TELL THE TRUTH

144 33 6
                                    

Vancouver Canada, Hallowen Day Ten Years Ago

Seorang anak kecil berambut gelap berlari memasuki rumah nya sambil membawa keranjang berisi penuh permen. Anak itu baru saja selesai berkeliling kompleks perumahan untuk mengumpulkan permen. Ya seperti kebiasaan anak-anak di dataran Amerika, Anak itu juga melakukan hal yang sama. Mengumpulkan banyak permen. Dan ia sangat senang karena bisa mengumpulkan banyak sekali permen.

"Halo, Kakak, Ayah, Ibu..."

Anak itu berjalan perlahan karena saat memasuki rumah, keadaan rumah dua lantai itu gelap. Pencahayaan hanya ada dari lampu di dapur.

"Im Home..."

Hening.

Tidak ada sahutan apapun. Anak itu kemudian dengan berani berjalan ke dapur. Melewati lorong gelap yang memisahkan ruang tengah dengan dapur. Ia membuka pelan pintu dapur hingga menimbulkan suara berderit. Dan ia sangat terkejut ketika pintu dapur telah terbuka.

"AAAAAA!!!"

Anak itu kaget karena menemukan ayah, ibu dan juga sang kakak yang telah berdiri dihadapan nya dengan mengenakan topeng serigala.

"Ayah ibu, aku kaget!! Kakak juga kenapa ikut-ikutan!"

Ketiga orang dewasa itu kemudian tertawa keras melihat ekpresi dari sang anak. Mengerjai saat hallowen bukan sesuatu yang salah bukan?

"Are u mad, Daniel?"

"Im not!!"

Sang kakak malah cekikikan karena melihat wajah cemberut dari sang adik, ia jadi semakin ingin menggoda nya, "Oh really? I dont believe it. Look at your face fluffy dumpling"

Anak itu, Daniel, langsung menyentuh wajah nya sendiri. Meraba nya karena takut ada sesuatu tapi kemudian ia berteriak karena nyatanya tidak ada apa-apa disana. Anak itu semakin memasang wajah merajuk nya.

"Jangan ganggu adikmu Aron. Kalau dia semakin merajuk, kita akan sulit untuk membujuk nya"

"Maafkan aku ayah, wajah Daniel sangat bulat, aku jadi gemas"

"Ibu!!"

Sang ibu tertawa kemudian menghampiri sang anak dan mengusak lembut rambut halusnya, "Jangan cemberut seperti itu, sekarang kan Hallowen, berbahagialah Daniel"

"Bagaimana aku tidak cemberut, kalian semua mengagetkan aku"

"Hei, ini kan Hallowen, jangan merajuk. Bagaimana, apa kamu mendapatkan banyak permen?"

Wajah merajuk Daniel langsung berubah menjadi ceria lagi setelah sang ayah membahas soal permen. Dengan semangat, anak laki-laki berambut gelap itu menunjukkan keranjang yang penuh dengan banyak permen. "Aku dapat banyak permen, paman Brown bilang karena aku anak baik, jadi aku mendapat banyak permen"

"Daniel memang sangat dekat ya dengan paman Brown"

"Tentu saja, tidak seperti kakak. Aku ingat kakak permen mencuri buah jeruk di...hmphh" Aron langsung membekap mulut daniel seraya menunjukkan cengiran lebar. Adik gembul nya itu ternyata tidak pandai menyimpan rahasia.

"Aron.."

"Aku hanya mengambil satu saja ayah, lagipula Daniel juga ikut memakan nya" Bela Aron.

"Aku hanya memakan satu potong! Kakak yang mengambil nya"

"Tetap saja itu namanya kamu ikut memakan nya gembul"

Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now