00.26

1.4K 169 0
                                    

Ada yang sudah lupa jalan ceritanya wkwk?

........................................................................

💜

Aku mengaguminya dalam diam.
Aku mencintainya dalam sendu. Sampai hati ini memelas agar jangan pernah berhenti menemani langkah ringkihku.

Karena kucintai hangatmu, kudambakan sinarmu,

Fajarku

 

                                  ▪▪▪▪

Mentari muncul dengan malu-malu di ujung timur. Sinar keemasannya menghangatkan setiap insan, bahkan yang masih terbungkus selimut sekalipun. Kicauan burung juga seakan menambah sakralnya pagi ini.

Yeri sesekali menguap kala dirinya menyiram tanaman-tanaman di pekarangan. Masih pagi tapi tak masalah bukan membantu ibunya, mumpung sedang hari Minggu.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, ia masuk ke dalam rumah untuk beristirahat sejenak.

"Yeri, habis ini mandi ya. Sarapannya juga udah Mama buatin." Mama Kim muncul menenteng tas dengan penampilan rapihnya.

"Mama mau ke mana?"

Mama Kim menyodorkan beberapa lembar uang pada putrinya itu, "Kelompok menjahit Mama mau pelatihan bersama di Mokpo. Pulangnya Kamis."

"Loh kok jauh banget sampai Mokpo?

"Kamu tanya aja ke ketuanya. Mama gak tau. Ini uangnya, pake yang hemat. Ayah juga lagi ke luar kota, nemenin Ayahnya Jungkook."

Yeri sedikit merenggut, "Kok aku ditinggal sendiri?"

Mama Kim tersenyum lalu mengusap kepala putrinya lembut. "Gak sendiri, Sayang. Mama sudah minta tolong Jungkook datang liat kamu kalau ada perlu." Wanita paruh baya itu lalu mencium pipi putrinya.

"Mama berangkat sekarang. Kamu mandi sana... bau. Abis itu sarapan. Hati-hati, ya." Yeri mengangguk pelan lalu menatap sedih mamanya yang pergi.

Ya, Yeri tak boleh menahan mamanya. Setidaknya sekarang Mama Kim tersebut sudah ikut kelompok menjahit sehingga mendapat tambahan uang tiap bulannya.

Yeri tentu senang, keluarganya yang sekarang bisa bangkit dari keterpurukan masa lalu. Yang membelenggu mereka bertahun-tahun, tanpa ada kejelasan sedikit pun. Sekarang setitik cahaya muncul dan kehidupan mereka beranjak membaik. Ia sangat bersyukur.

Melihat ibunya tak nampak lagi, Yeri segera melenggang masuk untuk membersihkan diri, setelah itu sarapan. Perutnya sudah meronta minta asupan ngomong-ngomong.

So I am home alone now.

▪▪▪▪

Mulut Yeri mengunyah penuh makanan kala bel rumahnya berbunyi. Ia berdecak kesal, "Ganggu aja. Gak tau apa orang lagi sarapan."

Yeri meneguk air buru-buru, tetapi bel rumah makin berdering tak sabaran.

"Ck," Yeri lalu membuka pintu rumahnya.

"Surprise..." Wajah Jungkook adalah pemandangan pertama yang Yeri lihat. Dilihat dari raut wajahnya, gadis itu nampak tak kaget. Malah cenderung seperti kesal.

PURPLE [jjk x kyr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang