HE IS

154 35 32
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Seongwoo membuka matanya perlahan. Ia merasa tubuh nya remuk. Tulang nya terasa patah. Dengan sisa kekuatan nya Seongwoo mencoba berdiri. Walau selalu saja gagal. Seongwoo mengumpat kemudian kembali memuntahkan darah. Ia memegang perut nya yang terasa sangat sakit.

"J..Jaehwan..."

Seongwoo berusaha berdiri kemudian berjalan dengan terseok-seok meninggalkan pinggiran hutan. Ia sudah tidak peduli dengan darah nya yang sudah mengalir ke leher. Kepala nya sobek tapi itu tidak melunturkan niat Seongwoo untuk menyelamatkan Jaehwan. Gadis itu terlalu polos dan berharga untuk diculik oleh si keparat itu.

Sudah sekitar lima menit Seongwoo berjalan. Langkah nya sangat lamban. Melangkah sedikit saja membuat perut nya terasa sakit. Belum lagi luka di kepala dan juga lengan nya. Seongwoo merasa jika hidup nya akan berakhir sebentar lagi. Ditengah keputusasaan nya, Seongwoo melihat seseorang mendekat.

"T..tolong..."

"Astaga Seongwoo!!"

Orang itu kemudian mendekat dan menjatuhkan barang bawaan nya. Kondisi Seongwoo yang mengenaskan tampak sangat mengerikan dibawah sinar bulan. Seongwoo tampak seperti mayat hidup.

"T..tolong aku...."

"Seongwoo apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?" Orang itu langsung memangku kepala Seongwoo yang kembali limbung dan hampir jatuh ke tanah.

"J...Jaehwan...."

"Jaehwan kenapa? Kenapa kamu bisa seperti ini?"

"J...Jaehwan diculik?"

"Diculik? Bagaimana bisa?"

"H..Hutan kecil..." Suara Seongwoo memelan kemudian ia kembali tidak sadarkan diri. Orang yang sedang memangku Seongwoo itu mengeram kesal. Ia mengepalkan tangan nya dengan emosi.

"Si keparat itu bertindak sendiri!"

***

Jaehwan membuka matanya perlahan. Kepala nya terasa sangat pusing. Hal pertama yang ia lihat adalah hamparan pepohonan lebat. Jaehwan ingat sekarang. Ia diculik oleh seseorang dan dibawa kabur ke dalam hutan. Ia mulai merasa ketakutan, bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padanya? Dan lagi, bagaimana keadaan Seongwoo? Apa laki-laki itu selamat? Jaehwan merasa ingin menangis saja.

"Kamu sudah sadar?"

Jaehwan menoleh dan menemukan sesosok laki-laki tinggi yang berdiri tidak jauh dari nya. Wajah laki-laki itu diterangi oleh api unggun namun masih tetap tertutup masker. Jaehwan mencoba menenangkan dirinya. Ia tidak ingin bertindak gegabah.

"Kenapa kamu menculik dan mengikat ku seperti ini?"

Laki-laki itu tersenyum kemudian melepaskan masker nya, "Karena aku menyayangi mu"

Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now