"Barusan lo ngomong apa? Tanya zico dengan ekspresi wajah yang susah ditebak. Tapi ocha tau bahwa saat ini zico pasti akan marah besar padanya.

Ia sudah terima resikonya jika harus mati di tangan zico saat ini juga.

Ocha menghela nafasnya panjang.

Lalu ia berkata.

"Lo budek ya?

"Lo masih ngga denger sama semua omongan gue tadi? Tanya ocha lagi.

Lalu ocha memperhatikan zico dari atas sampai bawah.

"Jam tangan mahal, sepatu mahal, semua barang branded. Tapi sayang...

Ocha menghentikan perkataan nya sejenak.

"Kurang perhatian..." lanjut ocha sambil menyunggingkan senyuman mengejek.

Mendengar perkataan yang keluar dari mulut ocha, seketika kedua tangan zico mengepal, rahang nya pun ikut mengeras. Terlihat ekspresi kemarahan yang besar dari wajah zico.

Berulang kali ocha menengguk air liur nya sendiri saat melihat mimik wajah zico yang sudah terlihat kemarahan nya.

Ia mencoba membuang rasa takut nya saat ini juga, ia gaboleh terlihat takut di depan zico dan keempat sahabatnya itu.

Dannn...

Plakkkkkk !!!!

Flashback off:

Aku tersadar dan aku mengingat sesuatu. Kembali aku menatap wajah Ocha dan mengingat pertama kali aku melihatnya. Waktu itu aku Menamparnya dan mempemalukannya di tempat ramai.

Tanganku tergerak untuk memegang tangannya. Terasa dingin dan terasa hampa. Aku melihat kalau Ocha hanya raganya yang hidup, namun jiwa dan harapannya telah pergi entah kemana.

Ku coba kembali untuk mengingat semuanya. Aku pejamkan kedua mataku sambil mengenggam erat tangannya yang dingin.

Flashback on:

"Hei cewek cupu!

"Ngapain lo dateng di pesta ulang tahun gue?

"Lo mau ngemis disini? Ucap ariska dengan nada merendahkan dan disambut gelak tawa oleh para tamu undangan.

Ocha menundukan kepalnya menahan segala rasa malu.

"Lo liat orang-orang di sekitar lo! Ada gak  yang penampilan nya sama kaya lo?!

"Lo itu harus sadar, lo itu ngga pantes dateng kesini. Lo itu pantesnya kumpul sama anak yang kelasnya kaya supriadi"

"STOP ARISKA! Teriak zico menghentikan ariska.

"Why? Tanya ariska.

"Emangnya dia siapa lo? Pacar? Bukan kan? Tanya ariska dengan nada meremehkan.

"Gue memang bukan pacar ocha!

"Tapi mulai detik ini ocha pacar gue!

"Gue ulangin sekali lagi OCHA PACAR GUE! tajam zico.

"Lo apa-apaan sih co! Ucap ocha

"Kenapa cha?

"Kita kan ngga pacaran"

Zico pun tersenyum.

"Sekarang udah waktunya cha"

"Jangan buat malu--

"Lo tenang aja" potong zico saat ocha belum selesaikan kalimatnya.

"GUE MINTA PERHATIAN KALIAN SEBENTAR"

"MUNGKIN DISINI GUE BAKALAN BUKTIKAN SESUATU SAMA DIA" ucap zico sambil menunjuk tajam kearah ariska.

"KALO GUE SAYANG SAMA OCHA, GUE CINTA SAMA OCHA DAN---

"CHA--

"GUE MAU LO JADI PACAR GUE" ucap zico sambil berlutut di depan wanita itu.

"Bangun co plis jangan buat malu disini" balas ocha sambil mencoba membangunkan zico. Namun, pria itu tetap bersikeras tidak mau berdiri.

"CHA!

"BIAR SEMUA ORANG TAU. KALO GUE MEMANG BENER-BENER SAYANG SAMA LO"

"BIAR SEMUA ORANG BERHENTI NILAI LO JELEK KARNA KEMAKAN OMONGAN IBLIS ITU" ucap zico sambil menunjuk kearah ariska.

Kini keadaan pesta itu berubah menjadi hening. Termasuk ariska dan kedua sahabatnya.

"CHA"

"GUE RASA INI ADALAH WAKTU YANG TEPAT"

"GUE MAU LO JADI PACAR GUE!

"TERIMA!

"TERIMA!

"TERIMA!

Flashback off:

Aku membuka mataku tiba-tiba saat ingatan itu datang di pikiranku. Yaa aku mengingatnya. Aku mengingat siapa Ocha dan siapa Amanar, Brylian, David, Rendy dan Andre.

"Ocha" Kataku sambil mengusap pipinya yang pucat menggunakan tanganku.

Kemudian aku menoleh ke arah sahabat-sahabatku "Ocha" Kataku sambil tersenyum bahagia bercampur haru.

Mereka semua tersenyum sambil menahan tangis.

David mengangguk "Iya. Dia Ocha"

Aku kembali melihat wajah Ocha. Kulihat dalam-dalam, dan akhirnya ku peluk tubuh kurusnya erat dan ku benamkan tangisan di pundaknya.

"CHA BANGUN! INI AKUUU!"

"BANGUN CHA!!!"

Tangan lentik itu bergerak pelan, membuatku terdiam. Ku lihat Ocha menggerakan jari jemarinya pelan, itu tandanya...

"Cha...Bangun...ini aku.." Kataku dengan suara tertahan.

Ocha membuka kelopak matanya pelan, perlahan-lahan matanya terbuka. Sehingga membuat seisi ruangan panik.

"Ndre panggil dokter sekarang!" Perintah Amanar pada Andre. Dan Andre pun langsung berlari keluar dari dalam ruangan untuk memanggil Dokter.

Aku mencium tangan Ocha lembut. Gadis itu tersenyum sambil berkata gagu "Zi..co..

...

..
..
..

End...

N/B maaf sad ending 😭

Rindu Zico? Boleh baca Dunia David. Authorr sayang kaliann semuaaaaaaaaaaaaa. Maafin akuuuuuu kalo setelah ini bakalan ada kejutan. Kalian mau kejutan apa? Lanjut part atau?

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now