Mencintaimu 4

67.5K 3.3K 211
                                    

Tak pernah bosan buat ngucapin terima kasih atas semua dukungan readers tersayangku...
Kalo urusan baper jangan ditanya lagi...
Kalian the best dah...
Selamat membaca....

Selama Dion dirawat di rumah sakit Kevin dengan setia menungguinya. Aku mengabaikan semua usahanya untuk mendekatiku dan menjaga jarak sejauh mungkin darinya. Meskipun terkadang aku tak bisa menghindarinya dihadapan Dion dan Bu Fatma. Sehari setelah kejadian itu, rekan rekan sekerjaku menjenguk Dion dan terkejut melihat keberadaan Kevin yang dipanggil papa oleh Dion.

Kevin memperkenalkan diri sebagai papa Dion membuat mereka menatapku tak percaya.

"Beneran Mila?"

Aku mengangguk canggung membuat Mbak Mery terkesiap.

"Jadi mantan suamimu yang tukang selingkuh itu Pak Kevin?"

Mbak Mery cepat cepat menutup mulutnya karena kebiasaannya bicara ceplas ceplos membuat suasana tiba tiba hening. Kevin menatapku tajam menuntut penjelasan dari tatapannya tapi aku memilih mengalihkan pandanganku darinya.

"He he...maafkan saya Pak...saya keceplosan barusan"
"Tidak apa apa... Saya sudah menyadari kesalahan saya dan berniat memperbaiki kembali hubungan saya dengan mantan istri saya ini...doakan saja semoga mantan istri saya ini mau menerima permintaan rujuk saya"

Aku menundukkan kepala makin dalam mendengar menekanan nada mantan istri yang dia ucapkan.

"Asal Bapak berhenti selingkuh...pasti Mila mau"

Lagi lagi celetukan Mbak Mery membuat suasana makin kaku. Aku memelototi Mbak Mery dan bersyukur dia langsung mengerti dan mengalihkan pembicaraan melihat Dion kebingungan mendengar pembicaraan kami. Suasana kembali normal karena tingkah Dion yang begitu menggemaskan. Suasana kembali mencekam saat mereka pulang dan Dion tertidur. Kurasakan tatapan Kevin menusuk ke arahku.

"Jadi...mantan suami?"

Lidahku kelu dan tak sanggup menatapnya. Dia menarik kursi tunggal di dekat ranjang Dion dan meletakkannya di hadapanku. Kami duduk berhadapan dan Kevin mengangkat wajahku dengan lembut.

"Jawab aku sayang"
"Saya.."
"Hentikan sikap formalmu Mila!"
"Unm.. Aku terpaksa melakukan itu Mas, aku takut putraku memgalami penghinaan yang sama seperti yang kurasakan"

Kevin menatapku intens. Dia terluka dan terlihat jelas di matanya.

"Maafkan aku Mila...maaf..."
"Tidak apa Mas..."
"Tapi..."

Aku melepas tangannya yang menangkup wajahku dan berdiri untuk menjauhinya. Aku tersentak saat tiba tiba dia memelukku dari belakang dan menenggelamkan kepalanya di helaian rambutku. Aku mencoba melepaskan belitan tangannya di perutku.

"Please...ijinkan aku memelukmu sebentar Mila...aku begitu merindukanmu...biarkan sejenak seperti ini..."

Air mataku menetes dengan sendirinya mendengar keputusasaan dalam nada bicaranya. Kubiarkan dia mendekapku sampai dia melepakan pelukannya. Aku langsung melangkah menjauh dan mengabaikan ekspresi wajahnya. Aku memang masih mencintainya tapi aku juga masih belum bisa melupakan semua penghinaan yang keluarganya lakukan padaku. Aku tak ingin menjalin hubungan dengannya lagi karena trauma yang kurasakan.

#######

Kesehatan Dion semakin membaik dan pada hari ke 3 dia sudah diperbolehkan pulang. Aku tak menolak segala bentuk perhatian Kevin yang dia berikan pada Dion tapi dengan tegas aku menjaga jarak darinya. Hari itu Dion pulang dan Kevin mengantar kami kembali ke rumah. Ada sedikit rasa iba pada Kevin saat beberapa tetangga di sekitar kontrakanku menyambut sinis keberadaannya. Kevin tersenyum, mengabaikan semua itu dan memilih menemani Dion di kamarnya sampai dia tertidur. Setelahnya dia mendekatiku yang tengah mencuci gelas gelas kosong bekas minum para tetangga yang menyambut kepulangan kami.

Short Stories ++Where stories live. Discover now