00.17

1.6K 204 16
                                    

Ketika semua orang memilih menjadi tanah, yang menadah hujan ketika ia jatuh,
Aku justru memilih menjadi awan.
Karena apa? Kau tahu, karena dengan hilangnya aku, kau bisa muncul.

-

Kalian para sejoli di muka bumi, apa rasanya saat hari pertama kalian dengan status baru, yaitu menjadi milik orang? Senangnya berapa persen? 50? 75? Atau bahkan 100?

Kalau kalian bilang 100, itu tandanya kalian sama dengan yang dirasakan Jungkook hari ini. Bilang saja terlalu berlebihan tapi fakta berkata begitu mau bagaimana. Bahkan pagi tadi, dia dengan senyum kelincinya memamerkan status barunya pada Somi.

"Som, ada gosip hangat tau gak?" Kata Jungkook sambil duduk ke meja makan untuk ikut sarapan bersama adiknya itu.

Sambil mengunyah roti selai Somi menatap kakak sulungnya, "Apaan lu? Mulut lambe kek cewek."

"Gak dong. Lu harus dengar. Harus."

"Yaudah buruan ngomong."

Sebelum berbicara, Jungkook menyomot roti dari Somi membuat adiknya langsung memukul lengannya tak tanggung. "Roti gue anjir."

Jungkook tertawa, "Biar lo serius dengernya."

"Yaudah ngomong udah."

"Denger ya Som, semalam gue udah taken sama Yeri. Di rooftop kantor Ayah."

Somi sempat membelalakkan matanya tak percaya, "Kak Yeri mau emang ama elu?"

"Yeee si anjir, mana ada cewek yang bisa nolak pesona gue?" Jungkook mencibir.

Somi manggut-manggut sambil mengambil roti baru. "Terserah, Kak. Yang penting jangan sekali-kali lu sakitin Kak Yeri. Dia terlalu baik, Kak."

Jungkook berdiri dan memakai jaketnya, "Itu pasti, Som," setelah itu dia tersenyum, "gue gak mungkin sakitin milik gue, apalagi udah sayang banget."

Setelah bilang begitu, Jungkook mengambil lagi roti di tangan Somi lalu beranjak pergi dan memakannya.

"KAK JUNGKOOOKKK! ITU PUNYA GUE ANJIR!" teriak Somi.

"Udah ambil baru lagi."

Somi menatap kesal, "Elu buru-buru mau ke mana juga?"

"Jemput pacar dong. Kek elu jones?" Balas Jungkook lalu melesat pergi sebelum Somi melempar sepatunya.

Semoga Kakak beneran berubah sejak milikkin Kak Yeri.

▪▪▪▪

Yeri baru saja menyelesaikan sarapannya dan langsung pamit ke orangtuanya. Setelahnya, ia berjalan ke gang utama untuk naik bus. Tapi matanya refleks menyipit begitu melihat motor yang ehmmm sepertinya ia kenal.

"Itu Jungkook bukan sih?" Ucap Yeri. Tak sadar pipinya memerah dan tiba-tiba ia berdebar.

Suara klakson menyapa telinganya dan terlihat cowok yang duduk di atas motornya tadi melambai ke arahnya. Sebabnya, Yeri merasa tambah yakin kalau itu memang Jungkook, pacarnya. Tapi kenapa malu ya menyebut Jungkook pacarnya.

Ini mungkin bukan yang pertama baginya, tapi demi Tuhan Yeri baru merasakan yang semacam pacaran atau cinta, jadi agak aneh baginya.

"YERI!" Teriak cowok itu membuat Yeri mempercepat langkah ke arahnya.

"J-jungkook?" Yeri menarik napasnya cepat, "kenapa nunggu di sini?"

Alih-alih menjawab, Jungkook malah tersenyum. Senyuman maut yang membuat Yeri mendadak terkena serangan jantung. "K-kenapa senyam s-senyum, sih?"

"Pacar gue cantik sih." Teriak Jungkook membuat Yeri langsung memukul lengannya, "Ish, apaan sih?" Nadanya terdengar malu-malu meong. Bhakss.

"Hahaha, yaudah buruan naik, Sayang." Jungkook menyerahkan helm pada Yeri.

"Mau apa?"

"Ya berangkat bareng dong, Yer."

Yeri mengulurukan tangannya untuk menerima helm itu, "Oh, mau bareng gue?"

Jungkook menghela napas. Yeri tumben loading-nya lambat. Biasanya juga cepat. "Gak. Ini gue mau bareng Ayah lo."

Yeri tertegun, "Yaudah tunggu! Gue panggilin Ayah." Nah, jawaban macam apa ini? Bikin Jungkook gemas sampai tak tahan untuk mencubit pipinya.

"Becanda doang Yer. Naik udah ah, kita telat nanti." Yeri pun menurut dan naik ke atas motor, tak lupa helm disematkan pada kepalanya.

Jungkook menyalakan mesin motornya tapi ketika baru saja ingin jalan, Yeri menepuk pundaknya.

"Iya?"

"Kook, gue peluk, ya? Takut jatuh.

Demi semesta alam, Jungkook dengan senang hati dan penuh ketulusan tentu mengizinkannya.

▪▪▪▪

Setelah mengantar Yeri ke kelasnya tadi, Jungkook langsung melesat pergi ke kelasnya.

Begitu ia mendudukan bokongnya di bangku, Hyewon datang menghampirinya. Cewek itu datang tanpa menyapa, bahkan ia mengetuk-ngetukkan jarinya di meja Jungkook. Jungkook yang risih pun mengangkat wajahnya dan menatap sinis ke arah gadis itu.

"Mau apa lo?"

Hyewon tersenyum miring. "Makin hari makin lengket aja elo sama Yeri."

"Bukan urusan elo, ya, Won."

Hyewon tertawa beberapa saat, tetapi langsung dihentikkan. Bahkan rautnya berubah jadi serius. "Mau sampai kapan elo jadi pahlawan kesiangan buat dia? Sampai kapanpun bumi gak bakalan ngijinin kalian karena memang pada dasarnya elo dan dia ditakdirkan berbeda."

Mendengar itu, Jungkook dengan tenangnya mengeluarkan senyum. Tanpa kau tahu, senyuman itu mengandung makna meremehkan. "Tau apa lo? Won, lu ngurus hidup aja belum bener mending gak usah sok-sok ngatur hidup orang."

Setelah itu Jungkook berdiri, membuat Hyewon ikut menjauhkan tubuhnya. "Satu hal lagi, jangan ganggu pacar gue." Dan Jungkook pergi dari hadapan Hyewon.

Wtf man, girlfriend?

▪▪▪

Tbc gaes.
Huhu, ini hanya 750+ words, kurang panjang dari biasanya.

Ada yg bosan? Atau mau tetap lanjut?
Vote dan comment juseyo.

Kalau perlu follow acc author dong, biar polowers aing nambah.

blankswag🌷

🍒

PURPLE [jjk x kyr]Where stories live. Discover now