PART 8

1.6K 283 3
                                    

Malam telah tiba, musim panas kali ini benar- benar tidak bersahabat. Udara masih terasa begitu panas dan juga sedikit lembab. Namun, prakiraan cuaca memperkirakan bahwa malam ini Kota Seoul akan mendapatkan hujan deras.

Rintik hujan mulai turun lebih cepat dari prakiraan tadi. Membasahi setiap sudut kota, membuat orang- orang berlari mencari perlindungan. Sosok pemilik mata hazel itu masih terdiam, menyandarkan tubuhnya pada mobil, menatap keluar dibalik jendela mobilnya itu.

Ia hanya terdiam, menatap rintikan hujan yang semakin lama semakin deras, seoalah dirinya menghitung setiap tetes air hujan yang menghalangi pandangannya itu. Taehyung menghela nafas panjangnya.

"Jungkook-ah, kau baik- baik saja?" gumam Taehyung yang terdengar begitu lirih.

Air mata itu kembali menetes, ia memejamkan matanya, mengingat masa lalu nya yang begitu kelam sebelum bertemu sosok Jungkook dalam kehidupannya.

Flashback On.

Musim dingin tahun ini terasa begitu menusuk, membuat pria berumur 20 tahun itu mengangkat bahunya memperlihatkan bahwa dirinya benar- benar merasa begitu dingin saat ini. Ia menatap begitu jengah pada langit- langit gudang yang begitu minim pencahayaan itu. Ia sesekali menghela nafasnya lalu membuangnya begitu kasar, memperlihatkan bahwa dirinya merasa begitu lelah.

"Kau tidak tahu bahwa aku lelah?" ucap lelaki itu dengan suara huskynya. Kim Taehyung.

Pria berumur 30 tahun itu bertekuk lutut dihadapannya, dengan lengannya yang terikat kebelakang. Pandangannya bahkan terus menunduk sejak beberapa jam yang lalu, tak ada pergerakan, bahkan suaranya pun tak terdengar, membuat Taehyung kembali menghela nafas panjangnya.

Taehyung kemudian melangkahkan kakinya, memasukan jemarinya pada saku jaket hitam yang ia kenakan, menyelimuti dirinya agar terus merasa hangat. Ia kemudian mengangkat kakinya, mendorong pria dihadapannya itu begitu pelan, namun pria dihadapannya itu tetap terdiam.

"Yak pak tua. Bicaralah, aku lelah" ucap Taehyung yang masih mendorong pria itu menggunakan kakinya. Kemudian Taehyung terhenti dan menekuk lututnya disana.

"Siapa yang mencoba membunuhku?" ucap Taehyung dengan suara huskynya.

Pria itu tetap terdiam, mengabaikan setiap pertanyaan yang Taehyung lontarkan untuknya. Mengenai kejadian tabrak lari dan juga penculikan yang sudah ia alami selama beberapa minggu yang lalu.

BUK!

Taehyung menendang kepala pria itu menggunakan lututnya, hingga membuat pria itu tersungkur dan menjerit kesakitan disana. Taehyung menyeringai, kemudian dirinya menekan dada pria itu menunggunakan lututnya.

"Jika kau bisa bicara, maka bicaralah. Sialan" ucap Taehyung.

Pria itu merasa nafasnya yang terasa semakin pendek, karena Taehyung terus menekan dadanya hingga terasa begitu nyeri hingga tulangnya terasa akan patah jika sosok Taehyung menambahkan tenagannya lagi pada lututnya.

"Tuan Ming! Tuan Ming yang melakukannya! Ia bersumpah untuk menghancurkan keluarga Kim setelah Tuan dan Nyonya Kim meninggal" ucap pria itu dengan terengah- engah.

Taehyung terdiam, tak ada raut wajah terkejut tersirat diwajahnya. Seolah hal itu bukan hal yang tidak biasa untuknya. Taehyung kemudian bangkit, membiarkan pria itu untuk merasakan bahwa bernafas merupakan anugrah terbaik dalam hidupnya.

Taehyung kemudian melirik pada Hoseok yang sedang menatap nya begitu tajam. Taehyung menatapnya dengan malas, mengerti arti tatapan itu, tatapan yang memerintahkannya untuk berhenti karena jadwal kuliahnya padat esok hari.

RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]Where stories live. Discover now