#32 Kacau!

55 12 5
                                    


Budidayakan vote sebelum membaca....

Hye Ri baru saja keluar dari kamarnya setelah sekian lama ia mengurung dirinya disana. Wajah ibu dan adiknya serta Jae Han berlangsung lega sekaligus senang atas itu. Adik Hye Ri langsung menghambur memeluk tubuh kakaknya itu.

"Eonni...hiks..." dia menangis haru.

Hye Ri melepas pelukannya kemudian beralih pada ibunya.

"Omma... semuanya akan baik-baik saja kan?"

"Tentu, itu akan baik-baik saja." Jawab ibunya begitu tenang.

"Tidak, bukan itu."

Jae Han membelalak, mengerti arah tujuan Hye Ri.

"Lalu soal apa?" Tanya ibunya bingung.

"Hye Ri-ah, sepertinya kau butuh lebih banyak istrahat." Ujar Jae Han.

"Apa ibu tahu kenapa aku mengurung diriku di kamar? Apa ibu tidak penasaran dengan itu?"

"Ayo, Hye Ria-ah," sambil menarik pelan Hye Ri.

Jae Han terlihat seolah-olah mencegah Hye Ri untuk mengatakan sesuatu dan Hye Ri sadar akan itu. Sedang ibunya bingung juga dengan adiknya.

Hye Ri menepis tangan Jae Han.

"Aku mengatakan semuanya pada Shi Kyung. Semuanya. Aku menemuinya dan memberitahu semuanya."

Ibunya terkejut, tak percaya dengan apa yang barusan putrinya katakan.

"Hye Ri-ah!" Sentak Jae Han.

"Bisa ku lihat dirinya sangat terguncang. Tapi, mau bagaimana lagi dia harus mengambil sakit yang lebih lagi," lalu sudut bibirnya terangkat samar.

Ibunya menjadi kalap.

"Apa yang kau katakan padanya! Kebahagiaan siapa lagi yang ingin kau rusak, eoh?! Ibu tidak membesarkanmu untuk menghancurkan kebahagiaan orang lain!"

"Apa yang salah dengan itu?! Dia bisa bahagia dengan baik selama ini. Dan hampir melupakan masa lalunya. Aku tidak akan pernah membiarkannya."

"JO HYE RI!!!"

PLAK!!

Seketika ruangan menjadi hening setelah tamparan keras yang mendarat mulus di wajah Hye Ri. Ibunya benar-benar marah dengan itu.

*****

Jaksa Suk baru saja mendapat surel. Ia tak begitu antusias karena semua sudah terpecahkan. Jo Hye Ri ternyata adalah Kim Bom. Ia menatap sekilas surel yang sudah di print out, itu sebuah artikel tentang sebuah kecelakaan maut. Menurut Jakasa Suk tak ada yang perlu di periksa lagi, lagi pula artikel tersebut sama sekali tidak akan berkaitan dengan Kim Bom. Yeah... surel tersebut sangat terlambat di balasnya makanya Jaksa Suk juga agak malas memeriksanya kembali. Ia lalu meletakan artikel itu bersama tumpukan kasus yang lain.

"Kau punya shift hari ini?" Tanyanya sesaat sambungan teleponnya diangkat.

"Kurasa tidak." Ujar Shi Young di seberang sana.

"Mau minum malam ini?"

"Call!"

"Sampai jumpa nanti malam."

"Ne..."

****

Shi Kyung memotong daun bawang dengan cekatan setelah itu ia beralih pada paprika hijau. Ji Yeon yang duduk di depan pantry menatap kagum pada Shi Kyung yang menjadi koki dadakan. Tangan Ji Yeon juga kini sudah di bungkus rapi dengan perban, sepertinya Shi Kyung yang melakukannya.

ANDANTE 2Where stories live. Discover now