#36 INI SUDAH BERAKHIR

45 16 5
                                    

AHN JI YEON POV

"Oh! Apa ini nyata?" Suara pekikkan ibuku.

Aku melihat dalam kegelapan. Begitu gelap. Aku tak aku sekarang berada dimana, namun yang jelas tak ada sedikit pun cahaya yang bersinar di tempatku berada sekarang.

"Uruslah para media terlebih dulu," kata Ayahku entah pada siapa.

Aku hanya bisa mendengar mereka tanpa bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi atau setidaknya aku tahu dimana aku berada sekarang.

Tak lama kemudian...

Mataku perlahan bergerak dan kini ada sedikit cahaya yang jatuh di retinaku.  Butuh waktu beberapa saat hingga benar-benar ku bisa buka dengan sempurna, meskipun penglihatanku masih belum jernih.

Ku rasakan tangan kananku ada yang menggenggamnya dan tangan kiriku seperti ada yang mengganjal disana. Ku lihat juga sosok beberapa orang disana.

Aku kemudian mengerjapkan beberapa kali agar penglihatanku kembali normal, dan yang kulihat pertama adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih, kemudian aku beralih ke samping kananku untuk melihat siapa yang memegang tanganku dengan begitu posesif.

Shi Kyung?

Apa yang dilakukannya disini? Oh tidak! Aku tidak mungkin kan membawanya ke kamarku? Bagaimana nanti kalau aku ketahuan? Lalu siapa beberapa orang tadi?

Aku mengerjap lagi.

Dan kini aku mulai sadar, aku bukan berada dalam kamarku. Aku sekarang di rumah sakit? Ruangan yang serba putih, jarum infus yang melekat di tanganku, serta pakaian seoarang pasien yang ku kenakan.

Aku menarik tanganku pelan dari Shi Kyung dan sontak itu membuatnya menoleh dan menatapku.

"Oh! Ji Yeon-ah... kau sudah sadar..." dengan rasa lega.

Seketika beberapa orang tadi yang kulihat kini mulai mengelilingiku. Ada Ibu, Ayah, Ahjumma, Se Na, Taeyang, Yeosob, dan juga dokter Lee Shi Young bersama tunangannya dokter Park. Tunggu?! Yeosob?!!

"Syukurlah, aku tahu... tadi, pasti hanya mimpi buruk." Kataku dengan lega dan juga bersyukur sambil menatap adikku yang rambutnya begitu acak-acakkan dan ada luka yang sudah sedikit sembuh di wajahnya juga sudut bibirnya yang kelihatannya robek.

Aku hendak duduk, kemudian di bantu oleh Shi Kyung agar aku duduk dengan posisi nyaman.

"Yeosob-ah..." panggilku.

"Ne, Noona...?"

"Jangan membuatku khawatir. Kau mengerti?"

Kurasa aku tidak perlu memberitahunya soal mimpi buruk tadi dan sangat tidak ingin juga untuk ku bahas.

"Aku tidak akan lagi membuatmu khawatir."

Aku tersenyum hangat mendengarnya. Geurae... tadi itu mimpi yang sangat menakutkan bagiku. Bersyukurlah sekarang, aku masih bisa bersama dengan adikku. Tapi kenapa aku disini? Bukankah itu hanya mimpi?

Yeah... aku ingat bagaimana histerisnya diriku dan akhirnya tak sadarkan diri. Tidak mungkin kan, aku tidur kemudian aku di bawa ke rumah sakit? Itu sama sekali tidak lucu.

Aku kemudian beranikan diri untuk bertanya.

"Apa ada yang mau menjelaskan kenapa aku disini?" Tanyaku bingung dan menatap mereka satu per satu.

Raut wajah mereka seketika berubah. Aku tidak mengerti apa maksud dari itu semua.

"Ji Yeon-ssi... Kau sudah tidak sadarkan diri selama dua hari akibat syok. Dan juga terjadi penyempitan pada pembuluh darah di bagian jantungmu sehingga membuatmu koma selama dua hari ini. Untungnya itu tidak terlalu beresiko dan juga kau tidak perlu khawatir." Jelas dokter Lee Shi Young.

ANDANTE 2Where stories live. Discover now