Mencintaimu 5

91.2K 3K 133
                                    

Haiiiii....ada yang kangen gak? Kalo aku kangeeeeeeen banget sama readers tersayangku yang selalu bikin baper dan senyum senyun sendiri...

Aku baru saja free dan langsung balik ke story ini sama trap yang masih ku edit... Ehhhh adaaaa lagi kesibukan mendadak di sekitar rumahku...namanya juga manusia kan? Mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri...jadi molor lagi up date nya...maapkeeennnnnn yaaaaa

Selamat membaca....

Semilir angin gunung yang sejuk menerpa wajahku saat aku membuka pintu balkon villa yang Kakek Setyo beli sebagai hadiah pernikahan untuk kami. Ya...kami menikah sesuai kemauanku. Melakukan pemberkatan dan resepsi di desaku. Tentu saja setelah adegan haru biru pertemuanku dengan ibu dan adikku. Mereka makin antusias melihat kehadiran Dion yang langsung merebut hati mereka. Dion pun terlihat begitu senang terlebih saat Jamal mengajarinya memancing dan bermain layang layang. Pernikahan kami sederhana meskipun mendapat protes keras dari Kevin dan Kakek Setyo. Tapi akhirnya mereka mengalah dan menuruti semua kemauanku setelah aku mogok bicara dan Kevin kelabakan dengan aksiku.

Aku menghembuskan nafas dan memejamkan mataku menikmati suasana sejuk pegunungan sambil mengingat perjalanan cinta kami yang akhirnya menemukan titik temu berupa pernikahan. Aku terkejut saat tiba tiba kurasakan sepasang lengan kekar memelukku. Kecupan lembut kurasakan di puncak kepalaku membuatku tersenyum.

"Apa yang sedang istri cantikku pikirkan?"

Aku mengelus lengannya yang melingkar di perutku dan kusandarkan kepalaku di dadanya.

"Aku memikirkan tentang kita Mas...aku tak pernah menyangka akan menjadi istrimu"

Dia menyibak rambutku dan mengecup lembut leherku. Aku mendesah saat tangannya menangkup payudaraku dan meremasnya dengan lembut.

"Ini yang selalu kumimpikan Mila... menjadi suamimu..menjadi ayah dari anak anak kita...I love you...."

Aku tak mampu menjawab saat dia memberiku kissmark di titik terawan leherku. Aku mengerang saat kurasakan gelitik nikmat di kewanitaanku. Aku terkesiap saat dia tiba tiba membopongku dan dengan mata saling mengunci dia membawaku ke dalam kamar lalu meletakkan tubuhku dengan hati hati di tengah ranjang yang sudah dipenuhi kelopak mawar.

Dia menindihku dan melumat bibirku dengan penuh gairah membuatku mendesah pasrah sambil menguncikan tanganku di lehernya. Pahaku terbuka memberi akses tubuh kekarnya untuk berada disana...menempelkan bukti gairahnya di kewanitaanku yang mulai lembab meski masih terbalut celana dalam.

"Mas"

Dia menjauhkan tubuhnya hanya untuk melepas kaus yang dia kenakan lalu kembali merapat memanjakan tanganku untuk merasakan pahatan otot otot liatnya di bahu, punggung, dada dan perutnya. Dengan tergesa dia melepas gaun tidur satin yang kukenakan melewati leherku dan aku terpekik nikmat saat dia langsung merobek bra ku dan melahap payudaraku dengan ganas.

"Mila...kau makin terlihat indah..."

Wajahku memanas saat dia menjauhkan wajahnya untuk menatapku sementara tangannya memggantikan mulutnya memgusap putingku membuat aku bergerak gelisah. Dia kembali melumat bibirku sampai aku kehabisan nafas lalu menambah kissmark kissmark lain di sepanjang leher dan dadaku.

Kecupannya berhenti membuatku penasaran dan mengangkat kepalaku. Kulihat sorot matanya menatap pada bekas melintang di perutku. Reflek aku berusaha menutupinya tapi dia menahan tanganku. Tangannya yang lain terlihat gemetar saat meraba bekas luka itu.

"Jangan Mas...aku malu"

Dia menatapku tajam membuatku tercekat. Aku menelan ludah saat akhirnya dia kembali menatap bekas luka itu dengan sendu. Aku terkejut saat tiba tiba dia mengecupi bekas lukaku membuat gelenyar nikmat menjalari tubuhku. Dia menatapku mesra membuat hatiku menghangat.

Short Stories ++Where stories live. Discover now