#5 Sedikit Kecerobohan

112 31 12
                                    

Ji Yeon sadar kalau yang dilakukannya selama ini hanya akan membuat seseorang terluka dan itu adalah dirinya sendiri. Ji Yeon menyukai Tae Yang dari dulu. Sebenarnya saat mendengar perjvodohan dan pernikahan mereka  Ji Yeon sangat bahagia akan itu. Tapi, disisi lain Ji Yeon tahu kalau Se Na menyimpan perasaan yang sama terhadap Tae Yang. Ini benar-benar konyol mereka terjebak dalam Friendzone.

Ji Yeon kembali memakan supnya. Kini dengan sangat lahap ia menghabiskan supnya tanpa beban sedikitpun.

****

Shi Kyung merasa terganggu dengan keberadaan Ji Yeon saat ini yang duduk tidak jauh dari mereka. Dia dari tadi berusaha untuk tidak berbalik untuk melihatnya namun itu sia-sia. Bahkan, supnya kini mulai dingin.

"Kau tidak makan?" Tanya Sekretaris Im yang melihat Sup Shi Kyung masih utuh.

"Aku tiba-tiba kehilangan nafsu makan."

"Gwaenchanayeo?"

"Umh. Cepatlah, setelah itu kita pulang."

Mata Shi Kyung tak lepas dari Ji Yeon yang menyantap Supnya dengan begitu lahap membuat Shi Kyung beberapa kali mengutuk dirinya.

"Gimanhe, Shi Kyung-ah!" Jerit batinnya.

Ahjumma tadi menghampiri meja Ji Yeon dan memberikan struk tagihannya. Saat Ji Yeon akan membayar tiba-tiba saja ia tak menemukan tasnya. Sepertinya ia melupakannya saat di butik tadi. Gadis ceroboh.

"Agashii... kau mau membayar tunai atau pakai kartu?" Tanya Ahjumma itu yang tahu situasi yang sedang di alami Ji Yeon sekarang. Ini saatnya ia membalasnya.

"Umh... geu.. Umh... Begini Ahjumma. Aku sepertinya meninggalkan tasku di butik dan aku lupa mengambilnya...

"Lalu, apa? Kau tidak akan membayarnya?" Ahjumma itu memotong ucapan Ji Yeon.

"Aniyeo. Aku tidak bermaksud begitu. Apa aku bisa membayar dengan ini?" Ji Yeon menunjukkan ponselnya disana terlihat seperti kartu debit online untuk melakukan pembayaran.

"Maaf, tapi kami tidak memiliki alatnya."

"Begitu rupanya. Chakkamanyeo..."

Ji Yeon menelpon Sekretaris Hong.

"Ahjussi... Bisakah kau kembali ke butik Bibi Nam untuk mengambil tasku dan membawanya padaku ? Aku tidak sengaja melupakannya karena terburu-buru tadi. Sekarang aku harus membayar tagihan makanan dan aku tidak punya uang sama sekali."

Ji Yeon dengan takut-takut menatap Ahjumma ini.

"Josonghaeyeo, Agashii. Ketua menyuruhku mengurus beberapa hal dan aku sedang dalam perjalanan kesana."

Harapan Ji Yeon seketika redup.

"Ooooh.. Na eottokae, Ahjussi. Ahjumma ini pasti tidak akan membiarkanku."

"Apa aku harus meminta tuan muda agar membawakannya untukmu, agashii?"

Yeosob?
Tidak. Ji Yeon lebih baik tidak sama sekali.

"Aniyeo. Tidak perlu, Ahjussi akan ku tangani sendiri."

****

Mobil Tae Yang baru saja sampai di lobi apartemen tempat Se Na tinggal. Terlihat keheningan menyelimuti mereka.

"Sampai jumpa lagi," Se Na melepaskan sabuk pengamannya.

Tae Yang tak menjawab. Ia bisu. Tidak! Dia hanya tak ingin menjawabnya.

Se Na merasa terabaikan lagi. Se Na merasa jarak diantara mereka sudah terlalu jauh.

Saat hendak melangkahkan kakinya keluar mobil, Tae Yang langsung menarik Se Na membawanya dalam pelukannya. Mata Tae Yang begitu berkaca-kaca sedangkan Se Na menitihkan air matanya.

ANDANTE 2Where stories live. Discover now