Only you 1

92.5K 2.5K 50
                                    

Terimakasih dukungannya ya readers tersayangku... Aku jadi memutuskan untuk tetap lanjut... Karena banyak kok story lain yang lebih hot dari punyaku tapi fine fine aja...
Cuma heran aja... Padahal story only you ini baru aku up part 1 juga dapat notif kalo story aku mengandung konten dewasa, kan di bagian deskripsi cerita aku udah tag konten dewasa? Lagian di part ini kan baru pengenalan tokohnya doang....
Yah... Begitulah... Kita cuekin aja yak...
Entar kalo di hapus ya tinggal publish lagi...
Yang penting aku udah kasih label DEWASA pada deskripsi story aku...
Btw...ini partnya aku up ulang disini sesuai vote readers tersayangku...
Selamat membaca...

Lahir dan tumbuh di tempat pelacuran kelas atas membuatku tumbuh menjadi gadis liar. Aku lahir tanpa tahu siapa ayahku karena ibuku adalah seorang pelacur. Dia melakukan kesalahan dan hamil. Dia membenciku karena menurutnya aku sudah merusak bentuk tubuhnya dan mengurangi peminat tubuhnya.

Sejak kecil, aku di didik menjadi wanita penggoda oleh semua pelacur yang tinggal di rumah bordil Tuan Santos. Dia pemilik rumah bordil tempat ibuku bekerja dan dia adalah seorang pria arogan yang menjadikan keperawananku sebagai barang lelang saat usiaku 17 tahun. Setelah pelelangan itu aku mengikuti jejak ibuku menjadi pelacur. Usiaku yang masih belia dengan wajah dan bentuk tubuh mempesona membuatku menjadi primadona.

Suatu ketika, aku baru selesai melayani seorang pelanggan di sebuah hotel dan memilih berjalan kaki untuk memgulur waktu. Aku enggan kembali ke rumah Tuan Santos karena baru bertengkar dengan ibuku. Ibuku kesal karena aku menolak menerima ajakan kencan putra kesayangan pria pujaannya. Dia melaporkan penolakanku pada Tuan Santos membuatku harus menerima satu tamparan keras di pipiku.

Saat melewati sebuah taman aku memilih duduk di salah satu kursi taman sambil menatap sebuah keluarga yang terlihat bahagia. Sang ayah menggendong seorang putri yang terlihat mengantuk sedang sang ibu tengah menggandeng satu putrinya lagi yang ku tebak adalah kakak dari gadis kecil dalam gendongan sang ayah. Mereka terlihat bahagia dan sisi hatiku tersentil melihat pemandangan itu. Dengan gusar aku beranjak dari tempatku dan menjauh dari taman itu.

Tin tin!

Suara klakson mobil menghentikan langkahku. Kulihat sosok pria yang menjadi penyebab Tuan Santos menamparku tengah menampilkan senyum liciknya sambil memindai penampilanku. Aku memalingkan wajahku dan meneruskan langkahku. Tak kusangka dia malah keluar dari mobilnya dan menarik tanganku sampai tubuhku terhempas ke dalam pelukannya.

"Brengsek! Menjauh dariku Ted!"
"Si Santos bilang kau sedang melayani pelangganmu...tapi kenapa kau berkeliaran di taman?"
"Bukan urusanmu!"
"Jadi urusanku karena kau menolak ajakanku.. Aku bahkan bisa membayarmu lebih mahal"

Aku menghentakkan tanganku dan hendak berbalik pergi. Tapi dia kembali mencengkram tanganku.

"Dasar jalang! Jangan sok jual mahal padaku... Aku bisa membelimu sekalian dengan ibumu"

Plak!!

Kutampar wajahnya dengan keras. Dia terkejut menerima tamparanku dan membalasku sampai sudut bibirku pecah.

"Beraninya kau jalang!! "

Aku mendorong tubuhnya dan berlari saat kulihat dia hendak memukulku lagi. Dia mengejarku dengan emosi yang begitu terlihat membuatku panik. Dia berhasil menyusulku yang sudah berada di pinggir jalan. Aku menghindari cekalan tangannya membuat dia makin kalap dan mendorongku ke jalan. Aku terkejut saat kudengar bunyi rem di depanku. Aku mengabaikan sopir mobil yang keluar dan berbalik memukul rahang Ted dengan kuat membuat dia terhuyung mundur.

"Sialan kau Ted! Kau mau membunuhku!"
"Kau!!!"

Ted benar benar marah. Dia hendak menghantam wajahku saat tiba tiba seorang pria berjas hitam memelintir tangannya ke belakang membuat Ted tak berkutik.

Short Stories ++Where stories live. Discover now