Chapter 49

4.8K 333 62
                                    

Mungkin karena kamu terlalu berbeda, sehingga sulit dilepaskan begitu saja.

- Blue Lova -

***

Playlist di Multimedia: Melly Goeslaw feat Ari Lasso - Jika

***

Silahkan vote/comment jika menyukai cerita ini ❤️

***

~ Selamat Membaca ~

***

"Wuahhhh.... Udah lama banget ni gue enggak main di kamar lo."

Reza hanya melirik sinis Denis yang dengan santainya membaringkan tubuh di tempat tidur di dalam kamar Reza.

Denis adalah sepupu Reza dari ibu cowok itu, setiap di Jakarta dia memang seringkali mengunjungi rumah Reza bahkan tanpa memberitahu Reza terlebih dahulu, ya seperti sekarang. Reza sebenarnya cukup bodo amat dengan tingkah sepupunya yang seringkali absurd itu.

"Buseettt...udah rapi aja lo, mau kemana? Ngedate?" tanya Denis sok asik ketika menyadari Reza yang memang sudah rapi dan harum.

"Bukan urusan lo," jawab Reza ketus sambil mematut dirinya di kaca memperhatikan penampilannya, kaos putih, jaket kulit coklat, celana jeans hitam menyempurnakan penampilan cowok itu kali ini.

"Ah, lo masih aja ketus banget sama gue, bang, lo kalau punya banyak cewek, bagi satu ke gue dong, hampa nih hidup gue jadi jomblo," pinta Denis tiba-tiba. Cowok itu memang seringkali mengucapkan kalimat sesukanya, entah kalimat itu berkaitan dengan ucapannya sebelumnya atau tidak. Ya, Denis memang se-absurd itu.

"Lo ngerasa ganteng enggak?" tanya Reza masih tanpa melihat Denis namun pada cermin dihadapannya.

"Ya iyalah, sekali lihat semua manusia juga tahu kalau gue ganteng," jawab Denis percaya diri.

"Ya udah jangan ngemis cewek ke gue," balas Reza enteng.

"Tsk. Masalahnya, karena gue terlalu ganteng, gue jadi sulit nyari cewek yang pas buat nyeimbangin pesona gue."

"Bacot! Makan tu pesona!" Reza melemparkan handuknya yang masih basah tepat mengenai wajah Denis.

Tanpa memperdulikan umpatan yang kemudian keluar dari mulut Denis, Reza segera keluar dari kamarnya menuruni tangga menuju ruang tamu.

Reza kemudian mengambil tempat duduk di sofa sambil mengotak atik ponselnya. Denis yang mengikuti Reza turun ikut mengambil tempat duduk di sebelah cowok itu.

"Lo tahu bang, gue ada dekatin kakak kelas..." Denis terdiam sebentar seakan berpikir setelah mengucapkan separuh kalimatnya itu, sedangkan Reza sama sekali tidak peduli pada apa yang sedang ingin diceritakan adik sepupunya itu. Reza masih tetap fokus pada ponselnya. "...bisa dibilang ngedekatin enggak juga, gue cuman nitip salam sama ngegodain doang sih," lanjut Denis tidak yakin sambil menggaruk-garuk dagunya yang tidak gatal.

"Ah elah, intinya gitu deh." Denis tidak ingin terlalu memikirkan istilahnya. "Tapi, ni kakak kelas cuek minta ampun, enggak cantik, enggak seksi, biasa-biasa aja, tapi daya tariknya beda dan yang paling penting dia pakai jilbab."

FARAHWhere stories live. Discover now