26. Terluka.

111 15 4
                                    

Maaf yah lama up-nya, soalnya kemarin lagi drop :")

Btw ini lagu direkomendasiin sama @nkrm13

Dan setelah dengernya, sumpah. Lagunya buat aku dapet imajinasi tersendiri, semoga aja kalian suka yah:)

🌸🌸🌸

Senyum Martin kian memudar saat mendengar kalimat lanjutan dari bibir Ika.

"Namun, seiring berjalanya waktu, rasa sayang, cinta, kenyamanan, semua itu hilang. Dan aku harap, kamu bisa menemukan seseorang mencintaimu tanpa henti, mencintaimu tanpa kenal lelah, aku lelah. Aku ingin berhenti." Sekali lagi Ika mengakhiri ucapannya dengan senyuman.

"Aku mohon Ka, tetaplah bertahan demi cinta kita." Martin menarik tangan Ika yang menjauh dari pipinya agar tetap berada di pipinya.

"Cinta kamu, sekarang cintaku udah hilang." Ika kembali menarik jemarinya yang berada di pipi Martin.

"Ka, aku mohon..., " lirih Martin, sekarang tangannya pun tak mampu menahan tangan Ika yang ingin menjauh dari pipinya.

"Bahagialah Mart, tapi bukan denganku. Masih banyak kebahagian di luar sana yang menantimu." Ika menggenggam jemari Martin lembut, agar lelaki itu mengerti bila semuanya telah berakhir.

Martin benar-benar terpuruk, hingga tanpa ia sadari sebuah tetesnya yang ia benci keluar dari matanya, satu tetes. Namun, berlahan mengalir membasahi pipi yang dipegang Ika tadi.

"Sampaiin salam aku sama Mama dan Papa, jaga diri kamu baik-baik, karena tugas aku udah selesai jagain kamu, kamu boleh mencari wanita lain yang lebih baik dari aku," Ika tersenyum kecil, terus membuat lelaki di depannya mengerti.

"Satu lagi, carilah wanita yang tidak cerewet supaya nggak buat kapala kamu pusing, carilah wanita yang menyenangkan bukan wanita yang membosankan yang selalu membaca buku kaya aku," Ika terkekeh, melepas  genggaman tangannya.

"Aku pulang." Selesai mengatakan kalimat terkhir itu Ika keluar meninggalkan Martin yang masih terdiam membisu.

Ika tersenyum saat keluar dari kamar inap itu, entahlah setelah mengatakan itu, ia seperti terbebas dari sebuah ikatan tali yang sangat menyakitkan. Ika terus menelusuri lorong rumah sakit dengan tenang.

"Hari ini, di rumah sakit ini. Semuanya berakhir, aku harap aku bisa menemukan senyumanku lagi, dan kamu, aku harap kamu selalu tersenyum. Sekali lagi maafkan aku yang gak bisa bertahan lebih lama." Batin Ika.



🌸🌸🌸


Raon terdiam di dalam mobilnya, ucapan Ika tadi selalu berputar dipikiran Martin. Bagaimana Ika mengucapkan kata sayang ke Martin, ia tak pernah berpikir bahwa perjuangannya akan berhenti di sini. Dan mungkin, setelah hari ini Raon akan merasakan sebuah rindu.

Raon menyandarkan kepala bagian depannya ke stir mobil, sambil sesekali membenturkannya secara berlahan.

"Bego! Bego! Lo bego Raon, lo cinta sama orang yang nggak pernah cinta sama lo, lo cuman tempatnya bersandar! Dengan nggak tau malunya lo mau nyelinap masuk ke hatinya!" Terselip sebuah kekesalan di nada suaranya.

Dari kejauhan Raon dapat melihat Ika mendekati mobilnya, ia menatap Ika lewat kaca mobilnya. Menatap wajah seseorang yang akan pergi dari hidupnya.

Raon dapat melihat senyum Ika dari luar kaca mobil.

"Kamu pasti lagi bahagia banget sekarang, hari ini. Hari terakhir aku ganggu hidup kamu." Gumam Raon.

The Secret Behind A Smile {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang