00.13

1.7K 210 4
                                    

Kamu yang sakit, tapi aku yang meringis

🍒

"Elo pulang aja. Gue bisa sendiri." Yeri menjauhkan dirinya dari Jihoon.

Jihoon tampak keberatan. Di hadapannya kini Yeri terlihat kacau. Tidak mungkin kan dia pergi meninggalkannya di sini, sendiri. Dia masih pria gentle ngomong-ngomong.
"Dikit lagi hujan, Yer. Lo gak bawa payung lagi. Sini gue anter."

Yeri tetap menggeleng, "Kasih gue waktu buat sendiri."

Jihoon menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya dan menghela napas. Perempuan di depannya ini memang keras kepala dan sulit diluluhkan. Jadi, daripada memperkeruh keadaan, mending dia mengalah dan pergi. Tidak usah memaksa. Jihoon tau Yeri masih tertekan.

"Kalau hujan pake aja ini," Jihoon menyodorkan hoodie silver yang biasa ia pakai, "gue duluan. Hati-hati."

Yeri menerima hoodie itu tanpa suara. Suaranya tertelan dalam perutnya, mengucapkan terimakasih pun dia masih tak sanggup. Ini berat. Dia hanya menggangguk mengiyakan kepergian Jihoon.

Yeri mendongak dan mendapati awan gelap menggantung di langit yang mendung. Bahkan sekarang, tetes air kecil sudah sedikit membasahi seragamnya. Sial; mendung di saat suasana hatinya tak mendukung.

Such a terrible day.

Yeri tersenyum kecut sesaat sebelum melingkari pundaknya dengan hoodie Jihoon. Dan kemudian dia berjalan menyusuri Kota Seoul yang mulai sepi karena orang-orang bersembunyi dari hujan.

Biar. Biarlah hujan membasahinya hari ini. Persetan. Sakit dan berhenti bernapas pun tak apa. Dia lelah.

▪▪▪▪

Jungkook memarkirkan mobilnya di cafe ayahnya. Sekarang hujan dan ia tidak akan bisa fokus menyetir. Apalagi kalian tahu, ia masih shock dengan drama kecil-kecilan dengan Hyewon sebagai sutradaranya.

Kalau boleh jujur, nuraninya menolak percaya dengan semua yang Hyewon tayangkan. Tapi apa boleh buat, itu terlalu nyata itu dibantah. Benar, kan, dia sudah khawatir dengan kehadiran Jihoon awalnya. Tapi ia pikir Yeri bisa menjaga hati.

Oops, hati untukmu Kook? Dia bukan siapa-siapamu.

"Pak, tolong minta Hyejung bawain saya kopi." Ucapnya pada Pak Junmyeon. Tanpa ba bi bu, dia langsung pergi menuruti anak bos-nya itu.

Jungkook kembali menopang dagunya dan memandang lurus ke arah jendela. Hujan bertambah deras di luar sana.

Tiba-tiba, Yeri melintas depan cafenya dengan tubuh basah kuyup. Sialan, Jungkook baru saja memikirkan gadis itu, dan sungguh cepat ia terealisasikan di depannya.

Jungkook mengetuk-ngetuk kepalanya. Ini khayalan atau memang objek nyata?

Shit, ini nyata.

Tanpa pikir panjang, Jungkook berlari, membuka pintu cafe, dan menghampiri Yeri yang hampir menjauhi cafenya.

"Yeri!" Teriaknya.

Yeri berbalik. Genggamannya pada hoodie tadi dieratkan. Sejenak Jungkook terenyak. Gadis di depannya ini menggigil hebat. Bibirnya membiru. Pakaiannya total basah, bahkan Jungkook oops dapat melihat warna dalaman yang Yeri kenakan. Astaga!

PURPLE [jjk x kyr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang