END

3K 323 53
                                    

Yoongi membuka matanya, kemudian ia menatap sekelilingnya, ruangan yang begitu sunyi dan juga sepi hingga ia dapat mendengar detik jam yang berpindah. Air matanya kembali menetes disana, menatap sebuah tanggal 01 September 2018 disana. Isakan tangis kembali keluar dari bilah bibirnya, ia menutup matanya menggunakan lengan kecilnya, namun air mata itu tak bisa disembunyika.

"Apa aku gagal lagi? Apa lagi kali ini .." Lirih Yoongi.

Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar, ia mencoba bangkit dengan tubuh yang menangkup, menopang tubuh itu dengan lutut dan juga lengan kecilnya. Ia merangkak ke tepi kasur itu, lalu sedikit mengerutkan keningnya.

Ceklek.

BRUK!

Yoongi terjatuh dari tepi kasur besarnya karena terkejut dengan pintu yang tiba- tiba saja terbuka. Ia meringis kesakitan, kemudian meanrik tubuhnya dengan menopang pada kasur disana, hingga hanya kepalanya saja yang terlihat.

Yoongi membulatkan matanya ketika menatap sosok yang membuka pintu itu. Air matanya kembali menetes, tubuhnya yang sedikit gemetar menatap sosok yang kini berlari kearahnya. Ia kembali menjatuhkan tubuhnya dan bersandar pada kasur besar itu.

"Hyung? Apa kau terjatuh? Apa ada yang sakit? Biarkan aku memeriksanya" ucap lelaki itu, Park Jimin.

Yoongi menatap kosong pada Jimin dengan air matanya yang menetes disana, membuat Jimin memperlihatkan raut wajah khawatirnya. Yoongi terdiam, kemudian ia mengangkat lengannya dan menarik Jimin kedalam pelukannya.

"Jimin-ah? Kau kekasihku?" gumam Yoongi.

Jimin menautkan alisnya, kemudian ia membalas pelukan itu dengan senyum manisnya mengangkat tubuh Yoongi keatas kasur dan menguncinya disana. Jimin kembali menatap Yoongi dengan tatapan bingung, karena kekasihnya yang tiba- tiba saja menangis.

"Kenapa? Kau menyesal bersamaku?" ucap Jimin dengan senyumannya yang begitu manis.

Yoongi membulatkan matanya kemudian ia kembali memeluk Jimin dengan tangisannya yang semakin kencang yang sontak membuat Jimin kembali tak mengerti dengan apa yang terjadi. Jimin mengeratkan pelukan itu membiarkan Yoongi menangis dalam pelukannya.

.

Senja mulai tiba. Sejak siang tadi, seorang Min Yoongi yang begitu dingin dan tak peduli terhadap sekitarnya tiba- tiba saja berubah menjadi sosok yang begitu manja yang terus duduk seperti anak koala dalam pangkuan Jimin, menangkupkan dagunya pada bahu lebar kekasihnya itu, membuat Jimin semakin tak mengerti.

"Jiminie? Apa aku berat?" ucap Yoongi.

"Tidak hyung hanya saja kau sedikit aneh sejak bangun tidur, bahkan sejak pagi aku tidak bisa membangunkan mu" ucap Jimin begitu hati- hati takut kekasihnya itu mengamuk.

"Karena aku merindukanmu" ucap Yoongi yang sontak membuat Jimin kembali membulatkan matanya.

Yoongi menyembunyikan wajahnya pada tekuk leher Jimin, membuat Jimin selalu mengecup surai Yoongi yang begitu harum disana.

"Kau tadi dari mana?" ucap Yoongi.

"Aku ke apartemen Taehyung, tapi dia tidak ada. Ku dengar dia ke Jepang" ucap Jimin.

"Mwo?!"

.

.

Shut.

Taehyung membulatkan matanya ketika segalanya berhenti secara tiba- tiba, begitupula dengan tangisan Jungkook. Ia menatap kekasihnya yang masih dalam posisi yang sama. Taehyung menyapu sekelilingnya, kemudian ia mendapati jarum jam yang juga terhenti.

RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant