Salah

6K 688 83
                                    

Sasuke terus menarik Sakura hingga di depan toko ramuan obat. Kemudian dia menghadap Sakura dan berbicara agar tidak mengucapkan kata itu lagi.

"Istri, anda tidak boleh berbicara seperti itu lagi. Ya..." Sasuke berbicara dengan nada agak keras.

"Tapi aku ingin berguling-guling dengan..."
"Sudah ku bilang jangan bicara masalah berguling-guling!"
Tanpa sadar suara Sasuke berkata dengan suara yang lebih keras. Alhasil semua pejalan kaki yang lewat berhenti dan menoleh padanya.

"Tapi, tapi..." Mata Sakura berkaca-kaca karena tidak tahu salahnya, apalagi ekspresi marah dan suara tinggi Sasuke membuat Sakura takut.

Para pejalan kaki yang lewat melihat wajah menyedihkan gadis itu merasa iba. Wajahnya memerah menahan tangis mengundang simpati para pejalan kaki yang lewat. Seketika mereka geram dengan Sasuke yang membuat istrinya mau menangis. Mereka pun berlomba-lomba memarahi Sasuke.

"Hei nak, wajar jika istrimu ingin berguling-guling. Kau seharusnya tidak perlu marah." Seorang ibu yang agak gemuk menegur Sasuke.

"Benar, istrimu sangat cantik,apa yang membuatmu tidak puas dan menolak permintaannya?"

"Jangan-jangan akar mu tidak bisa berdiri ya?"

"Atau kau mempunyai istri simpanan."

Melihat banyak orang yang menghakimi dirinya, Sasuke hanya bisa menunduk. Dia tidak mungkin berbicara jika istrinya ingin mengucapkan terima kasih tapi dengan kata 'berguling-guling.

Sasuke kemudian mengatupkan kedua tangannya pada mereka yang lewat dan menarik tangan Sakura ke tempat mereka tadi. Sayangnya semua tidak sesuai harapan Sasuke. Sakura berbalik menariknya ke toko pakaian. Karena memiliki banyak uang, Sakura ingin membeli baju untuk lima saudara itu dan selimut baru. Lalu ia ke arah penjual biji sayuran. Dia ingin membeli bibit sayur mayur dan menanam sayuran yang bergizi agar bisa di masak. Tak lupa sepasang ayam beserta tiga ekor bebek. Dia berpikir hewan itu pasti akan berkembang biak, saat sudah banyak mereka bisa memotong dan memanfaatkan telurnya. Tentu sekali-sekali mereka harus makan daging bebek.

Setelah selesai mereka berdua menuju ke arah Neji yang menunggunya di gerobak. Beras, juga berbagai bumbu dapur sudah siap di gerobak.

"Kalian berdua berbelanja banyak sekali?" Neji tidak menyangka jika Sasuke membeli begitu banyak barang. Rasanya sepuluh perak tidak mungkin membeli begitu banyak barang yang dia bawa.
"Dari mana kalian mendapatkan uang untuk membeli barang-barang ini?"
"Istri yang beli, dia menjual jamur aneh yang berharga mahal." Sasuke tidak mungkin bicara jika istrinya hampir mengucapkan kata berguling-guling untuk berterima kasih
.
"Wah, anda memiliki takdir yang baik."
Sakura tersenyum manis sambil pada mereka berdua. Lalu mata hijaunya beralih pada salah satu bebek.
"Makan sssiang nanti kita makan bbebek."

Sasuke dan Neji langsung mengangguk. Sebelum berangkat  pulang Sakura mampir ke penjual sate. Ia memesan sate kambing enam puluh tusuk. Lalu dengan cepat naik ke gerobak di bantu Sasuke. Mereka pun akhirnya berangkat pulang.

Sepanjang perjalanan Sasuke dan Neji diam tak bersuara. Itu dikarenakan Sakura tengah tertidur di pangkuan Sasuke. Diam-diam dalam hati mereka berdua merasa janggal dengan segala kepandaian Sakura. Mereka merasa ada yang ganjil saat mengetahui jika Sakura mampu mengenali tanaman langka itu.
Mana mungkin gadis yang mempunyai pengetahuan yang mengenai tumbuhan langka adalah seorang gadis yang rela dibeli untuk menjadi istri seseorang. Bahkan jika Sakura mau dia pasti sudah kaya raya karena kemampuannya itu.
Ada perasaan khawatir dan takut akan kehilangan gadis yang tengah tidur itu. Mereka berdua takut jika ini hanya mimpi indah dan harus bangun pada akhirnya.

.
.
.

"Tuanku, tolong anda istirahat. Mencari nona Sakura butuh waktu yang lama. Perhatikan kesehatan anda." Miko sang selir kehormatan Indra membujuk Indra untuk beristirahat. Wanita cantik itu menaruh bubur sarang burung walet untuk Indra.

Too Many HusbandWhere stories live. Discover now