WRONG ASSUMPTION

127 37 11
                                    

***

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

***

Suasana hening tercipta beberapa saat setelah Paman Jinwoo meletakkan sebuah amplop coklat berisi berkas-berkas yang diberikan oleh pihak kepolisian. Amplop itu berisi data-data tentang Jeonghan. Bagaimana keadaan gadis itu saat ditemukan dan juga bagaimana keadaan tempat kejadian. Setelah menerima data itu, Paman Jinwoo memutuskan untuk mengadakan rapat kilat bersama para pembimbing.

"Pihak keluarga sudah memakamkan Jeonghan. Proses autopsi sudah selesai namun data-datanya tidak bisa diberikan karena itu adalah dokumen untuk penyelidikan. Pihak keluarga juga mengatakan jika ditemukan diary berisi keluh kesah Jeonghan dirumahnya. Sepertinya anak itu punya banyak masalah hingga menyebabkan ia melakukan bunuh diri"

Hening..

Tidak ada satu pembimbing pun yang mengeluarkan suara.

"Ibu Jeonghan mengatakan jika diadalam diary itu tertulis bahwa Jeonghan menyukai seorang laki-laki namun laki-laki itu tidak membalas perasaan nya dan malah membenci nya. Jeonghan juga menuliskan tentang mantan kekasih nya. Namun tidak ada satu petunjuk pun tentang siapa orang yang dimaksud oleh gadis itu"

Dalam diam, Jisoo perlahan melirik kearah Minhyun. Namun laki-laki Hwang itu tampak tidak peduli. Ia hanya fokus mendengarkan penjelasan Paman Jinwoo.

"Apa dia tidak pernah bercerita apapun dengan kalian? Terutama untuk pembimbing perempuan"

Para pembimbing perempuan hanya menggeleng.

"Dia memang tidak terlalu dekat dengan kami Paman. Jika kami sedang berkumpul bersama. Jeonghan malah sibuk dengan ponsel nya. Entah apa yang dia lakukan" Junhui menjeda ucapan nya kemudian menghela nafas berat, "Tapi meskipun begitu, aku sangat terkejut dengan kematian nya yang begitu tiba-tiba"

"Kita semua merasakan hal itu Junhui. Kenapa Jeonghan nekat mengakhiri hidup nya padahal masa depan nya masih panjang"

"Paman, bagaimana soal tanggapan para orang tua peserta mengenai kasus ini? Apa mereka tidak menuntut anak mereka untuk dipulangkan?" Daniel bertanya seraya membetulkan posisi duduknya.

"Awalnya iya, ada beberapa orang tua yang ingin anak nya dipulangkan dan berhenti mengikuti perkemahan karena takut sesuatu yang buruk terjadi. Namun Paman bisa menyakinkan mereka jika semua akan baik-baik saja, pihak kepolisian juga akan ikut membantu untuk berjaga-jaga disini"

"Pihak kepolisian ikut berjaga?!"

Suara keras milik Guanlin membuat perhatian seluruh ruangan tertuju padanya. Laki-laki Taiwan itu kemudian mengucapkan kata maaf dengan canggung.

"Kenapa kamu sangat terkejut Guanlin? Bukan kah bagus jika polisi ikut berjaga?" Daniel menatap curiga pada Guanlin, sedangkan yang ditatap malah membuang muka kearah lain, merasa risih dengan tatapan mengintimidasi laki-laki Kanada itu.

"Aku hanya bertanya saja. Jangan menatap seolah aku melakukan kesalahan begitu"

"Jaehwan kamu kenapa?" Jisoo bertanya pada Jaehwan yang terlihat tidak fokus. Jisoo terpaksa mengalihkan perhatian nya dari Daniel dan Guanlin yang sekarang malah beradu tatap.

Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz