00.24 (spc. Yeri's Day)

1.5K 182 3
                                    

Drama drama drama

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Seseorang duduk di pinggiran Sungai Han sambil memandang kerlap-kerlip lampu yang menghiasi Kota Seoul. Tangannya tak berhenti melempar kerikil-kerikil kecil, membuat air beriak ke sana ke mari. Ia ingin berhenti, tapi seakan hal itulah yang menenangkan pikirannya.

Angin berhembus menerpa wajahnya, menampar jiwa dan membangunkan raga. Dipejamkan matanya cukup lama, berusaha mencari ketenangan di malam yang dingin ini.

"AAAAKHH," ia berteriak membuat beberapa insan di sekitanya melempar pandangan aneh. Tapi ia tak peduli.

Hidup itu seperti roda, kan? Kadang di atas, kadang di bawah. Tapi entah mungkin roda kehidupannya tersendat atau kekurangan pelumas sehingga ia seolah tertahan di bawah. Ia memiliki kehidupan yang pahit.

Yeri. Pikirannya kini melayang pada perkataan Minju tadi sebelum ia pergi meninggalkan tempat kremasi.

"Lo tuh harusnya peka! Jungkook tuh cuma jadiin lo pelarian. Dia cuma mau nunjukkin kalo dia udah berubah baik dengan cara macarin elo."

Ingin hatinya menolak itu. Tapi bisa saja hal itu benar, bukan? Minju, Hyewon, dan Jungkook pernah berada dalam satu lingkaran persahabatan, jadi bukan tidak mungkin mereka saling tahu baik buruk satu sama lain.

"Apa mungkin gue juga harus matㅡ, ucapannya terpotong.

"YERIIII!" Matanya menangkap sosok lelaki berdiri menatapnya berbinar dari jembatan.

Ia tersenyum tipis. Jungkook berhasil menemukannya.

▪▪▪▪

Jungkook segera berlari ketika ia memastikan bahwa gadis yang duduk di pinggiran sungai itu adalah Yeri, yang tak lain tak bukan adalah kekasihnya. Napasnya terengah tapi sorot kelegaan jelas terpancar dari matanya.

"Syukur deh gue udah nemuin elo," ucap Jungkook dengan napas memburu. Ngos-ngosan.

Gadis yang dipanggil menoleh. Ia tersenyum miring. "Kenapa nyariin? Bukannya aku cuma pelarian, ya?"

Jungkook bersimpuh di sebelah kanan Yeri. "Ngomong apa sih?"

"Aku cuma pelarian, kan, Kook?"

"Elo dapat teori gituan dari mana sih,  Yer? Kok tiba-tiba banget ngomong gitu?"

Jungkook mencoba meraih tangan gadis itu, tapi dengan cepat Yeri menepisnya. "Kata Minju begitu. Aku jadi percaya."

Mendengar itu, Jungkook langsung menghela napas dan duduk menghadap Yeri. "Astaga, Yer. Orang kayak gitu elo percaya. Dia cuma membual."

"Tapi kata-kata dia itu seakan narik aku buat percaya, Kook. Mending sekarang kamu jujur, aku pelarian kamu, kan?"

"Stop bicara omong kosong, deh!" Bentak Jungkook. Yeri tersentak menerima nada tinggi dari Jungkook.

"Yer, gue seharian pontang-panting dari satu tempat ke tempat lain buat nyariin elo. Gue khawatir setengah mati, apalagi katanya tadi elo ditampar. Nah sekarang, pas gue berhasil nemuin elo, elo malah bersikap kayak gini."

Yeri menunduk menutup wajahnya. Mungkin gadis itu telah menangis.

Jungkook meraih tangan Yeri, "Dari awal kita udah bangun komitmen buat saling percaya, kan? Tapi kok sekarang elo dengan mudahnya percaya sama Minju."

Yeri menoleh, "Kata-kata Minju seolah bener, Kook."

Lagi-lagi Jungkook menghela napasnya. "Astaga Yeri, elo percaya gue atau Minju sih? Ayo bilang! Bilang apa yang harus gue perjuangin lagi buat dapet kepercayaan elo."

Yeri menangis. Ia perempuan bodoh. Lama-lama ia merutukki kebodohannya yang sungguh-amat-sangat cepat goyah akan 'bualan' Minju.

"Maaf, Kook. Maaf. Maaf." Untaian kata maaf lolos dari bibir Yeri.

Jungkook meremas rambutnya. "Gue kecewa sama lo."

"Jungkook, maaf. Aku salah. Tolong maafin aku." Yeri memeluk tangan lelaki tersebut sambil menangis di atasnya.

Jungkook menatap sekilas gadis itu dan detik berikutnya ia memejamkan matanya dan menetralkan pernapasannya. Menguras energi dan kesabaran sekali.

Ia lalu menarik gadis itu dan memeluknya erat. "Please, lain kali jangan cepet dengerin kata orang. Bisa aja mereka lagi nipu elo."

Jungkook mengusap kepala gadisnya karena dapat ia dengar bahwa gadis itu tak hentinya sesenggukkan dalam pelukannya.

"Elo tadi seakan ngeraguin gue, Yer. Jujur gue kecewa," Jungkook mencium pucuk kepala gadisnya, "elo satu-satunya cewek yang gue perjuangin sampe segininya, dan elo masih ngeraguin gue.

"M-maaf." Balas Yeri yang terdengar seperti cicitan anak ayam. Kecil dan hampir tidak terdengar kalau saja Jungkook tidak peka.

"Berhenti nangis, ya. Setelah ini janji buat jangan cepet percaya sama omongan orang lain. Cukup bangun kepercayaan yang kuat antara kita." Jungkook melepas pelukannya pada Yeri dan menghapus air mata gadisnya.

"Iya janji." Yeri mengulurkan jari kelingkingnya pada Jungkook dan disambut dengan kekehan lelaki itu.

"Pinky promise?" Yeri mengangguk. Jungkook balas mengulurkan jari paling kecilnya itu dan mengaitkannya dengan erat dengan jari mungil Yeri.

Setelah itu Jungkook menarik tubuh kekasihnya kembali dalam dekapannya dan tak henti menciumi pucuk kepala gadis itu.

"Gue sayang banget sama elo, Yer."

Yeri mengangguk dan membalas pelukan Jungkook dengan eratnya.

"Nado."

▪▪▪▪

Ayembek beibehhhhh!
Ini mungkin beberapa chap lagi tamatㅠㅠ
Btw gaes, kalian bingung gak kalo JK ngomongnya masih pake elo-gue, tapi YR pake aku-kamu.

Itu disengaja, ya, kan JK mantan berandalan😂

Vomments selalu kutunggu, itu penyemangat.

Luvvv uuuuu💜


blankswag🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

blankswag🌷

PURPLE [jjk x kyr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang