always

120K 3.2K 67
                                    

Hai hai hai....
He he he... Aku bawa story baru nih biar pada move on dari story sebelumnya yang udah TAMAT alias END...
So happy aku lho liat respon dari readers tersayangku...
Terima kasih buanyak ya sayangkuuuuu love u pull dah...
So...selamat membaca dan jangan lupa vote dan comentnya yak....

Aku dan Sean tumbuh dan bermain bersama sejak kecil. Sean adalah putra tunggal dari majikan ayahku. Ayahku bekerja sebagai kepala keamanan untuk keluarga Paman Mikael Duncan. Kata ayah Paman Mikael adalah sahabat ayah dan Paman Mikael mempercayakan keselamatan anggota keluarganya pada ayah. Hubungan yang terjalin antara ayah dan Paman Mikael sangat erat sampai melebihi saudara. Paman Mikael adalah seorang milyuner yang memiliki banyak perusahaan dari berbagai bidang. Aku dan ayah tinggal di mansionnya sejak ibuku meninggal karena insiden penembakan yang menyebabkan ibuku dan ibu Sean meninggal. Perasaan sama sama kehilangan membuatku dan Sean menjadi akrab. Walau umur Sean lebih tua 5 tahun tapi kami tetap bisa bermain dengan dunia kami. Sean selalu menjadi pelindungku bila aku diganggu oleh teman teman di sekolah. Dan kebiasaan itu terus berlanjut sampai aku memasuki tahun ke 3 di sekolah menengah pertama. Semua mulai berubah saat Paman Mikael mengalami serangkaian penyerangan sampai mengakibatkan kelumpuhan. Secara paksa Sean yang saat itu masih kuliah di tahun kedua harus menggantikan Paman Mikael mengurus perusahaannya. Hubungan kami menjadi renggang karena kesibukannya dan saat itulah aku mulai menyadari kalau aku memiliki perasaan lebih padanya. Hal itu baru kusadari saat tanpa sengaja aku melihat Sean bercumbu dengan seorang wanita di mobilnya. Patah hati? Jangan ditanya. Hatiku terasa sakit tapi dengan lihai aku bisa menyembunyikan perasaanku. Hatiku makin terluka saat kemudian dia berubah menjadi seorang player. Aku sering melihatnya pergi menghabiskan malam dengan perempuan berbeda. Kami pun jadi jarang menghabiskan waktu berdua seperti sebelum Paman Mikael terluka. Kehilangan sosok yang selalu menemaniku membuatku kesepian. Dia jarang pulang ke mansion dan lebih memilih tinggal di apartemen bersama pacar pacarnya. Meskipun aku tahu dia memerintahkan seorang pengawal pribadi untuk menjagaku dari jauh tapi aku tak bisa menghalau rasa kecewa karena perubahan Sean. Hal itulah yang akhirnya membuatku berusaha move on dari perasaan sepihakku. Saat memasuki tahun pertama di senior high school aku mulai membuka diri pada pergaulan bersama lawan jenis. Dari situ aku mencoba menjalin hubungan dengan Peter, seorang kapten basket yang merupakan most wanted di sekolahku. Dia tampan meskipun masih kalah tampan dibandingkan dengan Sean. Tapi rupanya aku salah menilai kepribadiannya. Dia ternyata sama saja dengan Sean. Dia player sejati dan aku memergokinya tengah berciuman di ruang basket dengan salah satu anggota Cheers saat malam ulang tahun klub basket sekolahku. Aku menangis dan berlari dari tempat itu. Peter berhasil mengejarku dan menahan langkahku di taman sekolah.

"Baby... Dengarkan penjelasanku dulu..."
"Lepas!!"
"Dia merayuku... Aku berusaha menolaknya saat kau datang"
"Aku tidak buta Pet... Aku melihat kau membalas ciumannya..."
"Baby..."
"Kita putus saja Pet... Aku paling benci kebohongan"

Peter tertegun mendengar permintaan putusku. Tiba tiba dia tersenyum miring membuatku mengerutkan dahiku.

"Putus eh? Okey... Kau yang minta"
"Baik..."
"Kau pikir aku berbohong karena siapa? Kau yang memaksaku Nona Angelina yang terhormat"
"Kenapa harus aku? Kau yang bermain dibelakang..."
"Karena kau sok suci... Aku pria normal nona... dan kau dengan harga diri selangitmu tak pernah mau menuruti kemauanku"

Aku menutup mulutku dengan tangan. Tak kusangka dia akan menjadikan penolakanku akan seks sebagai pembenaran akan perselingkuhannya.

"Kenapa? Kaget?! Ck... Kau pacarku tapi kau tak mau tidur denganku... Jadi jangan salahkan aku kalau aku mencari di tempat lain"

Plak!!! Aku menamparnya dengan kuat. Dia terkejut dan terlihat marah. Dengan kasar dia mendorong tubuhku sambil memakiku. Posisi tubuhku yang tidak siap membuatku terjengkang dan aku memejamkan mata saat kurasakan tubuhku terhempas. Tapi seseorang dengan wangi tubuh familiar di penciumanku menahan laju tubuhku dan mendekapku.

Short Stories ++Where stories live. Discover now