UNDER THE MOONLIGHT

192 36 38
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Suara jangkrik bersahut-sahutan memecah keheningan malam. Seluruh orang di perkemahan telah tidur, kecuali satu orang, Kim Jaehwan. Gadis itu masih terdiam di atas tempat tidurnya. Berguling ke kanan kiri. Ia tidak bisa tidur.

Jaehwan melirik ke kasur seberang. Seluruh teman nya telah terlelap. Namun entah mengapa ia sama sekali tidak mengantuk. Jaehwan mengubah posisi nya menjadi duduk diatas kasur. Gadis itu mengeluarkan bulu orange dari dalam kantung jacket yang tergantung di dekat bantal nya. Karena keadaan yang remang, gadis kim itu menghidupkan lampu ponsel nya untuk meneliti lebih lanjut mengenai bulu orange tersebut.

Ada bercak darah kering disana, bau nya tentu saja amis. Darah hewan memang bukan merupakan suatu yang baik. Jaehwan terdiam.

Memikirkan apa saja kemungkinan mengenai keberadaan bulu orange tersebut di pondok seni.

Kemungkinan pertama, bulu itu sengaja diletakkan oleh sang pelaku. Hipotesis nya adalah sang pelaku ingin menunjukkan identitasnya. Meskipun tidak secara gamblang, tapi tampak nya si pelaku yakin bahwa siapapun yang menemukan bulu itu akan meneliti lebihlanjut mengenai siapa identitas nya sebenarnya. Ya seperti yang dilakukan Jaehwan saat ini. Menurut Jaehwan masuk akal jika sangpelaku ingin menunjukkan identitas atau ciri khas nya. Bukan kah banyak penjahat yang melakukan hal itu? Memberikan petunjuk kecil ,kemudian ada seseorang yang menyelidiki, lalu orang itu adalah korban selanjutnya. Tidak! Seorang Jaehwan tidak boleh menjadi korban selanjutnya. Kalau bisa, ialah yang menangkap si pelaku.

Kemungkinan kedua, bulu itu hanya pengecoh. Bukan merupakan petunjuk apapun mengenai siapa sebenarnya pelaku. Bulu itu diletakkan hanya sebagai jebakan. Bisa jadi juga untuk membuat seseorang menjadi kambing hitam. Membuat seseorang merasa dicurigai. Ya, sama seperti Jaehwan yang saat ini mencurigai Minhyun. Dan jika itu benar, si pelaku pasti sudah bahagia karena orang lain lah yang dicurigai.

Jaehwan menghela nafas berat. Hal itu membuat nya pusing. Bagaimana bisa liburan musim panas nya berubah menjadi seperti ini. Ia bukan detektif, tidak memiliki kemampuan apapun. Tapi Jaehwan merasa ia harus mengungkap ini. Mungkin ia akan meminta bantuanorang lain yang bisa ia percaya nanti. Setelah waktu nya dirasa tepat.

Merasa fikiran nya semakin buntu, Jaehwan memasukkan kembali bulu orange itu dan berjalan perlahan menuruni ranjang. Ia tidak ingin membangunkan yang lain nya. Setelah mengenakan Cardigan rajut nya, gadis kim itu berjalan keluar pondok.

Gelap, itulah yang di lihat Jaehwan. Keadaan gelap diluar. Hanya ada cahaya temaram yang berasal dari lampu kecil di jalan setapak yang menerangi. Jaehwan menutup kembali pintu pondok kemudian berjalan perlahan menyusuri jalan setapak. Suara jangkrik menemani langkah nya. Angin dingin berhembus. Dilangit bulan purnama bersinar terang. Meskipun tertutup bayangan pohon, namun tidak mengurangi keindahan nya.

SRAK

Ada suara langkah kaki dibelakang Jaehwan. Gadis itu berhenti. Tidak berani untuk berbalik badan. Baru saja ia ingin melangkah, sebuah tangan menyentuh pundak nya.

Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang