Pertemuan ll

3.9K 521 72
                                    

Karena menumpang pada kereta kuda yang mengangkut barang. Para Uchiha tidak bisa beristirahat maupun mengisi perut dengan benar. Mereka harus menyesuaikan diri dengan jadwalnya kusir kereta saat istirahat. Nampaknya kusir ini adalah manusia domba yang takut dengan air, mereka menjuluki kusir demikian karena tidak pernah sekalipun pemuda uchiha melihat kusir mandi di sungai atau di penginapan. Terpaksa mereka semua harus mengikuti kebiasaan sang kusir agar tidak tertinggal kereta kuda barang.

Sebenarnya ini karena mereka telah tidak ingin ketahuan menumpang diam-diam di kereta kuda barang ini, mereka terlalu takut membayar mahal pada sang kusir jika meminta tumpangan dengan terang-terangan. Perak yang mereka bawa harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar mencukupi kebutuhan hidup saat mencari sang istri. Terlebih mereka tidak mengenal seorangpun di kota kerajaan.

Gerbang kota kerajaan terlihat beberapa kaki dari kereta kuda barang. Madara memberikan kode pada adiknya untuk meninggalkan tempat duduknya dua hari ini. Rasanya mereka merasa agak tidak pantas menyelinap dan mengambil keuntungan dari orang lain namun mereka terpaksa agar bisa menghemat keuangannya.

Hup

Hup

Tidak menunggu kereta berhenti, mereka menggunakan qinggong terbang menuju pohon di dekat jalan gerbang ibu kota. Masih tersisa jarak beberapa kaki untuk melewati gerbang ibu kota kerajaan. Mereka semua harus segera meninggalkan kereta sebelum tertangkap penjaga gerbang.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Keluh Sasuke.

"Tenanglah dulu Sasuke, kita harus memikirkan cara untuk masuk kesana tanpa harus tertangkap penjaga," jawab Itachi.

"Itachi benar Sasuke, jika kita ketahuan maka kita akan berakhir di penjara karena dikira penyusup atau mata-mata," kata Kakashi.
"Ini sulit karena kita tidak memiliki tanda pengenal," ucap Itachi.

Mereka berlima memikirkan cara agar masuk ke dalam kota kerajaan. Karena terhanyut dalam pemikiran masing-masing tak terasa hari sudah siang. Sinar matahari mulai terasa membakar kulit. Untung saja mereka berada di atas pohon sehingga tidak merasa kepanasan. Justru berkat kondisi mereka di atas pohon sebuah kejadian ganjil tertangkap mata tajam lima Uchiha.

"Kakak, bukankah itu...?" Sebelum Neji menyelesaikan ucapannya, Madara sudah melompat menuju tempat dimana sebuah kereta kuda di kepung sejumlah orang berkulit hitam.
Itachi, Kakashi dan Sasuke juga turut menyusul Madara yang telah berkelahi dengan orang-orang berkulit hitam.

"Hei tunggu aku!" Teriak Neji.
Pertarungan sengit terjadi antara kelima Uchiha dengan orang-orangnya orang-orang berkulit hitam. Bisa dilihat jika kemampuan orang yang menyerang kereta kuda itu memiliki ilmu yang tinggi. Itu terbukti dari sepuluh pengawal kereta yang sudah tergeletak tidak berdaya.

"Kakak apa kita harus membunuh mereka semua?" Kakashi melihat satu-persatu penyerang berbaju hitam.

"Jangan, cukup patahkan tangan dan  kakinya saja," jawab Madara.

"Benar, kita tidak memiliki dendam pada mereka jadi kita tidak bisa membunuh mereka."

Jika ada yang bisa melihat secara tembus pandang pasti ia akan tau ekspresi gelap dari para pembunuh. Mereka kesal karena kelima pria yang baru muncul berani meremehkan kemampuan mereka sebagai pembunuh profesional.

"Habisi mereka." Instruksi dari pemimpin kelompok pembunuh itu langsung dituruti oleh anak buahnya.

Mereka berlima kembali bertarung dengan pembunuh yang menyerang dengan kekuatan penuh. Sayangnya mereka meremehkan kemampuan Uchiha bersaudara yang legendaris.

. Ilmu bela dirinya tidak dipelajari di perguruan tinggi manapun. Mereka mempelajari ilmu bela diri dari seorang pengelana aneh yang tiba-tiba mengangkat mereka menjadi murid sewaktu ibu mereka belum meninggal. Jadi ilmu bela diri para pembunuh ini seperti anak kecil di mata mereka berlima. Terbukti dengan tidak ada satupun pedang dari pembunuh yang mengenai kulit mereka.

Too Many HusbandWhere stories live. Discover now