jealous 1

478K 4.5K 40
                                    

Selamat membaca...

Hatiku sakit melihat pemandangan di depan mataku. Siang itu, aku berniat mengantarkan makan siang ke bengkel pribadi Nick, pacarku. Dia bilang sangat sibuk di bengkelnya sampai tdk sempat untuk makan siang denganku. Kebetulan toko bunga tempatku bekerja tutup lebih awal jadi, akupun memutuskan untuk membuatkan makan siang untuknya sekaligus makan siang bersama di bengkelnya. Tapi alangkah terkejutnya aku, disana aku melihat Nick tengah bercumbu dg monica, mantan pacarnya dulu.
Brak!!!!
Bekal yg kubawa terjatuh membuat mereka terkejut. Air mataku menetes dengan sendirinya. Nick terkejut melihatku dan mendorong tubuh Monica yg nyaris bugil menjauh dr tubuhnya.
"Thalia....sayang ..."
Aku berlari meninggalkan tempat itu sambil menangis menahan berjuta kesakitan dalam hatiku. Tak kuperdulikan suara Nick yang memanggilku. Yang kumau hanya pergi dari sana. Lariku terhenti saat dia berhasil menyusulku. Aku meronta sekuat tenaga tapi dia makin mencengkram lenganku. Tak habis akal, aku gigit tangannya.
" akh...shit!!! Diamlah sayang dengarkan aku dulu!!!"
"Lepaskan aku brengsek!!!!"
Dengan sekuat tenaga kutendang tulang keringnya membuat pegangannya terlepas. Sementara dia mengerang kesakitan aku kembali berlari menjauh dr tempat itu. Keberuntungan berpihak padaku, saat sampai dijalan raya kulihat mobil Jason, sahabat Nick berhenti. Jason menurunkan kaca mobilnya dan menatapku heran.
"Thalia?? Ada apa?"
"Oh syukurlah... Jason bawa aku pergi dari sini... Please!"
Melihat kekacauan penampilanku jason membuka pintu penumpang dr dalam. Dengan cepat aku masuk dan menutup pintunya. Aku melihat nick kembali mengejar sambil mengumpat kesakitan.
"Sayang...tunggu dulu..."
"Jalan jason.... Jalan!!!"
Aku lega karena akhirnya jason melajukan lagi mobilnya meninggalkan nick dengan segala sumpah serapahnya. Sepanjang jalan kami hanya diam, lebih tepatnya jason yg diam menyetir dan aku menangis. Aku senang jason mengerti keadaanku.
Sampai akhirnya, dia menghentikan mobilnya di pinggir pantai. Aku sudah mulai tenang meski air mataku masih belum berhenti mengalir. Jason membiarkanku menangis sampai suara ponsel jason memecah situasi itu. Jason melihat layar ponselnya kemudian menatapku.
"Nick menelpon..."
"Jangan! Jangan diangkat jason please...."
Jason menatapku lama sementara ponselnya masih terus berdering. Dia menghela nafas pasrah.
"Oke... Tapi dengan syarat...ceritakan apa yg terjadi"ke
Jason mematikan ponselnya dan diam menantiku berbicara. Aku diam sebentar dan menghela nafas agar lebih tenang.
" aku melihatnya bercumbu dg monica... "
"What?! Are you serious?!!"
" absolutely!! Mereka nyaris telanjang saat aku tiba disana... aku....aku.."
Aku tak sanggup bicara lagi krn air mataku kembali tumpah. Jason mengumpat kesal dan meraihku dlm pelukannya.
"Ssshhh.....tenanglah... Aku akan menghajarnya nanti..."
"Aku benci padanya... Dia mengkhianatiku jason... Dia..."
"Sshh... Jangan menangis thalia... Kau sudah kuanggap spt adikku... Liat saja nanti... Aku akan membuat perhitungan dgnnya krn sudah membuat adikku menangis..."
"Aku membencinya jason..."
Jason membiarkanku menangis dalam pelukannya sambil mengusap punggungku membuatku merasa lebih baik. 1 jam kemudian aku sudah merasa lebih tenang dan memintanya mengantarku pulang. Dalam perjalanan pulang aku lebih banyak diam. Sementara jason sesekali menatapku dg prihatin.
"Thalia.."
"Hm"
"Jangan terlalu kau pikirkan... Maksudku... Begini...bukannya aku membela Nick.. Tapi aku mengenal Nick cukup lama dan aku tahu dia itu cinta mati sama kamu dan monica cuma masa lalu yg sudah lama dia lupakan..."
Aku menatap jason dg kesal...
"Aku melihat sendiri.."
"Iya aku tahu... Tapi aku merasa ada yg aneh disini"
"Maksudmu yg kulihat itu hantu?!!!"
Aku mulai emosi dg sikap jason. Dia sahabat Nick tentu saja dia membela sahabatnya.
"Bukan begitu"
"Lalu?!"
"Nick menelponku untuk datang ke bengkelnya. Dia mau membahas taruhan balap besok. So... Tidak mungkin dia memintaku datang kalau ingin bercumbu dengan monica"
Aku terdiam. Aku ingat nick mengatakan kalau dia gak bisa makan siang denganku karena selain sibuk dia juga menunggu jason. Aku menyandarkan kepalaku ke sandaran jok mobilnya sambil menghela nafas.
"Monica itu licik thalia...dr dulu dia selalu mencari cara mndapatkan Nick kembali"
"Sudahlah Jason... Jangan bahas itu lagi..."
"Tapi.."
"Kalau kau masih membahasnya... Turunkan aku disini... Aku bisa naik taxi!"
"Oke... Oke aku diam... Tapi paling tidak dengarkan penjelasan Nick dulu"
"Tidak ada yg perlu dijelaskan"
"Thalia..."
"Just stop it "
"Itu Nick..."
Perdebatan kami membuatku tak sadar kalau kami sudah sampai di depan rumah. Aku mengikuti arah pandang jason dan melihat Nick tengah mondar mandir di depan rumahku. Aku mengumpat kesal. Jason menangkup wajahku dan memaksaku manatapnya.
"Thalia dengar... Aku tahu kau marah... Kau sudah kuanggap adikku... Tapi aku kenal Nick... Dia tidak akan berhenti sampai kau mendengarkannya..."
"aku tak ingin melihatnya lagi jason"
"Tapi kau mencintainya..."
"Yah... Dan dia bajingan...!"
Jason terkekeh sambil mengacak rambutku mendengar umpatanku.
"Aku setuju... Dia memang bajingan dan mari kita balas bajingan yang sayangnya kau cintai itu"
Aku menghela nafas beberapa kali lalu ikut keluar dari mobil. Jason menghampiriku yg masih ragu untuk mendatangi Nick. Nick melihat kedatangan kami dan mendekati kami. Tanpa ku duga tiba tiba jason menangkup wajahku dan melumat bibirku dgn ganas. Aku terlalu kaget utk bereaksi. Tubuhku terperangkap antara tubuhnya dan badan mobil. Sesaat kemudian kurasakan tubuh jason terhempas kebelakang.
Bugh!!!!
"Brengsek kau!!! Berani kau mencium pacarku!!!"
Jason membalas pukulan Nick sama kerasnya.
"Kau yg brengsek !!!"
Aku tersadar dg cepat dan berlari ke arah mereka yg sptnya akan saling memukul lagi
"STOP!!"
Mereka berhenti saat aku melerai mereka.
"Kalian semua brengsek!!!
Mereka terkejut kemarahanku.
"Jason pergilah...terima kasih sudah menghiburku.. Tapi sekarang aku butuh sendiri oke???!"
Jason mengusap sudut bibirnya yg pecah. Dia menatapku sambil mengatur nafasnya yg memburu. Akhirnya dia mengalah. Jason merapikan bajunya yg kusut kemudian berlalu dari hadapanku dan Nick. Aku hendak berbalik ke arah pintu rumahku saat kurasakan tubuhku melayang. Aku menjerit  merasakan kepalaku berputar menatap tanah. Nick memanggul tubuhku spt karung beras di pundaknya. Aku terlalu kaget untuk berontak. Tahu tahu aku sudah duduk di jok mobilnya dan Nick melajukan mobilnya spt dikejar setan. Kami sama sama sama emosi. Suasana mobil hanya di isi umpatan Nick yg menyalip beberapa mobil. Dengan kasar Nick memarkir mobilnya di garasi bengkelnya. Begitu nick keluar mobil aku ikut keluar dan mencoba peruntunganku utk kabur. Tapi... Lagi lagi dia memanggulku spt sebelumnya. Aku menjerit dan terus meronta sambil memukuli punggungnya tapi tak berefek apapun padanya. Yah memang kuakui postur tubuhku yg mungil bila dibandingkan dengan postur tubuhnya. Tinggiku hanya sebatas dagunya jadi mau berontak seperti apapun tak akan membuat dia kesulitan.
Aku merasakan tubuhku terhempas di ranjangnya. Aku mencoba bangkit tapi selalu kalah cepat. Dia meraih sehelai dasi di ujung ranjang dan dengan sigap mengikat kedua tanganku dan mengaitkan ke kepala ranjang. Saat aku ingin menendang perutnya dia menghindar dengan cepat dan menduduki perutku dgn bertumpu pd kedua lututnya.
"Brengsek!!! Lepaskan mmmphh..."
Nick membungkam umpatanku dengan bibirnya. Dia melumat bibirku dgn beringas dan menahan kepalaku yg berusaha menolak. Saat aku nyaris kehabisan nafas dia melepas lumatannya. Aku terengah dan mencoba melepaskan ikatan tanganku tapi tak bisa.
"Lepas mmmph"
Dia kembali melumat habis bibirku membuat aku kehabisan stok oksigen. Dia kembali melepas lumatannya membiarkanku terengah dan berusaha melepaskan diri.
"Aku akan terus membungkam bibirmu jika kau bicara lagi...!"
Aku kesal karena Nick membuatku tak berdaya.
"Lepas mmmph"
Dia membuktikan kata katanya. Setiap kali aku mencoba bicara dia akan menyumpal mulutku dg ciuman ganasnya. Akhirnya aku hanya menangis histeris sambil terus meronta. Nick melukku dan menciumi air mataku saat aku mulai lelah menangis dan menjerit. Dia merapikan rambutku yg kusut sambil menatapku.
"Sekarang dengarkan aku..."
Aku memalingkan wajahku tapi dia menahannya dan menatapku tajam. Lagi lagi aku kalah. Merasa aku sudah tenang dan mau mendengarkan dia pindah kesampingku ikut berbaring menyamping sambil memainkan rambutku.
" monica datang minta maaf... Dia bilang akan menyerah mengejarku... aku senang akhirnya dia akan berhenti mengejarku atau menyakitimu... Ku kira dia tulus minta maaf... Tapi saat aku lengah dia memasukkan obat perangsang ke minumanku"
Air mataku kembali menetes dan dgn lembut Nick menghapusnya.
" aku bersyukur kau datang dan menghentikan aksi monica... Yah walaupun aku harus bersolo ria di kamar mandi"
Aku merasakan pipiku memanas mendengar penjelasannya yg diakhiri dg kalimat 'bersolo ria' itu. Dia kembali mengangkangi perutku dan menatapku intens membuat aku kembali berdebar.
"Aku mencintaimu sayang... Percayalah padaku..."
Aku mencoba mencari kebohongan di matanya tapi yg kulihat hanya ketulusan. Aku memejamkan mata dan mengangguk. Nick mendesah lega melihatku akhirnya percaya penjelasannya. Dia menciumi seluruh wajahku dgn gemas sambil sesekali menggigit pipi atau hidungku membuatku tertawa. Aku ingin memeluknya tp kondisi tanganku yg masih terikat menyulitkanku.
"Nick tanganku rasanya kebas... Lepaskan aku"
" not yet sayang..."
" ayolah nick...aku percaya padamu"
" kau masih belum dihukum krn membiarkan si brengsek jason menciummu"

Tadinya mau kubikin one shoot tapi sepertinya kepanjangan ya... Kalau beneran ada yg suka sama storyku... Bakal aku lanjut dah...

Short Stories ++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang