#40 BERKAT SEBUAH IDE

Comincia dall'inizio
                                    

"Aku pesan Bubble Tea untuknya." Kata Hye Ri saat pelayan itu meminta menyebutkan pesananannya. "Kau menyukainya, kan?" Menatap Shi Kyung dengan senyum simpul. Ucapannya barusan terdengar seperti memastikan.

"Terserah." Jawab Shi Kyung dengan dingin.

Selepas kepergian pelayan itu, tatapan Shi Kyung nyaris tak teralihkan oleh apa pun. Ia menatap Hye Ri begitu tajam dan serius. Di matanya sudah berkobar api yang menyala terang. Jika Hye Ri adalah pria entah apa yang sudah Shi Kyung lakukan. Mungkin, satu pukulan atau dua pukulan, atau mungkin lebih itu belum membuatnya puas atas yang sudah terjadi.

"Sudah lama kita tidak seperti ini, iya kan? Woah... aku merindukan saat dimana kita sering menghabiskan waktu hanya kita berdua." Ujar Hye Ri sambil mengelus permukaan cangkirnya.

"Jo Hye Ri-ssi....!" Sebut Shi Kyung dengan tegas.

Hye Ri mendongak, dan entah kenapa ia kemudian tersenyum padanya. "Sekarang kau boleh memanggilku dengan Kim Bom. Ani.... bagaimana dengan Bonggu? Aku sangat menyukainya setiap kali kau memanggilku seperti itu, eottaeh?"

"Jo Hye Ri-ssi!"

"Aku Kim Bom. Kim Bomie..."

"Gimanhae... Apa kau tidak lelah, Jo Hye Ri-ssi?"

"Apa maks---

Shi Kyung mendesah frustasi. Bagaimana mungkin wanita ini masih sangat percaya diri sekali dalam menipu orang? Bagaimana mungkin wanita sangat tidak tahu malu?! Ck! Wanita benar-benar.... Shi Kyung bahkan ingin tertawa tapi ia tak bisa melakukannya, ia terlalu terperangah atas kepercayaan diri seorang Jo Hye Ri.

"Kau hanya Jo Hye Ri. Dan... Apa masalahmu dengan hubunganku dan eonni-mu? Apa pun masalahnya, tak ada sangkut pautnya denganmu. Kau anggap semua leluconmu ini menyenangkan? Ck!"

"Aku tidak mempunyai eonni. Kau sangat tahu itu lebih dari siapa pun, bukan? Kenapa kau sekarang seperti ini padaku?"

"Woaahh....... Jinjja! Sampai akhir kau akan seperti ini rupanya. Ku akui kau sangat berbakat dalam hal acting, jika kau seorang artis sudah pasti kau akan meraih seluruh penghargaan."

"Aaaahh.... Ck! Pria itu....! Jadi kau sudah mendengarnya? Aish... seharusnya kau mengatakannya dengan sangat jelas agar aku tidak ber-acting lagi di depanmu."

"Minta maaflah..."

"Kenapa aku? Wae? Kau menikmati kejutan yang ku berikan? Itu pasti akan terus kau ingat, benar kan? Aish... tadinya aku sangat bersemangat..."

"Mwo? Apa kau sesenang ini setelah menghancurkan hidup oran lain?!"

"Tentu saja. Rasanya begitu menyenangkan bisa bermain dengan boneka di tanganku. Mau ku berikan apa pun juga mereka tidak akan tahu apa itu."

"JO HYE RI-ssi !!!"

Suara bentakan Shi kyung mengelegar di cafe itu.Shi Kyung benar-benar kehilangan kesabarannya atas  gadis ini. Pelayan yang sudah kembali membawa pesanan ikut terkejut seperti yang lainnya, tangannya bahkan sedikit gemetar ketika ia meletakkan gelas minumannya lalu secepat mungkin pergi dari sana.

Shi Kyung sama sekali tak peduli dengan orang lain di sekitarnya. Ia juga tak peduli bagaimana mereka memandangnya atau bagaimana mereka akan berpikir, ia sama sekali tak peduli!

"Kau... Kau hanyalah sampah menyedihkan! Pertunjukan? Kejutan? Boneka? Kau hanyalah wanita gila yang terobsesi dengan kehiduoan orang lain!!"

"Ini semua gara-gara kau! Gara-gara kau, eonni-ku meninggal dengan kesepian! Setiap hari dia berjuang melawan penyakit. Eonni-ku selalu merindukanmu!! Tapi, apa? Kau hanya ingin melupakan! Melupakan! Mengubur eonni-ku sedalam mungkin dalam ingatanmu!!"

ANDANTE 2Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora