PART 18 | SARANGHAE

70 3 0
                                    

Tidak pernah terpikirkan olehku bahwa ternyata diam-diam aku selalu menunggunya datang, aku selalu menunggu ketika dirinya memanggil namaku dengan kuat, dan menepuk bahuku sesuka hati dengan kencang.

_________________________________

Rewrite Our Memoriesー

우리의 추억을 다시 쓰다

_______________________________

Jangan datang jika hadirmu untuk pergi

Jangan pergi jika kau lupa bagaimana cara tuk kembali

Karena sungguh bodoh.

Ya, aku sungguh bodoh.

Aku terus-terusan menunggu kehadiranmu disini.

"Bitna!"

Panggilan meleking dari luar ruang tengah terdengar melengking kuat. Bitna, gadis yang tengah mengenakan kaos kuning bersamaan dengan celana putih selututnya itu tersentak.

Masih dengan memegang sumpit di tangannya, gadis itu menjepit bulir nasinya satu per satu, memasukan buliran putih itu ke dalam mulutnya dengan lesu.

Lagu bernada lembut dan mellow dari penyanyi Lee Dae Suk berhasil memasukannya di dalam suasana hati seperti ini. Ah, bukan hanya lagu, mungkin itu hanyalah faktor pendukung dari rasa sesak yang dialaminya sekarang tapi yang menjadi pemicu utamanya adalah...

Young Bi. Cinta pertamanya.

"Editor Kim..." panggil Bitna, seraya meraih kotak jus jambu di meja ruang tengah lalu meminumnya. Hyeong Jin masih saja tertidur di sofa, sesekali masih menggumamkan beberapa hal yang terjadi di alam mimpinya.

Editor Kim yang duduk di lantai ruang tengah kini menoleh, televisi dihidupkan berhasil memutar siaran berita yang tiada pernah habisnya. "Aku tidak yakin, tapi sepertinya aku mengenal hyung-nya Hyeong Jin."

Tanp bicara, pria tua itu mengernyit. Seperti sedang menahan napas dan menyembunyikan rahasia terbesar milik anak laki-lakinya tersebut.

"Bukankah namanya Young Bi?" Tak ada jawaban dari editor Kim. Pria tua itu seakan menutup kebenaran dengan erat, membiarkan Bitna berbicara sendiri dengan dugaannya.

"Ketika bertemu Hyeong Jin sebenarnya aku sudah merasakan perasaan semacam ini, janggal," tekan Bitna, menunduk. Tidak tertarik kepada pemberitaan yang tengah ditayangkan di televisi.

"Aku seperti melihat Hyeong Jin tapi tidak tahu dimana dan pada akhirnya aku tahu, aku memang tidaklah pernah melihat Hyeong Jin sebagai Hyeong Jin tapi sebagai Young Bi."

Bitna tersenyum samar, menoleh belakang, memerhatokan Hyeong Jin yang tengah tertidur pulas, bibir bawah laki-laki itu terangkat ke atas, sungguh tampak imut. "Maaf, aku memang lancang."

Bitna tertawa datar, tanpa suara. Sesekali menekan kompresan di dahi Hyeong Jin seraya memgelus rambut hitam laki-laki itu untuk memberikan rasa nyaman dan memang benar, tubuh tegap laki-laki itu perlahan tampak rileks.

"Ketika mengambil selimut Hyeong Jin, aku terlihat fotonya bersama Young Bi. Bukan hanya itu, aku juga tadi diam-diam mengintip naskah editan Hyeong Jin, dan di atas meja kerjanya ada buku diary Young Bi."

Editor Kim yang tadinya tengah seru mengunyah cemilan keripik kentang dari kulkas Hyeong Jin kini terhenti, mata bundarnya yang tadi hanya focus pada layer televisi kini menoleh ke arah Bitna. "T-tunggu, kau kenal Young Bi."

Rewrite Our Memories [K-Lit] ✔Where stories live. Discover now