#22 WAKTU

57 16 0
                                    

LEE SHI KYUNG POV

Sudah lama aku tidak merasakan sebahagia ini. Itu sudah lama sekali. Melihat sosoknya berada disampingku, membuat hatiku terus memompa darah tak beraturan. Aku berulang kali jatuh hati padanya. Saat ia tak berada di sampingku, aku mulai gelisah. Bayangan ketakutan akan tiba-tiba di tinggalkan membuatku selalu was-was. Aku tidak mau itu terjadi lagi.

Bomie... Kurasa aku bisa menjalani hidupku dengan normal sekarang. Kau bahagia, bukan? Aku akan tersenyum seperti dulu lagi.

Ku tepikan mobil yang ku kendarai saat sampai di toko bunga. Jujur, aku belum tahu bunga apa yang disukain oleh Ji Yeon, karena itu aku mempercayakan pada pemilik tokonya. Pemiliknya dengan cekatan memilih berbagai macam bunga dan merangkainya menjadi satu. Itu cantik sekali. Sangat cantik, dan pastinya Ji Yeon akan senang menerimanya. Ku harap...

Setelah selesai membayar, kembali ku lajukan kendaraanku menuju suatu tempat. Yeah... bisa di bilang kalau tempat itu akan menjadi tujuan kencan kami. Aku tidak bisa membawa Ji Yeon pergi bersamaku. Ia bilang, kalau ia akan lebih dulu kesana.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari tempat star tadi, aku sudah sampai di tempat tujuanku.

Danau Seokcheon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Danau Seokcheon

Tempat yang sangat indah. Ku akui dia pandai memilih tempat.

Aku menghampirinya saat ku lihat sosoknya yang tengah duduk di salah satu bangku yang mengarah langsung ke danau. Hari ini tidak terlalu ramai.

"Sudah lama menunggu?" Sembari memberinya bunga dari arah belakangnya. Aku tidak tahu bagaimana ekspresinya pertama kali, mungkin ia sedikit terkejut.

Aku mengitari bangku sesaat bunganya diterima.

Ia mencium aroma bunganya.

"Sedikit." Ujarnya dengan tak luput senyum cantiknya itu.

"Mianhe, aku seharusnya tidak membiarkanmu menunggu."

"Gwaenchana. Itu bukan sesuatu untuk meminta maaf. Oh, iya! Aku hampir saja lupa."

Sedikit, itu membuatku bingung sejenak. Apa yang sedang ia rencanakan.

Ia lalu merogoh sesuatu dari saku blazernya. Sebuah gelang keluar dari sana.

"Ta-da... Aku membuat ini sendiri. Baguskan?" Mengangkat kedua gelang itu dengan girangnya.

Ia meraih tanganku dan memasangkan gelang itu padaku. Gelang itu sangat sederhana dan juga ditengahnya ada huruf ㅅ disana. ㅅ, apa maksudnya? Ini bukan inisial namaku atau namanya.

*ㅅ = S*

"Eoh... ippodda. Tapi, kenapa dengan huruf ini?"

"Aaah... ㅅ?" Ia juga telah selesai memakai gelangnya.

ANDANTE 2Where stories live. Discover now