang. Sedang menunggu taksi yang mungkin bisa mengantarnya pulang. Ia memilih duduk di pojok. Ada beberapa anak-anak lain yang juga duduk di sana.

Sudah satu jam berlalu namun tidak ada satu taksi ataupun angkot yang lewat. Ia menghela napas pelan. Suasana halte sudah sepi karena jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Anak-anak lain yang tadi duduk di sebelahnya sudah lenyap. Ada yang pulang dijemput orang tua mereka, ada beberapa yang diantar pacarnya, dan ada juga yang nebeng temannya.

Jalanan mulai sepi.

Papanya bilang, ia harus pulang naik taksi atau bareng dengan kakaknya karena papa nya pulang kerja jam 7 malam.

Ia kembali mendesah. Tidak ada yang bisa ia harapkan. Ia sudah mengirim pesan beberapa kali kepada kakaknya, namun sudah satu jam berlalu pesan itu tidak kunjung dibalas. Mungkin Aaron sedang sibuk dengan urusan OSIS. Pikirnya.

Tak lama mobil merah itu berhenti di depan halte. Ariel hanya menatap kosong pada mobil itu. Bukan, itu bukan mobil ayahnya.

Pintu mobil terbuka dan keluar seorang gadis cantik yang tidak asing baginya. "Rere?" Gumamnya dalam hati.

Rere melihat ke kanan dan kiri Sebelum ia menghampiri Ariel. Ia memastikan jalanan sepi dan tidak ada siswi lain yang melihatnya.

"Ariel Lo kok belum pulang?"

"Eumm iya lagi nunggu taksi soalnya papa aku masih ada kerjaan di kantor," jawab Ariel jujur.

"Bareng gue aja, gue anterin."

Ariel merasa bingung dengan sikap Rere yang tiba-tiba menjadi baik, mengapa ia melakukan ini? Apa ada sesuatu yang disembunyikan Rere?

"Ini udah sore Ariel, dari pada nunggu yang nggak pasti mending bareng gue aja ayok," Ajak Rere sekali lagi.

Ariel hanya mengiyakan karena ia juga sebenarnya sudah lelah menunggu. Dengan perlahan ia masuk ke dalam mobil itu.

Keheningan terjadi selama lima menit pertama

"BTW rumah lo dimana?"

"Di.. Jalan Garuda."

"Ohh okee."

----

"Lo tinggal di sini?"

"Iya,"
"Eum.. aku duluan ya, Re. Makasih udah dianterin sampe rumah."

"Iya santai, sampai ketemu lagi besok! Bye!"

Ariel tersenyum dan melambaikan tangannya pada gadis di dalam mobil itu. Ketika mobil itu pergi Ariel segera masuk kedalam rumahnya.

"Benerkan dugaan gue, dia itu ada hubungannya sama kak Aaron."
"Kalo bukan, ngapain dia tinggal di rumah itu. Itu kan rumahnya kak Aaron?" Ujar Rere bermonolog sambil terus menjalankan mobil nya pelan.

*****

Huhuu segini dulu part-nya
Sorry masih berantakan nanti bakal direvisi kok🙏
See you di next chapter!
Love u guys buat yang baca sampai part ini
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote+comment-nya!🥺💛✨

GEVARIEL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang