WHAT'S WRONG?

121 34 6
                                    

***

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

***

Jeonghan berjalan dengan cepat. Gadis Yoon itu sedang berusaha menyamai langkah seorang pemuda didepan nya.

"Hei Hwang!!"

"Hwang Minhyun tunggu!!"

Minhyun jengah, gadis ini selalu menganggu nya. Ia sangat tidak suka. Ia tidak suka diganggu.

"Berhenti mengikuti ku!"

"Aku ingin berbicara sesuatu..."

Minhyun diam. Ia ingin beranjak namun tangan Jeonghan dengan cepat menahan nya. "Kumohon Hwang, dengarkan aku dulu.."

"Apa mau mu?"

Jeonghan mengehela nafas berat, "Ini soal dia. Kamu habis menemui Dia kan beberapa hari yang lalu? Iya kan?"

Minhyun diam. Tidak ada keinginan untuk menjawab.

"Hwang Minhyun, katakan pada ku. Bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia baik-baik saja? Aku.... aku sangat merindukan nya"

"Cih! Rindu kau bilang? Dengan mudah nya kau mengatakan hal itu setelah semua apa yang telah kau lakukan pada nya? Dasar gadis gila!!"

"A..aku ingin meminta maaf, aku akui aku salah, tapi masalah hati tidak ada yang bisa mengontrol nya, termasuk aku"

"Dan itu ingin kau jadikan alasan? Kau kira aku bodoh! Aku tau sejak awal kau sudah bermaksud jahat! Dasar jalang! Setan betina"

Jeonghan terdiam. Minhyun benar-benar membenci nya. Ia ingin memperbaiki semua nya, namun seperti nya laki-laki itu sama sekali tidak menggubris.

"Ingat! Semua perbuatan ada balasan nya,hidup ini selalu ada timbal balik, dan jangan lagi ganggu kakak ku!!"

Minhyun berjalan menjauhi Jeonghan yang kini menunduk karena menangis.

***

Suara sirine polisi terdengar sangat bising di perkemahan. Pondok seni tempat jasad Jeonghan ditemukan telah dipagari oleh garis polisi. Sedangkan jasad nya sendiri telah dibawa kerumah sakit untuk menjalani otopsi. Anak-anak peserta perkemahan telah dibawa oleh bibi ke desa sebelah, menghindari shock dan juga hal-hal lain yang tidak di inginkan karena kejadian kematian mendadak ini.

Jaehwan masih merasa tubuh nya lemas. Ia telah menceritaka segala yang ia tau pada polisi. Bagaimana keadaan Jeonghan saat ia datang. Dan juga hal-hal yang dikira perlu lain nya. Junhui sedari tadi memeluk dan mengusap-usap punggung Jaehwan, mencoba menenangkan gadis Kim itu.

"Ini menyeramkan, aku tidak menyangka akan melihat pembunuhan secara langsung" Woojin berkomentar dengan nada ngeri. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.

Disebelah nya ada Sungwoon yang juga tampak ketakutan, namun saat Seongwoo berusaha menenangkan, anak laki-laki 14 tahun itu malah merapat kearah Daniel. Hal itu membuat Seongwoo mengehela nafas. Masih tidak paham apa penyebab ia diacuhkan.

"Gadis itu seperti nya banyak masalah, hingga nekat mengakhiri hidup nya seperti ini"

"Darimana kamu tau itu Guanlin?" Daniel bertanya seraya terus mengusap-usap kepala Sungwoon agar adik nya itu merasa tenang.

Guanlin mengangkat bahu, "Well, hanya spekulasi ku saja. Karena biasanya itu penyebab orang melakukan bunuh diri"

Manik mata Jisoo melirik kearah Minhyun yang hanya berdiri seraya melihat kearah pondok seni dengan tatapan kosong. Gadis itu tidak memperdulikan obrolan dari teman-teman nya dan lebih memilih untuk mendekati Minhyun.

"Hei Hwang aku ingin bicara"

Minhyun diam. Ia menatap Jisoo dengan pandangan kosong yang tidak bisa diartikan.

"Ayo ikut aku"

Jisoo menarik tangan Minhyun menjauh dari kerumunan, laki-laki jangkung itu hanya menurut. Dan tanpa mereka sadari Daniel menatap mereka berdua dengan pandangan curiga.

***

Jisoo berhenti setelah mereka tiba dibawah sebuah pohon besar dekat ruang makan. Tempat itu sepi.. Sangat tepat jika ingin membicarakan sesuatu yang rahasia.

"Jadi Hwang, apa kau tau kenapa ini terjadi pada Jeonghan?"

"Kenapa bertanya padaku?" Nada bicara Minhyun terdengar dingin.

"Dengar Hwang, aku tau hubungan mu dengan Jeonghan tidak baik sejak kejadian..."

"Hubungan kami memang tidak pernah baik" Minhyun langsung memotong ucapan Jisoo. Membuat gadis itu menghela nafas berat.

"Baiklah, aku tau, kau membenci Jeonghan, dan kalian sering bertengkar, aku yakin karena masalah itu lah Jeonghan bunuh diri. Ia tertekan"

"Aku hanya melakukan yang seharusnya. Aku tidak akan pernah memaafkan orang yang telah berbuat buruk pada keluarga ku"

"Tapi kakak mu mungkin telah memaafkan kesalahan itu. Dan setelah sekian lama, kau masih terjebak pada dendam yang tidak berujung ini"

Minhyun diam, laki-laki itu mengehela nafas sedih, "Jisoo, apa kau tau bagaimana rasanya hidupku setelah apa yang Jeonghan lakukan pada kakak ku? Aku sangat menyayangi kakak. Dan aku tidak akan diam saja setelah apa yang terjadi. Aku dendam. Bukan kah itu wajar?"

"Aku tau Hwang, tapi kematian Jeonghan adalah hal yang sangat tidak terduga. Aku yakin kakak mu akan sedih jika ia mengetahui hal ini"

"Jangan sampai ia tau!"

"Kau tidak akan memberi tahu nya?"

"Tidak akan pernah! Aku tidak akan pernah memberitahukan hal yang tidak penting pada kakak ku"

"Well Hwang, aku kira rasa benci mu pada gadis Yoon itu sudah terlalu besar. Apalagi kau berulang kali mengatakan akan membunuh nya"

"Dan dia sudah mati sekarang..."

"Hwang, jangan katakan jika kau yang membunuh nya? HWANG KAU GILA?!"

"Aku tidak perlu repot, dia sudah mati"

Jisoo menatap dengan penuh curiga pada Minhyun yang tampak tidak peduli.

.


.


.



.



.



.


TBC


Pendek dan makin aneh -,-

apa pendapat kalian soal part ini?

Summer Camp (Wanna One) ✔ [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat