PART 28 | WARMTH AND LOVE

56 1 0
                                    

Kau akan mengetahui dirimu mencintainya ketika kamu merasakan sebuah perasaan sesak yang tidak pernah terkira.

_________________________________

Rewrite Our Memoriesー

우리의 추억을 다시 쓰다

_________________________________

Tidak pernah terlintas di pikiran Hyeong Jin untuk merasakan hal seperti ini sesak, seperti sulit bernapas dan tubuhnya seolah mendingin seketika. Menyebalkan, kenapa cemburu hadir bersamaan dengan rasa cinta? Bukankah itu menyebalkan?

Tapi benar juga, bukankah cinta itu mampu bertahan di dalam kesesiham bukan? Bukan hanya mampu bertahan di dalam rasa senang sesaat.

"Kau sudah memyelesaikan naskah filmmu Hyeong Jin?"

Hyeong Jin mengangguk, cowok berjaket hitam itu bangkit dari sofa seraya menyodorkan lembaran naskah yang baru saja tadi pagi dicetaknya.

Dirinya sedang di rumah? Tidak, ruangan dengan penuh orang, kamera, mic dengan tiang penggantung yang sangat tinggi, lalu seperti papan tulis yang cukup untuk memberikan efek cahaya sedang berada di sekelilingnya sekarang. Ya, apalagi kalau bukan tempat shooting.

"Editor Kim," panggil Hyeong Jin setelah menyerahkan naskah kepada pria berkacamata yang beperan sebagai bagian pengurus film. Editor Kim yang duduk di sofa kini mengangkat kepala, Hyeong Jin mendaratkan tubuh duduk di samping pria paruh baya itu. "Kalau boleh jujur sebenarnya aku tidak begitu antusias dengan hal seperti ini."

"Lakukan saja Henji," ucap Editor Kim.masih sibuk dengan koran di tangannya. "Ini bagus untuk perkembangan duniamu. Kau ingin membuktikan kepada eomma-mu bukan?"

"Ya," Hyeong Jin mengangguk pelan, tak lama saja pandangan itu mengerling tajam bgitu memerhatikan seseorang dengan usia yang terpaut dua tahun lebih muda dibandingkannya. Kim Seung Dae, artis bergigi kuda itu memerankan dirinya ketika SMP, dan setengah malas Hyeong Jin mengakuinya bahwa wajah itu memang cocok apabila dimasukan ke dalam deretan anak sekolah.

Cowok itu tersentak, setengah tersenyum lebar begitu juga dengan mata bulatnya yang tampak berbinar, menunjuk ke arah sofa. "Kakak tingkat, ternyata disini juga kau rupanya!"

Hyeong Jin mengernyit, dirinya tidak pernah mengenal artis bergigi kuda ini dan satu-satunya kemungkinan yang dipanggil kakak tingkat oleh makhluk ini ialah...

Hyeong Jin mencondongkan tubuh, mendadak saja gigi itu menggertak geram begitu memerhatikan Bitna yang duduk di bagian kiri editor Kim. Perempuan yang sedari kemarin tidak berani berbicara panjang kepadanya kini tampak semangat, senyuman terukir di bibirnya masih saja memerhatikan artis bergigi kuda itu dengan kagum.

Hyeong Jin mengernyit. Memerhatikan Kim Seung Dae dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rambut licin dengan polesan minyak, gigi yang kini tampak kering karena terlalu sering menyengir, dan kaos oblong serta celana selutut yang tampak rapi. sebenarnya apa yang dikagumi Bitna dari laki-laki ini?

"Seung Dae!"

Belum sempat Bitna bangkit, suara gerakan sofa terlebih dahulu berbunyi. Hyeong Jin berdiri, tanpa memerhatikan siapa-siapa laki-laki itu kini berbicara, sebelum keluar dari lokasi syuting.

"Aku ingin menenangkan diri dulu."

___ 

Sungguh, Hyeong Jin seperti gadis yang tengah PMS sekarang.

Rewrite Our Memories [K-Lit] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang