tergoda

189K 2.9K 16
                                    

Merasa happy buanget aku...
Terima kasih buat readers yang udah ngeluangin waktunya untuk baca story aku yang masih belum sempurna...
Terima kasih buat yang udah vote n coment...
Itu berarti banget sebagai mood boosterku

Selamat membaca.....

Namaku Monica dan aku baru saja lulus dari Senior High School. Aku adalah anak tunggal pasangan petani miskin di desaku. Orang tuaku bekerja sebagai buruh kasar di peternakan milik juragan terkaya di desaku. Setahun sebelum kelulusanku, aku ditunangkan dengan mandor peternakan Tuan Anderson sebagai pelunas hutang orang tuaku. Steve tunanganku adalah pemuda tampan yang terpesona dengan kecantikan dan kemolekan tubuhku. Aku akui aku memiliki wajah cantik dan tubuh seksi. Dia memanfaatkan hutang keluargaku untuk mendapatkanku. Aku menerima nasibku demi membalas semua jasa orang tuaku yang begitu menyayangiku. Aku tahu Steve seorang play boy tapi aku menerima semua itu asalkan hanya aku yang kelak akan menjadi istrinya. Aku tak perduli bila ada yang mengatakan aku perempuan matrealistik. Yang aku pikirkan hanya bagaimana agar aku bisa membantu perekonomian orang tuaku di masa tuanya. Steve berjanji akan menjamin hidup kami asal aku mau menjadi miliknya dan aku menyanggupi itu.

Siang itu Steve memintaku mengantar makan siang ke Istal milik Tuan Anderson. Aku tahu apa maksud permintaannya. Dia pasti menginginkan tubuhku sebelum berangkat ke menemani Tuan Anderson menjual kuda kuda unggulan peternakan di acara lelang hewan rutin di kota. Yah... Aku dan Steve memang sudah sering melakukan seks karena nafsu binatang Steve begitu liar sampai tak bisa bersabar menunggu malam pertama pernikahan kami. Dia mengambil keperawananku di malam pertunangan kami dan hal itu berlanjut lagi dan lagi. Aku tak menolak semua itu karena akupun menikmati seks yang dia berikan. Dia tampan dengan tubuh atletis yang terbentuk dari pekerjaannya sebagai mandor peternakan yang harus sigap bila sesekali kuda kuda perlu dijinakkan.

Aku sengaja datang lebih awal sebelum jam makan siang karena ingin menemaninya lebih lama. Aku memang tidak mencintainya tapi aku terbiasa dengan kehadirannya. Perjalanan ke kota biasanya memakan waktu seminggu dan aku tak ingin menyia nyiakan waktu yang tersisa untuk bersamanya. Dia tak akan kesepian di kota karena aku tahu dia punya wanita simpanan di sana. Sedangkan aku? Selama seminggu harus menahan gairahku.
Aku mencarinya langsung ke ruang kerjanya dengan langkah ringan. Tapi saat aku tiba ruangannya kosong. Aku celingukan mencarinya dan memutuskan mencari ke istal. Dia pasti tengah menyiapkan kuda kuda yang akan dibawa ke kota. Dan benar saja, dia ada di sana tapi sedang berbicara dengan sesorang yang membelakangiku. Steve melihatku datang dan orang yang tengah berbicara dengannya juga menoleh melihat perhatian Steve beralih kepadaku. Steve mengangguk sebentar pada orang itu dan menghampiriku.

"Kau sudah datang sayang"
"Aku ke ruanganmu tapi kau tak ada jadi aku kesini saja..."

Aku membiarkan Steve mencium bibirku singkat karena aku menyadari ada orang lain di istal. Steve menyadari kesalahannya dan berdehem sebentar. Dia membawaku ke hadapan orang yang dia ajak bicara. Aku hanya menunduk malu.

"Tuan... Perkenalkan dia Monica tunangan saya, dan sayang.. Dia tuan muda Nicholas Anderson"

Mendengar nama itu aku memberanikan diri melihat ke arah orang itu. Aku terpesona sejenak melihat betapa sempurnanya Tuan Nicholas Anderson. Tapi dengan cepat aku mampu menguasai diri dan dengan malu malu aku menunduk hormat. Ada debaran aneh di dadaku dan aku takut dengan sensasi yang dia timbulkan.

"Selamat datang Tuan muda..."
"Hmmm"

Sikapnya begitu dingin membuat aku kikuk. Steve mengerti kecanggunganku dan memintaku untuk menunggu di ruangannya. Setelah menunduk hormat akupun berlalu menuju ruangan Steve dan memilih menyiapkan makan siangnya. Aku baru selesai menata piring di meja kerjanya saat kurasakan lengan kekar Steve memelukku dari belakang. Dia mengecup tengkukku yang terbuka sementara tangannya meremas payudaraku dengan gemas. Aku melenguh saat remasannya berpindah ke pantatku.

Short Stories ++Where stories live. Discover now