always

73.6K 2.9K 94
                                    

Gak pake basa basi ...ini lanjutan story yang udah readers tersayangku minta dan sebagai ungkapan terimakasih yang tak terhingga karena udah sudi ngevote and ninggalin commentnya buat aku
Jangan lupa vote n comentnya yak...
Kalo ada typo, dimaklumi dan dimengerti ajjahhhh ha ha ha ahhhhh
Selamat membaca...

Setelah luapan perasaan kami reda, Sean membawaku berbaring di ranjang. Kami saling berhadapan dengan kepala yang hanya berjarak kira kira sejengkal. Sean menatapku dengan lembut dan tersenyum sayang. Kuberanikan diriku membelai pahatan wajahnya yang selama ini aku kagumi. Keningnya yang kadang berkerut tajam bila sedang berpikir, alisnya tebalnya, kelopak mata yang dihiasi bulu mata tebal, rahang kokoh yang terasa kasar karena belum dia cukur , hidungnya yang mancung dan terakhir bibirnya yang tebal. Dia memejamkan matanya menikmati sentuhanku membuatku gemas dan mencium bibirnya sekilas. Dia membuka mata dan kami sama sama terdiam. Tangannya terulur mengelus pipiku dan aku memekik kaget saat tau tau dia mencubitnya dengan gemas.

"Aw!!! Sakit Sean!"

Dia tertawa dan menarikku masuk kedalam dekapannya. Dia menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk kepalaku dan aku merasakan perasaan aman saat dia merengkuhku makin merapat padanya.

"Akan kupaksa ayah memajukan pertunangan kita... Kalau perlu kita menikah saja langsung"
"Ish! Kau lupa aku masih di tahun pertamaku... Umurku saja belum 17 tahun"
"Kita menikah diam diam saja..."
"Aku tidak mau... Aku mau menikah nanti setelah lulus saja"
"Tapi kau mau kan bertunangan dulu?"
"Hm"

Sean senang mendengar kesanggupanku. Dia pasti bisa membujuk ayah dan Paman Mikael untuk meresmikan hubungan kami. Kami kembali terdiam menikmati kedekatan dan keintiman yang ternyata sama sama kami impikan dan sama sama kami pendam. Aku sepertinya harus berterima kasih pada Andres, karena berkat dia aku dan Sean jadi menyadari perasaan kami satu sama lain.

Dua hari kemudian Sean membawaku pulang setelah urusan surat surat kepindahan sekolahku selesai. Soal Andres, kudengar dari pengacara Sean kalau keluarganya menempatkan dia di panti rehabilitasi. Ternyata dia seorang pemakai. Sean mencabut tuntutannya dengan bujukanku dan sedikit menyetujui kalau secara tidak langsung Andres lah yang mempersatukan kami. Setibanya di mansion Sean mengerang frustasi karena baik ayah maupun Paman Mikael tak memberikan kesempatan padanya untuk berduaan denganku. Aku hanya tertawa saat dia mencuri ciuman di pipiku dan mendapat tatapan tajam dari ayah. Tapi dari semua itu..aku bahagia sekali karena ayah menyetujui permintaan Sean untuk memajukan pertunangan kami. Ayah juga menyarankan aku untuk home schooling saja mengingat hubungan kami yang pasti akan terekspose ke media dan bisa memancing musuh musuh keluarga Sean mengincarku. Acara pertunangan kami diadakan sederhana sesuai keinginanku tapi tak ayal bisa diendus oleh pihak media. Berbagai berita miring mulai beredar...mulai dari aku yang katanya memanfaatkan kekayaan keluarga Sean sampai tuduhan bahwa Sean seorang pedofil. Aku dan Sean hanya tertawa menaggapi semua berita itu dan tak memperdulikan anggapan miring tentang kami. Sesuai prediksi berita berita itupun mulai menghilang setelah pertunangan kami berjalan selama 8 bulan. Kami sesekali tampil berdua seperti saat itu. Sean mengajakku ke acara peresmian hotel milik temannya di sebuah ballroom mewah dengan tingkat pengamanan ketat.
Aku tengah memilih menu makanan saat kudengar suara merdu menyapa Sean.

"Sean?? Oh dear... Aku sangat merindukanmu... Kenapa kau tak pernah datang lagi ke apartemenku?"
"Oh...hai Mady.."

Aku kesal saat Sean membiarkan si Mady Mady ini bergelayut manja. Ku tusuk bola bola daging kecil di piringku dengan kasar membuat perhatian perempuan bernama Mady itu teralih padaku.

"Kau datang dengan adikmu dear?"

Aku mendelikkan mataku pada Sean membuat dia meringis melihat kemarahanku. Dengan cepat dia melepas gelayutan tangan Mady dan kembali merangkul pinggangku dan mengecup pipiku. Kuangkat daguku dan kutatap si Mady dengan sinis.

Short Stories ++Kde žijí příběhy. Začni objevovat