PART 15

1.2K 226 9
                                    

Jimin membawa mobil nya setiap orang gila, mencari dimana Taehyung yang sesuka hatinya memutuskan sambungan telepon ketika dirinya belum selesai bicara, bahkan Jimin tidak tahu dimana apartemen Jungkook. Ia membelah kota Seoul, menunggu kabar dari Hoseok-hyung maupun Namoon-hyung mengenai keberadaan Taehyung.

Jimin menghentikan mobilnya di bahu jalan, ketika ia merasa tak bisa lagi fokus menyetir karena terlalu memikirkan sahabatnya yang masih dalam keadaan berduka dan menghilang entah kemana. Jimin tahu bahwa Taehyung sangat mencintai sosok Jungkook. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran itu, lalu memejamkan matanya sejenak.

Flashback On

Jimin melangkahkan kakinya menuju café tempat ia akan bertemu dengan Taehyung, karena Taehyung mengatakan bahwa dirinya merasa bosan karena kekasihnya tengah sibuk.

Ia menyapu sekelilinngnya, mendapati Taehyung yang Jimin yakin lelaki itu tengah mengaduk- aduk mocca float dihadapannya seperti anak kecil. Jimin menghela nafas panjangnya, kemudian ia kembali melangkahkan kakinya dan duduk dihadapan sahabatnya. Hal itu sontak membuat Taehyung tersenyum lebar.

"jangan tersenyum seperti itu. Kau menakutiku" ucap Jimin yang kemudian meraih mocca float milik Taehyung dan memakan ice cream yang masih menumpuk pada gelas itu

"Kau sudah bertanya pada Jungkook apa yang dia lakukan di Mapo-gu tempo hari?" ucap Jimin lagi.

"Melakukan studi kampus" ucap Taehyung yang kemudian kembali terdiam.

"Taehyungie? Apakah Jungkook tak pernah menceritakan mengenai kehidupannya padamu? Apakah boleh seperti itu? Seperti, bagaimana masa kecilnya, atau bagaimana kehidupan dikampusnya?"

"Aku bertanya, dan dia bercerita. Tapi, mungkin ada beberapa cerita yang sedikit mengganjal, tapi dia tak menceritakannya lagi. Kau tau aku tidak ingin memaksannya" ucap Taehyung.

"Kau tidak merasa penasaran?" ucap Jimin.

"Tentu saja. Tapi kau tau? Ada beberapa hal yang menjadi beban jika mengatakan hal yang tak perlu orang lain ketahui. Jungkook itu memiliki perasaan yang terlalu lembut, dia mudah terbebani. Jadi aku tak ingin memaksanya, biarkan dia menceritakannya padaku" ucap Taehyung yang kemudian menarik mocca float miliknya dan meminumnya ketika ice cream itu sudah habis oleh Jimin, karena Taehyung tak terlalu menyukai ice cream vanilla itu.

Jimin menghela nafas panjangnya, kemudian ia menyandarkan tubuhnya pada kursi itu, menatap sahabatnya yang terlalu mencintai sosok Jungkook, seperti dirinya mencintai Yoongi.

Flashback Off.

Dret

Dret

Jimin terbangun dari lamunannya, lalu ia segera meraih ponselnya yang bergetar itu, ia mendapati 'Hoseok-hyung' yang tetera pada layar ponselnya.

"Dimana?"

"..."

Jimin segera menancapkan gasnya lagi menuju alamat yang diberikan oleh oleh Hoseok tadi. Jimin sangat mengenal tempat itu, gedung yang sama dengan tempat Yoongi tinggal.

.

.

Jimin melangkahkan kakinya dengan cepat di lorong apartemen mewah itu, ia sejenak terhenti mengingat nomor apartemen milik Jungkook. Ia terdiam bergitu lama.

"Sial, 306 atau 406?" gumam Jimin.

Jimin mengendikan bahunya, ketika dirinya hanya perlu mencoba keduanya. 409 akan menjadi kamar pertama yang ia coba.

RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]Where stories live. Discover now