00.21

1.5K 187 23
                                    

ㅋㅋMasih ingat akoh?

-------------

Malam itu ketika Yeri selesai menelepon Jungkook, lelaki itu nekad menerobos malam demi bertemu Yeri. Tak peduli pekatnya malam dan angin malam Seoul yang begitu dingin.

Jungkook tak tahu mengapa, hanya saja jika ucapan maafnya tersambung via telepon, ia sungguh brengsek. Zaman sekarang, wanita butuh aksi nyata. Walau sebenarnya Yeri bukan tipe cewek yang suka menuntut, hanya saja Jungkook rasa Jungkook perlu melakukannya.

"Malam, Tante, Yerinya ada?" Mama Kim tersenyum, tapi tersirat raut heran di wajahnya. Apa gerangan Jungkook datang malam-malam? "Ada. Ayo masuk dulu!" Jungkook pun masuk dalam kediaman keluarga Kim.

Hanya ada Yeri dan Mamanya di rumah. Ayah Kim belum pulang, sebab Tuan Jeon masih ada meeting sampai jam 9 nanti.

"Duduk dulu, ya. Tante panggilkan Yeri, sekalian buat minum," Jungkook tersenyum dan mengangguk.

Setelah kepergian Mama Kim, mata Jungkook meneliti setiap sudut ruang tamu itu, sampai matanya menangkap foto masa kecil Yeri. Sudut bibirnya terangkat dan tangannya beralih mengusap foto itu. Sudah beberapa kali Jungkook ke sini, tapi baru sekarang ia melihat foto itu.

"Kook?" Suara Yeri menyapa telinga cowok itu, "kenapa ke sini?" Yeri duduk di hadapan kekasihnya itu.

"Gak suka gue dateng?"

"Ih apa sih? Gue kan nanya doang. Lo nya aja yang sensi." Ketus Yeri. Entah mengapa di sini bukan Jungkook yang sensi, tapi justru Yeri.

"Udah selesai ngambeknya?" Jungkook menatap Yeri membuat gadis itu tiba-tiba terbawa suasana canggung. "Mana nangis lagi. Tuh liat matamu udah bengkak sana-sini."

Mendengar penuturan lelaki itu, Yeri sontak menutup matanya dan menunduk. "Maaf, Kook." Jungkook tersenyum dan menarik tangan gadis itu, "Ngapain minta maaf? Gue yang salah."

"Tapi gue juga salah karena main hakim sendiri dan gak mau dengerin penjelasan elo." Setelah menggeleng, setitik air mata lolos lagi ke pipi chubby Yeri.

"Yer, udah dibilang jangan nangis ih. Mending elo tenang dulu, gue jelasin semuanya."

Yeri menghapus air matanya, "Gak usah lagi, Kook. Gue udah denger penjelasannya dari Jihoon." Otomat raut Jungkook berubah. Seharusnya ia yang menjelaskan semuanya. Tapi, dengan keadaan sekarang, ia tak mau menyakiti gadisnya dan rela menekan egonya.

"Maaf, Yer. Seharusnya gue gak ngejemput Hyewon malam itu. Maaf."

"Hmm. Udah ya, jangan dibahas lagi." Balas Yeri.

Maka itu, Jungkook mengenggam tangan Yeri, "Keluar, yuk. Kita ke rooftop, mau gak?"

"Mau," Yeri menunduk, "tapi Mama izinin gak, ya?"

"Pergi saja, Sayang. Asal pulangnya jangan kemaleman." Tiba-tiba Mama Kim datang, membawa nampan berisi minuman. "Tapi Jungkook habisin dulu, ya, minumnya."

"Siap, Tante!"

Yeri tersenyum, "Makasih, Ma. Kook, gue ganti baju dulu."

"Iya, Sayang."

▪▪▪▪

Setelah dari rooftop,  Jungkook dan Yeri singgah ke salah satu kedai ramen. Letaknya berdekatan dengan kantor Jeon Corp. Oh iya, ngomong-ngomong mereka tidak jadi pergi ke rooftop kantor itu.

Jungkook mendadak teringat bahwa ada meeting besar di kantor ayahnya, jadi sepertinya akan rumit jika sampai ada yang mengenalinya di sana.  Jadi, Yeri mengusulkan mereka untuk pergi ke rooftop sekolah saja, toh letaknya juga tidak terlalu jauh.

"Habis ini kita pulang." Ucap Jungkook. Mereka masih setia mengantri untuk dapat memesan ramen. Yeri tak menggubris karena pandangannya tertuju pada keramaian orang di depan sana.

Tepat di depan kantor Jeon Corp.

"Kook..." Jungkook mengikuti arah pandang Yeri. "Iya Sayang, kenapa?"

"Kook, itu ramai kenapa?" Jungkook menajamkan penglihatannya. Detik kemudian ia menarik Yeri keluar dari antrian dan menuju kerumunan itu.

Jungkook penasaran. Sungguh. Apalagi ini terjadi di depan kantor ayahnya, jadi bukan suatu kesalahan jika ia hanya ingin pergi melihat dan memeriksa sesuatu yang sedang terjadi.

Mereka semakin dekat dengan kerumunan sehingga sepasang kekasih itu dapat dengan jelas melihat garis polisi ditarik panjang di sekitar area itu. Para polisi pun sudah berjaga-jaga di sana. "Permisi, Pak. Ini ada apa, ya?"

Sang polisi menoleh. "Seseorang meninggal. Ia melompat dari lantai teratas gedung Jeon Corp." Sontak Jungkook maupun Yeri membulatkan matanya. Bahkan Yeri sampai menutup mulutnya.

"Boleh kami liat, Pak?"

Polisi itu mengangguk, "Tapi jangan sampai melewati garis polisi."

Setelah mendapat izin, Jungkook melangkah lebih dulu dan Yeri mengekor dari belakang. Kerumunan terlalu banyak sayangnya, Yeri jadi sulit menyusul Jungkook.

"Permisi," Orang-orang membuka jalan untuk Jungkook sehingga dari belakang, Yeri dapat melihat bahwa cowok itu menjatuhkan helm dari genggamannya. Dengan cepat gadis itu menyusul.

Gotcha!

Reaksi Yeri tak jauh berbeda dari reaksi Jungkook tadi. Gadis itu menutup mulutnya. Lututnya melemas. Kakinya kaku sehingga Jungkook merangkul dan menopangnya.

"Kook," Suara Yeri bergetar, Jungkook mengeratkan rangkulan pada bahu gadis itu, "ini beneran?"

Kelewat shock, lidah Jungkook kelu. Tak bisa berbicara. Kepalanya pusing melihat begitu banyak darah meluber ke sisi jalan. Dan untuk saat ini, entah mengapa pihak rumah sakit sangat lamban mengirim ambulans.

Walau sosok itu sudah tak bernyawa lagi.

"Jungkook!" Jungkook menoleh mendapati ayahnya berlari kecil ke arahnya. Di belakang, Ayah Kim menyusul.

Mungkin informasi kejadian ini sudah sampai ke telinga mereka.

"A-ayah."

Tuan Jeon memberi tatapan prihatin pada Jungkook. Lalu ia mengusap pelan kepala Yeri sebelum akhirnya melihat mayat itu.

Dan, "ASTAGA!!!"

"J-jungkook, itu temen kamu kan? Kang Hyewon anaknya temen Ayah, kan?"

Yeri sudah menangis. Ia memeluk Jungkook erat.

Semua sudah terjadi. Faktanya, Hyewon telah meregang nyawanya. Tragis memang.
Tapi,
Apa sebabnya?



Nobody knows.

▪▪▪▪

Yuhuu, I'm back.
So sorry to take a long time for an update, but now here for u all.

○ Momen jungri rooftop gk bs aku ceritain. Kalo bnykin romance, ntar alur cerita kececer dan cerita ini bs sampe banyk bgt chap (tanda-tanda bentar lagi end)

○ Hikseu hikseu, kok bisa Hyewon meninggal. Flashback penyebabnya di next chap. So, keep waiting!!!

Vomment juseyo :")

blankswag🌷

PURPLE [jjk x kyr]Where stories live. Discover now