PART 23

1.1K 219 4
                                    

Taehyung kemudian meraih jasnya itu membiarkan lukanya yang masih basah disana. Ia meninggalkan Yoongi yang masih menatapnya begitu tajam. Ia kemudian melewati Jimin yang masih tak mengerti dengan apa yang terjadi, namun Jimin dengan cepat mengikuti sahabatnya itu ketika Yoongi memberikan gesture padanya untuk mengikuti Taehyung.

"Apa Hoseok hyung sudah memberi kabar?" ucap Taehyung yang menyadari bahwa Jimin mengikutinya.

"Belum" ucap Jimin.

Jimin dan Taehyung memasuki mobil jaguar hitam disana, melajukan mobilnya dengan kecepatan rata- rata menunggu Hoseok menelponnya.

"Aku akan membunuhnya, siapapun yang menyakiti Jungkook .." gumam Taehyung yang sontak membuat Jimin langsung terdiam karena sahabatnya itu tidak pernah main- main dengan perkataannya.

Dret

Dret

Jimin menatap layar ponselnya yang bergetar disana, ia segera menekan touchnya ketika nama Hoseok-hyung tertera disana, lalu ia mengaktifkam mode speaker.

"Kediaman Tuan Ming, perbatasan utara Kota Seoul. Aku mengirimkan alamatnya"

Taehyung membulatkan matanya ketika dirinya mendengar nama 'Tuan Ming'. Ia mengepalkan tangannya begitu kuat.

Jimin menancapkan gas itu dengan kecepatan tinggi tanpa mengatakan apapun lagi, membelah kota Seoul yang masih terlihat begitu ramai disana.

.

Jimin menghentikan mobilnya pada jarak aman dari kediaman mafia itu. Taehyung menatap begitu tajam pada rumah yang mengingatkannya pada masa lalu, masa dimana Tuan Ming terus berusaha untuk membunuhnya. Ia kemudian mengusap wajahnya begitu gusar, lalu ia melangkahkan kakinya keluar.

"Mana revolverku?" ucap Taehyung begitu dingin dengan suara huskynya.

Jimin mengangguk, kemudian dirinya melangkahkan kakinya keluar dari mobil itu diikuti oleh Taehyung dibelakangnya. Jimin membuka bagasi lalu ia membuka sebuah koper besar berwarna hitam, memperlihatkan senjata api, benda tajam dan peluru yang tersimpan begitu rapi.

Jimin memberikan ruang pada Taehyung untuk memilih senjatanya. Namun Taehyung kembali menghela nafas panjangnya. Merasa jengah melihat deretan senjata tajam itu. Namun, dirinya akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Jungkook.

Taheyung meraih holster kecil dan mengikatnya dibalik jas itu, dianya mulai mengisi revolver berwarna silver dengan peluru kesukaanya, dulu.

Jimin membenarkan holster miliknya, lalu meraih sebuah pisau kecil dan juga memberikannya satu pada Taehyung, namun Taehyung mengerutkan keningnya, mengingat dirinya tak menyukai pisau karena malas menyentuh musuhnya sendiri.

"Bawa saja, Jungkook ahli memakainya" ucap Jimin yang sontak membuat Taehyung membulatkan matanya, lalu menatap tajam pada pisau itu.

"Buat aku terkejut lagi, bunny" ucap Taehyung dalam hatinya.

.

Hoseok menghampiri Jimin dan juga Taehyung disana dengan tatapannya yang sedikit gusar membuat Taheyung dan Jimin mengerutkan keningnya.

"Jungkook-- , dia –" ucap Hoseok begitu ragu untuk melanjutkan.

"Cepatlah katakan, hyung" ucap Jimin.

"Saat anak buah kita menyusup kedalam, dia berkata bahwa Jungkook dirawat begitu baik dan sepertinya saat ini mereka sedang makan malam .." ucap Hoseok.

"Mwo?" ucap Jimin dengan keningnya yang berkerut tak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Hoseok.

Taehyung membulatkan matanya, kemudian ia memundurkan langkahnya dengan tatapan yang begitu kosong. Ia menjatuhkan tubuhnya pada tepi bagasi yang masih terbuka. Ia menatap kosong, air matanya kembali menetes, lagi- lagi Jungkook memberikan kejutan padanya.

RADIO DIMENSION [TAEKOOK X MINYOON]Where stories live. Discover now