Ji Yeon tersenyum canggung pada situasi ini. Benar, kalau dia tidak keberatan. Tapi hatinya terus berteriak menolak itu semua. Yeah, Ji Yeon sekarang cemburu pada Kim Bom.

"Tak apa... jangan menghiraukanku, aku sama sekali tidak keberatan," kata Ji Yeon bohong.

Shi Young dan Ga Ram menjadi tidak enak dalam situasi ini. Sebelumnya mereka tidak pernah secanggung ini ketika membahas kenangan mereka atau pun yang berkaitan dengan Kim Bom.

"Hyak, Ahn Ji Yeon! Apa kau bodoh? Kau harus bilang kalau kau cemburu atau apa pun itu. Kau harus mengatakan semuanya. Jangan menjadi Kim Bom yang memendam dan menanggungnya sendiri," Kata Jaksa Suk lagi ketika mengingat saat baru mengetahui penyakit Kim Bom dengan sangat terlambat.

"Katakan sakit jika kau merasa sakit. Katakan kau tidak nyaman jika kau sedang risih. Apa pun..."

Shi Kyung menenggak kembali minumannya. Mendengar ucapan Jaksa Suk semakin membuat dadanya sesak.

"Baiklah, aku akan melakukannya mulai sekarang." Kata Ji Yeon, patuh pada apa yang di katakan Jaksa Suk.

"Geurae? Kau harusnya seperti itu." Lalu kemudian ia kehilangan kesadarannya. Dia benar-benar mabuk sendirian.

Botol soju terakhir juga sudah di habiskan oleh Shi Kyung. Mereka tidak sadar karena semuanya fokus pada Jaksa Suk.

"Aku sudah bertemu dengan Kim Bom," ungkap Shi Kyung yang langsung mengundang keterkejutan Shi Young dan juga Ga Ram. Sedang hati Ji Yeon tidak merasa baik mendengar itu.

"Wanita itu mengaku dirinya sebagai Kim Bom," menatap nanar pada Ji Yeon.

"Aku-- Ak- Aku tidak mengerti... tidak! Aku tidak percaya dengan semua omong kosong ini. Aku tidak percaya dia kembali. Kenapa baru sekarang? Kenapa disaat aku sudah mendapat kebahagiaan dia datang dan merampasnya lagi. Wae!!"

Mereka bertiga terdiam mendengar pernyataan Shi Kyung. Hanya Ji Yeon lah yang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dari ini semua. Kenapa ia melihat Shi Kyung begitu terpukul saat ini? Karena itu lah dia memilih diam dan menjadi pendengar saja, meski rasa sakit di hatinya makin bertambah karena fakta dari Shi Kyung yang masih mencintai wanita itu dan masih tidak melupakannya.

"Aku mendengar banyak omong kosong dari wanita itu. Bomie," Shi Kyung terkekh sendiri saat mengucapkan nama Kim Bom.

"Shi Kyung-ah..." ucap Ga Ram lirih. Ia tahu perasaan yang dialami Shi Kyung sekarang ini. Walaupun Shi Kyung dalam kondisi mabuk, tapi ia sangat tahu perasaan sahabatnya itu.

"Lucu, kan Ga Ram-ah? Dia tiba-tiba datang menemuiku di pohon kenangan dan mengatakan kalau dia adalah Kim Bom. Dia mengatakan semua omong kosongnya saat Kim Bom bersamaku dulu."

Shi Kyung menuang lagi botol soju yang kosong ke dalam gelasnya, namun tentu saja tak setetes pun keluar karena sudah habis di minum olehnya. Ia bangkit hendak ke dapur hendak mengambil minuman yang tersedia di kulkasnya namun Ji Yeon menahan tangannya.

Shi Kyung menoleh ke pemilik tangan itu, melihat Ji Yeon yang seperti mencengkram pergelangan tangannya. Pandangan mata ShinKyung juga kini sudah berkaca-kaca. Sedetik kemudian, ia melepaskan tangan Ji Yeon dengan sedikit paksaan karena Ji Yeon memegangnya kuat.

"Jangan tinggalkan aku," tangis batin Ji Yeon.

"Chakkaman... Beri aku sedikit waktu. Aku terlalu bingung dengan diriku sendiri." Kata Shi Kyung lalu mengambil langkah jenjangnya. Bukannya ke dapur tapi dia menuju ke kamarnya dan melempar dirinya ke atas ranjang.

Shi Kyung menatap langit-langit kamarnya. Ia hanya bisa meredam kesakitannya dengan memejamkan matanya. Salivanya sendiri sangat susah payah di telan.

ANDANTE 2Where stories live. Discover now