00.03

2.5K 330 11
                                    

"Habis maling dari mana lagi kamu? Gak malu apa tiap hari dilihat orang?"

"Kalau aku tidak maling, kau dan Yeri mau makan apa?"

"Tapi itu dosa! Bikin malu lagi."

Pranggg

"Ya sudah kalau tidak mau makan uangku, kau cari saja uang sendiri."

Yeri makin menggulung dirinya dalam selimut kala mendengar pertengkaran kedua orangtuanya di luar. Hal ini sudah biasa terjadi. Hampir setiap malam bahkan.

Bulir air matanya jatuh bersamaan dengan Yeri yang mengeratkan selimutnya. Ia lelah. Bahkan hanya untuk hidup tenang sehari pun ia tidak bisa.

Ironis. Tapi ini fakta.

Drrtt

Ponsel Yeri bergetar tiba-tiba, membuyarkan pikiran sendunya. Ia mengambil ponsel di nakas dan segera membaca 2 pesan yang masuk.

0212xxx : Orangtua lo bertengkar lagi? Keluarga macam apa tuh?
0212xxx : Jangan belagu lagi, kalo gak identitas bokap lo bakal kesebar.

Yeri meremas ponselnya. Sialan pesan ini. Sialan pengirimnya. Sialan dunia ini.

Gadis mungil ini mendongakkan kepala dan memejamkan matanya erat-erat. Upaya menahan tangis.

Kenapa Jungkook begitu jahat?

▪▪▪▪

Yeri menjalani hari yang berat hari ini. Makanya begitu mendengar bel pulang berdering, dia cepat-cepat merapikan buku-bukunya dan melangkah keluar. Ia harus bergegas ke D'butter Cafė--- tempat ia bekerja.

Saking terburu-buru, Yeri sampai menabrak Jungkook di koridor.

"Mau ke mana sih buru-buru? Ngikut maling juga?" Perkataan Jungkook memang tidak ada enak-enaknya.

Yeri menatap sekilas Jungkook dan kemudian maju pergi. Namun, Jungkook terlanjur menghadangnya duluan. "Jawab dulu, baru boleh pergi."

"Minggir!" Setelah itu Yeri maju dan Jungkook menahan tangannya.

"Jawab gue dulu."

Yeri melirik sekilas tangan Jungkook yang memegang tangannya. "Gue gak gangguin elo, kan? Jadi lepasin gue karena gue sibuk."

Bukannya melepas, Jungkook malah makin mengeratkan pegangan tangannya pada Yeri.

"SAKIT ANJING! LO BUDEG APA APAAN? DIBILANG LEPAS JUGA." Yeri kemudian menghempaskan tangan Jungkook dan berlalu pergi dengan napas memburu.

Begitu Yeri berlalu, Jungkook langsung tersenyum miring dan perlahan lelaki itu berjalan mengekori Yeri.

"Penasaran gue, di mana Si Tengil itu kerja."

▪▪▪▪

Yeri melangkah turun dari bus. Karena harus menghadapi Jungkook tadi, ia nyaris terlambat kerja. Sial, sudah lewat 15 menit.

Dia mempercepat langkahnya, atau tidak dia akan dipecat.

Dari belakang, Jungkook bergerak rapi memarkir motornya. Ia menangkap sosok Yeri masuk ke D'butter Cafė. Sesaat setelah itu dia tertawa kecut.

"Dunia sempit, ya? Dia kerja di cafė bokap ternyata."

Jungkook mengacak rambutnya kasar--- tipikal anak berandalan--- dan setelah itu masuk ke cafė.

▪▪▪▪

Tbc.
🌷blankswag.

PURPLE [jjk x kyr]Where stories live. Discover now